Gadis cantik berponi tipis itu nampak lahap memakan potongan bakso.Sedang satu gadis cantik lain hanya menghela nafas sembari menonton.
"Makan nya selow aja kali Nja" tegur Tya pelan. Takut kawan sekelas nya itu kesedak bulatan bakso.
"Iwnih uwdah shlowh" jawab Senja dengan mulut penuh.
Tya hanya menghembuskan nafas. Sudah biasa melihat Senja makan rakus seperti itu. Kembali menyedot es jeruknya tanpa minat.
Senja menelan bakso terakhir nya sebelum menyeruput kuah bakso langsung dari mangkuknya hingga tandas.
Tersenyum lebar setelah perutnya terisi makanan enak. Gadis itu mengedarkan pandang sebelum kembali menatap sahabat nya.
"Lo gak makan?" tanya Senja melirik gelas Tya yang isinya masih setengah.
Tya menggeleng,
"Gak. Udah kenyang gue liat lo makan"
"Gue aja masih laper" guman Senja yang membuat Tya mendelik.
"Ayam bakar enak deh kayaknya"
Tya hanya menghela nafas, melirik jam di pergelangan tangan. Bel masuk masih 10 menit lagi.
"Yaudah, pesen gih kalau masih laper. Daripada gak konsen pas ulangan" ujar Tya kembali menatap layar ponsel.
Senja mengangguk tapi berikutnya menggeleng. Dia teringat uang saku yang tertinggal. Bibirnya langsung melengkung ke bawah.
"Kok gak jadi?" tanya Tya bingung.
"Uang gue gak cukup. Hehe" ucap Senja meringis tapi juga sedih.
"Pake duit gue du-"
"FAJAR!"
Ucapan Tya terpotong karena teriakan Senja yang tiba-tiba. Bukan hanya Fajar saja yang menoleh tapi seisi kantin pun ikut memandang Senja.
"Gue mau cari gratisan aja" bisik Senja ketika Fajar berjalan ke arahnya.
"Apaan?"
Senja segera tersenyum cerah. Tapi tanpa sengaja juga menangkap sosok gadis cantik di sebelah Fajar.
'Buset, beda lagi' batin Senja, tapi berikut nya menggeleng tak peduli.
Gadis di samping Fajar mendecak pelan, membuat Senja yang baru buka suara jadi urung.
"Gak jadi deh" ucap Senja canggung. Tak sengaja berkontak mata dengan gadis yang di bawa Fajar.
"Apaan? Buru" desak Fajar tak percaya.
"Senja mau makan ayam bakar tapi duit nya ketinggalan" Sumpah ya, bukan Senja yang ngomong tapi Tya yang sejak tadi nyimak.
Senja melotot tajam ke arah Tya, mengisyaratkan agar cewek itu diam.
Fajar mengangkat alis, melirik mangkuk bakso yang sudah kosong di meja.
"Ganggu orang pacaran aja. Udah sana pesen, nanti gue bayar" ucap Fajar santai, tapi tidak dengan gadis di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar & Senja ✔
Teen FictionCeritanya mainstream. Kalau mau baca silahkan, kalau tidak tak apa. Dua manusia yang lahir diwaktu yang bertolak belakang, satu lahir saat sunrise satu lagi disaat sunset. rumah berdampingan,satu sekolah, satu kelas, satu meja. Tapi seperti kisah...