Maap nih ya kalo agak gak jelas, karena aku nulis ini pake sistem kebut ngawur, mohon dimaklumi. Happy reading.
____
Fajar tengah memanaskan motornya didepan halaman rumah, sembari menunggu cowok itu terlihat menyisir rambut tebalnya dengan kelima jari kanannya, Hingga netranya menangkap seseorang yang tak asing memarkirkan motornya dihalaman rumah sebelah.
Tak lama seorang gadis dengan poni tipisnya keluar dari rumah tepat disebelah nya, menghampiri cowok yang kini tanpa sengaja menoleh kearahnya. Senja yang baru datang ikut menoleh kesamping. Tak lama senyum lebarnya mengembang.
"Pagi jar" sapa senja hangat sembari menggoyangkan tangan kanannya.
Fajar memutus kontaknya dengan radit lalu balik tersenyum kearah senja.
"Gak butuh tebengan gue lagi nih ceritanya?" ujar fajar dengan niat becanda.
Senja mengangguk, "gue udah punya pacar, jadi udah gak butuh lo" ledek senja lalu segera memakai helmnya.
"Ayo kak, jangan kelamaan disini. Ada orang jomblo" ajak senja pada radit sembari terkekeh.
Radit yang mendengar itu tersenyum kecil, mengusap pipi senja lembut lalu menyuruh senja segera naik.
Sebelum menarik gas, radit menyempatkan diri menoleh kearah fajar yang terpaku pada mereka.
"Duluan jar, oh iya. Mulai hari ini senja biar bareng gue aja" setelah itu radit menarik gas motornya pelan. Sedangkan senja duduk anteng dibelakang dengan pipi yang merah.
Fajar masih mengamati dua orang yang sudah berlalu dalam diam.
"Jar, kok belum berangkat?" tanya bunda yang hendak kehalaman guna menyiram tanaman nya yang sudah berhari-hari dia tinggal.
Sudah dipastikan tak ada yang selamat karena fajar tidak pernah beres kalo diberi amanat menjaga tanaman bundanya.
Fajar langsung cengengesan mendengar suara bundanya, cowok itu segera meraih tangan wanita berkepala empat itu yang kebetulan belum jauh untuk Salim dan segera pergi, karena fajar tahu kalo bundanya mau ngecek tanamannya dan fajar tidak segera menyelamatkan diri sudah dipastikan dia akan mendapat pidato panjang.
Ditengah perjalanan fajar teringat sesuatu, 'mina udah berangkat belum ya?'
Dan tanpa pikir panjang cowok itu segera memacukan motornya ke alamat rumah pacarnya.
Dan sepertinya keberuntungan berpihak pada fajar, karena bertepatan dengan itu, ia melihat mina baru saja keluar dari dalam rumah dan hendak masuk ke dalam mobil milik keluarga nya.
Jujur sebenarnya fajar kadang merasa insecure pacaran sama mina yang terkenal anak konglomerat, cewek itu terbiasa kemana-mana naik mobil mewah, makan direstoran mahal. Sedangkan fajar? Cuma bisa ngajak makan dipinggir jalan, Mentok di cafe. Ngajak jalan pake motor, ya ada sih mobil tapi milik bundanya yang kadang sering dipake buat kerja.
Tapi mina gak pernah keberatan, malah cewek itu selalu excited kalo naik motor, katanya dia baru pertama kali naik motor itu waktu pacaran sama fajar. Makan dipinggiran juga pertama kali sama fajar, soalnya mina bilang, mantan-mantan dia gak ada yang kayak fajar, semuanya sama. antar jemput pake mobil, makan direstoran Bintang lima, kasih kado barang-barang branded. Ya gimana, orang mantan mina kebanyakan anak temen papanya yang pasti juga dari kalangan orang rich.
Tapi justru mina itu paling bucin sama fajar, karena dia banyak belajar dari hal sederhana. Liat aja, buktinya dia gak pernah marah sama fajar kalo pacarnya itu kadang lebih memprioritaskan sahabat nya daripada dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar & Senja ✔
Ficção AdolescenteCeritanya mainstream. Kalau mau baca silahkan, kalau tidak tak apa. Dua manusia yang lahir diwaktu yang bertolak belakang, satu lahir saat sunrise satu lagi disaat sunset. rumah berdampingan,satu sekolah, satu kelas, satu meja. Tapi seperti kisah...