7* Baikan

237 45 6
                                    

Baik. Fajar akui ini kesalahan nya. Niat baik ingin berbaikan dengan semangkuk mie ayam atau soto kantin sebagai sogokan. Tapi cowok dengan tinggi rata-rata itu lupa jika tetangga punya daya tampung lambung yang sangat luar biasa.

Lihatlah, sekarang Fajar hanya bisa pasrah uang jajannya terpotong banyak.

Ingin menolak?

"Yaudah, nanti ulangan kerjain sendiri"

Fajar langsung melempar dompet ke arah sang gadis. Lupa, dan Fajar belum belajar untuk ulangan Fisika siang nanti.

"Apa? Mau apa lagi? Gak ada. Lo udah abis banyak" Ujar Fajar frustasi. Senja yang hendak berdiri itu jadi diam. Menatap tetangga sendu.

"Satu lagi ya" pinta nya tersenyum manis. Tanpa menunggu jawaban Fajar gadis itu langsung ngacir pergi.

Cih, kalo lagi begini aja sok bersikap manis kayak anak kucing.

Fajar menghela nafas, merengek kecil sambil memegangi dompet yang ia genggam sejak tadi. Terpaksa Fajar harus menunda beberapa kencan minggu ini. 

Tak lama Senja kembali dengan nampan berisi satu piring siomay dan satu gelas es teh.

Fajar melongo, lalu menoleh ke beberapa piring kosong yang ada di pinggir meja.

Mulai dari bakso, mie ayam, nasi goreng dan sekarang siomay?! Ini cewek perutnya bisa melar apa gimana?

"Nja lo mau ngrampok gue?" tanya Fajar kesal membuat Senja menghentikan kegiatan makannya.

Gadis itu hanya menerjap polos.

"Lo bilang mau traktir gue kan?" tanya Senja santai, kembali melanjutkan makannya.

Fajar mendecak. "Itu yang terakhir. Gak ada nambah lagi" ucap Fajar tegas, membuat Senja melirik kecil.

"Padahal tadi gue mau ajak ke cafe depan sekolah" ucap Senja santai yang sukses membuat Fajar mendelik tajam.

"Sono ke depan sendiri! Gak usah ajak gue!" sahut Fajar kesal.

"Dih, kok lo ngegas sih?! Gak Ikhlas nih?!" ucap Senja galak membuat Fajar mengatupkan bibir.

"Ikhlas Nja. Ya tapi jangan bikin gue bangkrut juga" ucap Fajar takut-takut.
Senja mendecih, kembali menyuapkan siomay ke dalam mulut.

"Iya, ini yang terakhir" ucap gadis itu membuat Fajar bernafas lega.

Senja mengakhiri sesi makan pagi nya dengan segelas es teh.

Gadis itu melirik sekitar tak lama salah satu penjual mie ayam datang menghampiri meja mereka sambil membawa satu mangkuk mie ayam dan satu gelas es jeruk.

Fajar yang tadi sibuk dengan ponsel jadi mendongak, menatap senja kesal, hendak protes namun Senja lebih dulu memotong.

"Makan tuh. udah gue bayar yang itu" ucap gadis itu tenang lalu beranjak meninggalkan Fajar yang tertegun.

Setelah Senja tak terlihat lagi, Fajar mengalihkan pandangan ke mangkuk mie ayam yang ada dihadapannya, tanpa sadar bibir cowok terangkat.

Hal yang membuat cowok itu tertegun karena Senja tahu Fajar tidak suka siomay karena dia alergi kacang. Cewek itu rela ngantriin mie ayam buat dia padahal tadi yang Fajar tahu antrian stand mie ayam cukup banyak.

"Punya hati juga ternyata" gumam cowok itu sebelum menghabiskan makanannya.

.....

Hati fajar bersorak senang mendengar bel pulang. Dirinya sudah sangat merindukan kasur tercinta. Ingin cepat-cepat rebahan sembari mendengarkan musik koplo.

Fajar & Senja ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang