15* Mili Teman baru Moli

186 38 0
                                    

Senja menghela nafas kasar, menatap rintik hujan dihadapan nya dengan wajah cemberut.

Sejak abang rese nya itu punya pacar Senja selalu pulang pergi bersama tetangga tercintah. Dan sore ini mereka berdua terjebak hujan sepulang sekolah. Sialnya lagi hari ini Fajar gak bawa jas hujan.

"Tadi pagi kenapa gak bawa jas hujan sih Jar? Laper" rengek Senja yang sudah kesekian kalinya. Fajar yang mendengar itu hanya melirik gadis sipit itu sekilas lalu kembali fokus pada ponselnya.

Hujan semakin deras, langit menjadi lebih gelap daripada biasanya. Orang-orang juga semakin banyak yang ikut berteduh.

Senja menghela nafas, perutnya udah keroncong dari tadi apalagi ditambah hujan begini. Bayangan tentang makanan pedas dan berkuah memenuhi kepalanya membuat gadis itu merutuki hujan yang tak kunjung berhenti.

Ia menoleh kearah Fajar yang terlihat memasukan ponsel ke dalam tas ranselnya.

Karena sudah tak kuat berdiri ia memilih untuk jongkok, tidak peduli orang-orang disana jadi menoleh kearahnya.

Ketika sudah diposisi jongkok mata gadis itu tak sengaja melihat anak kucing yang tak jauh darinya, terlihat berteduh dengan bulu yang sudah setengah basah.

Seketika raut wajah Senja berubah, matanya menjadi berbinar dan memanggil kucing kecil tersebut yang anehnya nurut mendekati Senja yang tersenyum senang.

Ia mengusap bulu hewan kecil itu dengan lembut, walau bulunya setengah basah namun senja tidak peduli.

Seketika laparnya terlupakan.

Gadis itu merasa iba dengan keadaan kucing tersebut yang terlihat kurus dan kedinginan.

Ia menolehkan kepalanya ke kanan, mendapati Fajar yang ikut jongkok disamping nya.

"Kotor nja" ucap Fajar membuat Senja membrengut. Walaupun Fajar suka hewan tapi ia tetap hati-hati dengan hewan yang tinggal dijalanan biar gimanapun tidak ada yang tahu apakah hewan itu punya penyakit menular atau tidak.

Berbeda dengan Senja yang dimanapun ia melihat kucing pasti akan didekati tanpa peduli hewan itu sehat atau tidak.

"Kasian gak sih?" ucap Senja sambil mengusap kepala kucing kecil tersebut.

Kini posisi kucing itu ada diantara Fajar dan senja yang tengah berjongkok.

Orang-orang disana yang melihat pasti berfikir mereka berdua pasangan remaja yang manis. Hem. Manis ya?

"Yaudah bawa pulang sana" jawab Fajar acuh.

"Tapi bang Bin alergi bulu hewan"

"Yaudah gak usah bawa"

"Tapi kasian. liat nih kedinginan"

"Terus gue harus ngapain? Meluk tuh kucing gitu?"

"Rumah lo kan gak ada yang alergi bulu hewan"

"Terus?" tanya Fajar was-was.

"Kasian Jar" ucap Senja memelas. Jarang-jarang sebenarnya Fajar melihat Senja memelas seperti ini.

Cowok itu menghela nafas.

"Moli aja udah bikin gue edan"

"Biar Moli ada temennya, kasian dia jomblo kayak yang punya"

"Asu" umpat Fajar pelan yang hanya didengar Senja, cowok itu langsung berdiri kesal.

Senja yang melihat itu malah tertawa.
Lalu menarik ujung celana Fajar pelan membuat cowok itu menunduk, menatap Senja yang mendongak kearahnya.

Fajar & Senja ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang