23* Kesalahan berulang

148 33 0
                                    

Fajar kini tengah bermain game bersama Bintang diruang tengah sedangkan senja membantu mamanya mencuci piring selesai mereka makan malam tadi.

Baru setelah kegiatan mencuci piring selesai mereka bergabung dengan dua cowok yang sedari tadi heboh gak karuan.

"Haduh, rame banget" ujar sintia sambil mendudukan diri disofa yang agak jauh dari mereka.

Sedangkan senja dengan santai duduk disofa belakang fajar dan Bintang yang duduk lesehan diambal karpet. Tak lupa gadis itu membawa camilan favoritnya. Pringles.

"Maaf tante" ujar fajar merasa bersalah sedangkan Bintang cuek aja.

"Gakpapa, biasanya Bintang sama senja lebih berisik" sahut sintia sambil tersenyum hangat.

Sedangkan yang disindir hanya acuh seolah tak mendengar.

"Kamu nginep aja disini jar, daripada dirumah sendiri" usul sintia karena kasian juga anak dari sahabat nya itu selalu dirumah sendiri karena bundanya kerja ke luar kota.

Fajar yang mendengar itu cengengesan, "niatnya mau gitu sih Tan"

Sintia tersenyum, "yaudah, tante beresin kamar tamu bentar ya"

"Gak usah tante, nanti fajar bersihin sendiri aja" sahut fajar menahan mama sintia.

Senja yang mendengar itu mengangguk setuju.

"Biar dia sendiri ma, nanti dia ngelunjak"

"Kamu ini, gak boleh gitu" ujar sintia tetap kekeh beresin kamar tamu yang sebenarnya gak kotor karena masih sering dipake terutama temen nya Bintang yang sering dateng buat ngerjain tugas dan berakhir nginep karena udah malem dan dilarang pulang sama mama sintia.

Game selesai, dimenangkan Bintang dan fajar mendecak sebal.

"Payah lu jar, gitu aja kalah. Gak seru ah" ujar Bintang songong lalu meraih ponsel yang ada disebelahnya.

Tak lama cowok itu bangkit dari duduknya.

"Mau kemana bang?"

"Mau ketemu bidadariku yang katanya lagi rindu" jawab Bintang lalu segera naik keatas, kayaknya mau ngambil jaket dan benar aja secepat kilat cowok tinggi itu udah ngambil kunci motor dinakas.

"Pergi dulu ya adek-adek tercintah" pamit Bintang, senja sudah mau mual sedangkan fajar bergidik ngeri.

"Ma, Bintang pergi bentar ya. Assalamualaikum" pamit Bintang ketika melewati kamar tamu dimana mamanya ada disana.

"Wa'alaikumsalam" sahut mama sintia yang juga bertepatan baru saja selesai beres-beres.

Lalu perempuan cantik itu menghampiri kedua sejoli yang kini beralih nonton TV.

"Kamu temenin fajar ya nja, mama mau tidur dulu" ujar mama yang diiyakan senja karena jujur ia juga belum ngantuk.
"Gabut nih jar, ngapain gitu kek"

"Jungkir balik sono biar gak gabut"

"Mata lo"

"Ya mau ngapain? Mager" ujar fajar kini ikut duduk disofa yang sama dengan senja.

"Mili belum lo ambil?"

"Anjir, gue lupa" ujar fajar.

"Yeu, gimana sih"

Cowok itu melirik jam dinding, lalu menghela nafas.

"Udah tutup"

"Yaudah besok aja, pulang sekolah" usul senja.

"Lagian malem ini kan lo nginep disini kalo mili lo ambil sekarang yang ada di buang sama abang" ujar senja yang diangguki fajar.

"Moli kemana ya nja, udah dua hari masa" celetuk fajar sembari menatap lurus kedepan.

Fajar & Senja ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang