"GOOD MORNING RAKYAT JELATA KU SEMUA!" seru Fajar dengan tak tahu malunya ketika kakinya menginjak lantai kelas.
Senja yang ada dibelakang cowok itu mengumpat pelan, jadi malu sendiri.
Awalnya seisi kelas kompak menoleh tapi berikutnya hanya mendecih,padahal kemarin mereka udah seneng satu biang keributan dikelas gak masuk.
"Hey-hey rakyatku semua mendekatlah baginda Raja ingin membagikan sesuatu yang sangat berharga" cuma Fajar yang baru sembuh tapi udah bikin ulah dikelas.
"Apasih jar? Kemarin lo beneran sakit? Gak yakin gue" ujar salah satu teman fajar.
"Iya, sakit dia. Kan udah lama"
"Ha? Sakit apa?"
"Sakit jiwa"
"Bangsat. Udah sini buru ada berita penting" ujar Fajar berdiri didepan kelas, tepatnya dimeja guru.
Tapi teman-teman laknatnya itu tak ada yang mau mendekat jadi terpaksa dirinya yang baru sembuh ini mengalah untuk menghampiri teman-teman nya.
"Apaan nih?" tanya Aryan yang sudah menerima selembaran dari Fajar.
"Poster blackpink, mata lo gak liat itu apa?" jawab Fajar sewot, masih mengunjungi satu persatu meja untuk membagi rata brosur, padahal mah teman nya pada mencar gak pada duduk dikursi masing-masing.
"Gue fikir bagi-bagi kupon sembako gratis" komen salah satu teman sekelas fajar dan senja sesaat setelah menerima brosur bergambar moli.
Iya, mereka nyebarin brosur sampai sekolah sekarang, gak cuma sekitar komplek aja:)
"Sembako gratis mata lo. Tolong ya teman-teman tercinta, kalau ada yang liat langsung hubungin gue" ujar fajar masih membagi rata brosur ke temen sekelasnya.
"Berarti kalo liat doang kan jar? Gak perlu gue tangkep kucing lu?"
"Ya tangkep lah anjir, diamankan dengan baik jangan sampai lecet"
"Ada imbalannya gak?"
"Cih, dasar human. Ada ntar gue traktir boba"
"Dih, apaan. Masa kucing lo seharga boba sih"
"Yaudah sama chiki di alfamart ntar"
"Pantesan kucing lu minggat. Pasti saben hari cuma lo kasih ikan asin"
"Kagak, gue kasih nasi ama garem doang"
Senja yang datang dari belakang langsung menggeplak kepala fajar. "Yang bener goblok"
"Yang bener gimana sih?! Orang temen-temen lo kagak ada yang bener!" ujar fajar kesal.
Reno yang sedari tadi memperhatikan jadi terkekeh cowok manis itu berjalan mendekat.
"Sini minta lebih, gue bantu sebar ntar. Siapa tahu kucing lo traveling sampai kompleks gue" ujarnya yang dengan senang hati disetujui fajar.
"Sini gue juga, buat bungkus nasi. Lumayan kagak perlu khawatir tupperware mak gue ilang lagi"
Teman-teman lainnya juga meminta lebih. Fajar senang karena walau kurang ajar tapi temennya mau ikut bantu.
Fajar berterima kasih pada senja karena gadis itu lagi lah yang mengusulkan ide itu semalam tepat ketika fajar ingin menyerah mencari moli.
---------------
"Jar"
"Hm"
"Kak radit kenapa ya?"
Fajar yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya kini menoleh, menemukan wajah senja yang murung.
Sekarang ini mereka lagi ada dibalkon kamar Fajar, tadi abis magrib bunda Sari pulang dari luar kota dan senja disuruh main karena mau dikasih oleh-oleh katanya. Tapi berhubung senja lagi gabut ya udah sekalian bantuin Fajar,bantuin berantakin kamar maksudnya, hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar & Senja ✔
Ficção AdolescenteCeritanya mainstream. Kalau mau baca silahkan, kalau tidak tak apa. Dua manusia yang lahir diwaktu yang bertolak belakang, satu lahir saat sunrise satu lagi disaat sunset. rumah berdampingan,satu sekolah, satu kelas, satu meja. Tapi seperti kisah...