Senja turun dari mobil Fajar dengan wajah ditekuk, karena gigitannya terlalu kenceng tangan cowok itu sekarang membiru dan berakhir senja yang menyetir.
Sebenernya sih gak separah itu sampai gak bisa megang kemudi cuma berhubung fajar itu cowok sialan yang lebay nya udah mendarah daging jadi senja terpaksa menganggantikan cowok itu yang sekarang merintih dengan lebay-nya.
Sintia yang kebetulan baru keluar dari rumah pun mengangkat alis bingung melihat anaknya turun dari kursi kemudi.
Rumah senja dan fajar hanya dibatasi tembok sebatas dada orang dewasa.
Wanita cantik itu pun memilih untuk menghampiri mereka dihalaman rumah fajar.
"Loh, kok senja yang nyetir?" tanya sintia ketika sudah berada didekat mereka berdua.
Senja berjalan menghampiri mamanya diikuti Fajar yang masih memegangi tangannya.
Senja yang melihat itu hanya mendecih.
"Maaf ya tan, fajar terpaksa minta senja nyetirin karena tangan fajar sakit" ujar fajar sopan.
"Eh? Tangan kamu kenapa?" tanya sintia panik sambil mendekat, meraih tangan fajar guna melihat luka gigitan disana.
"Ini kamu digigit apa kok bentuknya gitu?" tanya sintia khawatir.
"Gak papa kok tan, tadi ada kucing garong ngamuk terus tiba-tiba gigit fajar" jawab fajar sambil melirik senja. Membuat gadis itu mendelik tajam.
"Masa kucing begitu lukanya" tanya sintia tak percaya.
"Udah lah ma, dia bilang gakpapa kan. Udah yuk pulang" ajak senja karena sudah muak disana.
Sintia yang tadinya masih ingin bertanya jadi tertarik pasrah oleh anaknya menuju rumah mereka.
Setelah masuk rumah, senja melepaskan pegangan ditangan mamanya dan segera beranjak menuju kamarnya.
"Senja"
Gadis itu menghentikan langkah, menoleh kearah mamanya yang melipat kedua tangan didepan dada.
"Kamu berantem lagi kan sama fajar?" ucap sintia membuat senja menipiskan bibir.
"Enggak ma. kalau berantem ngapain senja pulang bareng fajar" ucap senja malas.
"Terus tangan fajar kenapa?"
"Kan tadi udah dijawab fajar"
"Pasti kamu kan?"
Senja menghela nafas lelah.
"Iya. Senja tadi gak sengaja gigit tangan fajar. Abis fajar nyebelin" ucap senja membrengut kesal.
Sintia memijit pelipisnya lelah, agak kaget juga mengetahui beneran senja yang gigit tangan fajar, ya gimana gak kaget, luka nya lumayan.
"Kamu mandi gih, abis itu bawain obat buat Fajar" ucap sintia membuat senja mendelik.
"Ngapain senja harus bawain obat buat dia?" tanya senja tak setuju.
"Senja, kamu itu perempuan. Masa gigit sampai segitu dalamnya. Fajar pasti kesakitan sampai gak bisa nyetir gitu. Kamu harus minta maaf terus bawain obat yang ada di kotak obat" ujar sintia menatap anaknya tegas.
Senja mencebikkan bibirnya kesal.
"Orang fajar duluan yang mulai" ucap senja lirih, masih tak mau mengalah.
"Senja" tegur sintia.
"Dirumah fajar pasti ada obat ma, buat apa aku bawain lagi. Lagipula aku udah minta maaf tadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar & Senja ✔
Teen FictionCeritanya mainstream. Kalau mau baca silahkan, kalau tidak tak apa. Dua manusia yang lahir diwaktu yang bertolak belakang, satu lahir saat sunrise satu lagi disaat sunset. rumah berdampingan,satu sekolah, satu kelas, satu meja. Tapi seperti kisah...