🎵Sayang opo koe krungu jerite atiku🎵
Gadis kurus itu setengah menggeram, tangannya menyisir rambut dengan sedikit kesal, bibir mungil sibuk dengan umpatan, mata nyalang menatap lurus objek yang ditangkap matanya.
Pagi yang cerah ini harus rusak lagi karena ulah tetangga sebelah yang kini tengah joget tak jelas dengan volume musik yang sangat keras diseberang kamarnya, tepatnya dirumah sebelah.
"TARIK MANGGGG!" Seruan itu membuat Senja semakin membulatkan matanya.
Fajar, objek yang sedari tadi menjadi sasaran tatapan tajam darinya, sedang joget gila dikamar yang berada tepat disebrang kamar Senja.
Bisa Senja liat, cowok gila itu kini tengah memutar-mutar badan, meliuk-liuk mengikuti lagu yang ia putar amat kencang.
Tangan kanan cowok itu menggenggam sebuah stick drum yang digunakan sebagai mic. Seolah tengah mengadakan konser mini di kamar sendiri.
Tak lama terdengar suara teriakan di rumah seberang, meminta cowok itu mengecilkan volume lagu namun bukannya menurut cowok itu justru semakin menggila dengan mengangkat satu kaki di atas kursi lalu mengibas-ngibaskan rambut pendeknya seperti trio macan.
Tak sengaja bertatap dengan Senja ketika mendongak, lalu senyum tengil sembari melambaikan tangan heboh.
"PAGI SENJAAA!" sapa cowok itu semangat. Alih-alih membalas, Senja justru bergidik ngeri. Memilih meraih tas sekolah kemudian beranjak turun untuk sarapan.
"FAJAR!! BERAPA KALI BUNDA BILANG, JANGAN NYALAIN MUSIK KERAS-KERAS!"
Senja menoleh, kini mendapati pemandangan Fajar yang tengah mengaduh kesakitan akibat jeweran bunda tercinta.
Senja menggeleng pelan, memilih bodo amat dan melanjutkan langkah.
Fajar Aksa Nugroho, Cowok yang sudah 16 tahun lebih menjadi tetangganya. Sumber masalah yang selalu membuat Senja naik darah.
Cowok yang katanya playboy disekolah tapi punya banyak koleksi boneka barbie dikamar. iya, boneka barbie yang bisa ganti baju.
Mungkin kapan-kapan Senja harus merekam aksi cowok itu lalu dikirim di grup sekolah atau grup angkatan. Senja juga bisa mencuri koleksi barbie milik cowok itu lalu menggantung mereka dipohon pisang. Haha. Senja sangat menantikan moment itu.
"Senja kamu ngapain bengong disitu?"
Gadis itu menerjap lalu menatap bunda yang sedang menyiapkan sarapan. Matanya menyusuri meja makan yang dikelilingi oleh bunda, ayah, dan juga kakak laki-lakinya yang sudah kuliah semester akhir.
Senyum gadis itu merekah, satu hal yang selalu membuat gadis itu bersyukur, ia masih mempunyai keluarga yang utuh dan harmonis.
"Pagi semuaa!" Sapa Senja ceria.
"Pagi sayang"
"Pagi"
"Malam"
Senja memberengut lalu melempar tatapan tajam kearah cowok yang usianya beberapa tahun lebih tua darinya.
"Apa?" Tanya Bintang polos—abang Senja.
"Ngeselin" Ucap gadis itu setengah kesal, meraih piring lalu mengambil nasi goreng dalam jumlah yang banyak, hingga membuat yang lain menggeleng maklum.
"Badan kayak lidi makannya sewajan" ledek Bintang sedangkan Senja tidak memperdulikan dan langsung memakan sarapannya.
"Senja kalau makan pelan-pelan" tegur bunda, beberapa detik kemudian gadis itu tersedak membuat abang laknatnya tertawa terbahak-bahak.
Satu hal yang kadang membuat Senja mikir, kenapa ia harus punya abang semenyebalkan Bintang. hidupnya seakan tak pernah tenang, disekolah ada Fajar yang membuat kesal dirumah ada abangnya.
Kalau begini caranya bisa cepat keriput.
...........
"Fajar minta foto dong"
"Nomer telepon deh"
"Dek Fajar ih kok ganteng banget sih"
Cowok yang sejak tadi disebut namanya itu hanya menyeringai, mendongak sombong. Dengan ransel hitam tersampir dipundak, tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana, dan berjalan santai menikmati riuh suara cewek-cewek yang terang-terangan mengangguminya.
Keren. Ganteng. Dan Murah senyum.
Satu lagi, dia bukan tipe cowok badboy yang suka bolos, atau nyebat dibelakang gedung sekolah. Tak pernah juga terlihat punya masalah.
Namanya bersih!
Itulah daya tarik yang dimiliki Fajar, meski baru kelas 10 namun pesonanya sudah sampai ke gedung kakak kelas, buktinya sebagian dari mereka sengaja menunggu cowok itu diparkiran sekolah.
Pletak.
"E kodok" ucap cowok itu latah.
Yah. Gagal keren.
Cowok itu sedikit menggeram membalik tubuhnya dan siap mengomel pelaku yang merusak image kerennya.
"Apa?"
Cowok itu mingkem seketika. Namun tak lama kemudian jadi nyengir gila.
"Pagi Senja" sapanya tersenyum lebar.
"Kenapa sih lo? gila?" ucap Senja jutek, berlalu meninggalkan Fajar yang malah mengejarnya.
"Sore ih kok jutek banget sih sama bang Pagi" ucap Fajar dengan sedih yang dibuat-buat.
Jangan kaget. Cowok itu memang agak kurang waras.
Gadis itu masih diam tak menghiraukan. Sudah biasa dengan kerandoman cowok itu.
"Lucu ya, gue manggil lo Sore, lo manggil gue Pagi" ucap Fajar tiba-tiba cekikikan sendiri.
"Terus entar tiap pagi lo ngucapin selamat pagi, pagi" lanjutnya lagi diselingi dengan tawa nyaring.
Senja mendelik, menatap horor cowok yang berjalan riang disampingnya. Gadis itu berhenti membuat Fajar juga ikut berhenti lengkap dengan kerutan di kening.
"Kenapa?" Tanya cowok itu polos.
"Lo tau gak? LO COWOK TERGILA YANG PERNAH GUE KENAL" ucap Senja geram, bukannya mundur Fajar justru terkekeh melihat wajah Senja yang sudah merah padam menahan emosi.
"Berarti kenalan lo gila semua dong?"
Gadis itu melotot. Bener juga ya? Eh—?,
"Kan kata lo gue tergila berarti—AKH IYA AMPUN NJAA!"
Gadis itu dengan bringas menjambak rambut Fajar hingga si empu menjerit kesakitan.
Banyak pasang mata yang menyaksikan kejadian tragis pagi itu. Ada yang melotot tak percaya, ada yang malah tertawa dan ada yang prihatin. Sungguh drama yang manis untuk mengawali hari.
Senja melepas jambakan. Menatap Fajar yang meringis kesakitan dengan sengit.
"Senja pagi-pagi jangan KDRT dong" ucap cowok itu sambil mengusap kepalanya yang nyut-nyutan.
Senja ingin maju untuk menyerang cowok itu kembali, namun Fajar sudah lebih cekatan berlari menjauhi Senja yang kini menghela nafas kasar.
Cuma Fajar dan Bintang—abangnya, yang membuat jiwa bringas Senja keluar.
Gadis itu melirik sekitar acuh sebelum kembali berjalan menuju kelas seolah tak terjadi apapun sebelum nya. Mengabaikan beberapa pasang mata yang menatapnya dengan tatapan yang berbeda-beda.
...
.tbc
Sekian terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar & Senja ✔
Teen FictionCeritanya mainstream. Kalau mau baca silahkan, kalau tidak tak apa. Dua manusia yang lahir diwaktu yang bertolak belakang, satu lahir saat sunrise satu lagi disaat sunset. rumah berdampingan,satu sekolah, satu kelas, satu meja. Tapi seperti kisah...