"Cie, yang barengan terus" Fajar dan senja tersentak dengan Tya yang tiba-tiba menerobos diantara keduanya.
Senja yang kaget langsung menjitak kepala gadis tersebut keras.
"Apasih?! Main jitak-jitak aja!" ujar Tya kesal, ketiganya berjalan menuju kelas mereka.
"Siapa suruh ngagetin, hah?!" balas Senja galak.
"Dih, biasa aja dong. Mentang-mentang waktu berduaan nya gue ganggu jadi marah" cibir Tya.
"Sini, majuan dikit. Biar enak nampolnya" ujar Senja sebal.
Tya yang sadar dalam bahaya segera menarik Fajar yang sedari tadi diam disampingnya. Membuat cowok itu kini berpindah posisi jadi ditengah dua gadis bar-bar tersebut.
"Apasih?!" ujar Fajar kesal karena hampir saja terkena tabokan maut Senja.
"Lo minggir bisa gak sih?!" ucap Senja kesal membuat Fajar mendelik.
"Kok lo nyolotnya ke gue?!" ikut nyolot.
"Ya makanya minggir?!" ujar Senja tak kalah nyolot.
"Pulang jalan kaki sana" ancam Fajar, namun tak membuat Senja takut.
"Yaudah, gue bisa minta anterin kak Radit" balas Senja memeletkan lidahnya mengejek.
Fajar mendecak, menyentak kecil lengan Tya yang berada dipundaknya lalu berjalan meninggalkan keduanya.
"Kenapa tuh orang?" tanya Tya menyenggol lengan Senja.
Sedang yang ditanya hanya mengangkat bahunya acuh.
"Eh, tapi lo sadar sesuatu gak sih?" tanya Tya sambil merapat ke Senja.
"Apaan? Gak usah mepet-mepet, ini koridor bukan angkot" ujar Senja mendorong Tya pelan membuat gadis itu mendecak namun kembali mendekat.
"Gue akhir-akhir ini kok gak pernah liat Fajar bareng cewek ya?" ujar Tya membuat kening Senja berkerut tapi berikut nya melotot.
"Jadi menurut lo gue gak cewek gitu?" ujar Senja kesal, karena akhir ini kan ia sering bareng Fajar.
"Emang lo ngerasa cewek?"
"Sialan" umpat Senja sudah bersiap menjambak Tya namun gadis itu segera menahan.
"Bentar dulu, serius ini gue. Biasanya kan Fajar bareng cewek mulu, mana beda terus kan?"
Senja diam, iya juga ya. Senja baru kepikiran. Apa karena Senja sekarang nebeng Fajar terus makanya cowok itu gak bisa bareng ceweknya? tapi gak mungkin itu alasannya. Dulu aja Senja di jadiin obat nyamuk sama Fajar.
"Tobat kali ya?" celetuk Tya, Senja yang mendengar itu mendelik tapi tak mengelak.
_____
"Senja"
Gadis berambut sepunggung itu menoleh ke arah pintu kelas lalu mendadak tersipu malu, melihat siapa yang memanggilnya.
"Eh, kak Radit. Ada apa kak?" tanya Senja sembari menghampiri Radit yang berdiri ganteng dipintu kelas.
"Mau ajak ke kantin bareng, yuk" ajaknya membuat Senja semakin deg-degan.
"Eh, yaudah. Ayok" sahut Senja, lalu ia menoleh ke belakang dimana sisa teman dikelas kompak memandang mereka penasaran.
Tapi Senja gak peduli. Yang penting makan bareng kak Radit.
"Kak Radit siapa nya Senja, Jar?" tanya Aryan sembari menganggandeng Renjana. Bersiap ke kantin.
"Ya mana gue tahu, dipikir gue emaknya" sahut Fajar mengeluarkan ponselnya bersiap bermain game.
"Dih, nanya doang. Sensi bener lo" cibir Aryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar & Senja ✔
Fiksi RemajaCeritanya mainstream. Kalau mau baca silahkan, kalau tidak tak apa. Dua manusia yang lahir diwaktu yang bertolak belakang, satu lahir saat sunrise satu lagi disaat sunset. rumah berdampingan,satu sekolah, satu kelas, satu meja. Tapi seperti kisah...