Fajar menyeruput es jeruknya tenang, tapi mata menatap ke arah gadis yang sedang berdiri bersama cowok di depan stand. Nampak akrab bercengkrama.
"Kenapa lo? Panas?" tanya Tya yang menyadari arah pandang teman sekelasnya itu.
Fajar segera mendelik. Menggeleng keras menolak.
"Tuh anak beli sosis lama amat sih? Arisan dulu sama mamangnya?" tanya Fajar agak kesal.
"Ya napa sih? Sosisnya kan dibakar dulu bege!" sahut tya ikutan kesal. Dari tadi cowok didepan nya itu uring-uringan tidak jelas.
Fajar mendecak. Kembali menoleh ke arah Senja yang kini terlihat malu-malu.
Cowok itu melotot tak percaya. Sejak kapan senja jadi malu-malu najisin gitu? Biasanya kan malu-maluin.
"Ck, harusnya gue yang disana biar bisa ngobrol sama kak Farrel" ucap Tya membrengut kesal.
Fajar yang mendengar keluhan Tya, jadi melirik sinis.
"Yaudah sana samperin. Liat noh temen lo udah gila, senyum-senyum najis" ucap Fajar sewot.
"Napa sih lo? Cemburu?"
"Dih. Gue cemburu sama tuh anak? Ya gak mungkin lah" elak Fajar segera. Sedangkan Tya mencibir tak percaya.
"Ati-ati, biasanya yang berantem mulu tuh endingnya jodoh" ucap Tya yang langsung membuat Fajar tersedak.
Bukannya membantu, Tya malah ketawa ngakak.
"Aduh. Gak enak gue gangguin orang pacaran" ucap Senja sembari mendekat.
"Dih? Cemburu lo?" tanya Tya melirik Senja kesal.
Senja hanya mencibir lalu mendudukan diri di samping Tya.
"Beli sosis lama amat? Main monopoli dulu lo sama mamangnya?" sindir Fajar segera.
Membuat gerakan Senja yang akan memasukan sosis ke dalam mulut terhenti. Melempar tatapan tajam sebelum kembali tak peduli.
"Bacot banget lo" ujar Senja pelan sembari memakan sosis.
Gadis itu memekik senang, kebiasaan kalo nemu makanan enak.
"Minta dong" ucap Tya membuka mulutnya. Senja segera menyuapi.
Namun berikutnya gadis itu jadi merengek kepedesan.
"Pedes banget sih Nja. Level berapa?"
Tanya Tya sambil meminum es cincaunya yang tinggal setengah."Friendzone" sahut Senja santai sambil kembali makan.
Fajar dan Tya jadi diam. Menatap Senja tak paham.
"Gue lagi tanya sosisnya level berapa bukan status lo sama Fajar" ucap Tya yang langsung di hadiahi pelototan dari kedua sejoli.
Senja mendecak sebal.
"Nama levelnya tuh aneh-aneh dan ini level friendzone" jelas Senja.
"Terus kenapa lo milih level itu? Bukan karena lo sama Fajar?" tanya Tya iseng.
Senja menghela nafas lelah.
"Tya ku sayang, ini tuh rekomen dari kak Farrel. Jadi gue ikutin aja"
"Lo tuh daritadi friendzone mulu. Lo kali yang friendzone sama gue" ucap Fajar menaik turunkan alis.
Tya yang melihat itu bergidik ngeri.
"Dih. Najis"
"Lo tuh berdua tuh yang friendzone. Nja, lo harus tahu kalo friendzone-nan lo satu ini dari tadi ngomel mulu liat lo ngobrol sama kak Farrel. Panas kayaknya dia" adu Tya menggebu, membuat Senja jadi melirik kearah Fajar. Cowok itu nampak tak terusik dan malah sibuk dengan hape.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar & Senja ✔
Teen FictionCeritanya mainstream. Kalau mau baca silahkan, kalau tidak tak apa. Dua manusia yang lahir diwaktu yang bertolak belakang, satu lahir saat sunrise satu lagi disaat sunset. rumah berdampingan,satu sekolah, satu kelas, satu meja. Tapi seperti kisah...