OS 1

33.6K 996 13
                                    

Seperti biasa rutinitas yang akan di jalani oleh seorang laki-laki berambut lurus dengan panjang sebahu yang kini menginjak usia 32 tahun adalah menjalankan perannya sebagai seorang ayah sekaligus ibu bagi anak-anaknya. Ya, dia adalah Haikal Putra Abdullah yang telah menjadi seorang duda tampan karena istrinya telah di panggil oleh sang pencipta lebih dahulu ketika melahirkan putra terakhir mereka yang bernama Kezraf Hanan Abdullah.

"Era, Ira. Bangun Nak, kalian harus salat subuh." Ucap Haikal kepada kedua putri sulungnya yang sudah menginjak usia remaja itu.

"Emh, lima menit yah." Sahut kedua putrinya serempak.

Memang Haikal menjadikan satu kamar antara Kiyera dan Keyira yang merupakan kembar identik itu.

"Ngak ada lima menitan, sekarang atau uang jajan plus paket data kalian akan ayah kurangin. Bagaimana penawarannya?."

Hening...

"Oke, ayah hitung sampai li.a kalau belum ada yang bangun semua film barbie kalian akan ayah hapus." Lanjut Haikal dan berhasil. Kedua putrinya langsung bangun dan berlari ke arah kamar mandi sampai bertubrukan.

"Aduh." Rintih kedua gadis kembar itu yang bertabrakan satu sama lain.

"Aku duluan, Kak." Ucap Ira sambil mengusap jidatnya yang tak sengaja terbentur dengan jidat sang kakak yang tak lain adalah Kiyera.

"Enak aja, ngalah dulu ama yang tua."

"Hah?, cuman beda lima menit Kak."

"Ya, lima menit itu pokoknya aku yang lebih tua. Udah ah, aku dulu ya adekku sayang." Ucap Era sambil memasuki kamar mandi dengan tergesa-gesa.

Ira hanya menghela nafasnya, terpaksa dia mengalah untuk kakaknya dan mandi di kamar mandi bawah. Era yang pemaksa dan tidak sabaran sedangkan Ira yang terlalu pasrah dan santai memang kembaran yang melengkapi satu sama lain.

Haikal yang melihat kebiasaan anak-anaknya hanya menggelengkan kepalannya. Ia pun pergi ke kamarnya untuk memeriksa anak terakhirnya.

"Selamat pagi putra ayah. Hem." Ujar Haikal sambil mengelus pipi gembul anak laki-lakinya yang masih berusia  enam bulan yang kerap di panggil Baby Kez itu.

"Pfrttt-Yah..yah..ya..Aaa." Celoteh baby Kez ketika melihat sang ayah sambil menepuk-nepuk tangannya sendiri.

"Iya apa Nak, udah mandi ya tadi sama bibi makanya udah ganteng sama wangi banget gini ya." Ucap Haikal sambil menggendong balitanya sembari mencium pipi gembul dan perut buncitnya yang membuat baby Kez tertawa geli.

"Uluh lucunya kamu nak, kita kebawah yuk kamu harus minum cucu dulu biar makin gembul." Ujar Haikal sambil berjalan keluar dari kamarnya.

"Morning adik kecil manisku." Celetuk Era ketika melihat baby Kez yang memasuki ruang makan bersama ayahnya.

"Tak..tak..pfrtt..la..la." gumam baby Kez ketika melihat sang kakak.

"Uluh ngomong apa sih si kecil embul nih." Sahut Ira yang langsung mencium pipi gembul adiknya.

"Ayah ngak ke kantor ya?." Tanya Era yang melihat ayahnya hanya memakai kaos putih polos dan celana bahan panjang berwarna hitam.

"Ngak, hari ini di-handle sama sekertaris ayah dulu. Soalnya kakek sama nenek kalian tadi pergi ke acara kondangan yang tempatnya agak jauh jadi mungkin nanti pulangnya malam."

"Oh gitu, pantesan dari tadi ngak lihat kakek sama nenek."

"Em, yah." Panggil Ira tiba-tiba kepada Haikal yang tengah memegang botol susu untuk baby Kez yang tengah meminumnya.

"Hem?."

"Ayah, ada hubungan apa sama tante Sulis?."

"Hubungan?, ya sekedar teman ayah aja. Emangnya kenapa?."

"E..enggak kok yah, cuman aku sama kak Era kurang begitu nyaman sama tante Sulis aja sih kalau misalnya ayah ada hubungan serius sama dia."

"He.em yah, kelakuannya terlalu agresif dan penampilannya terlalu berlebihan." Sahut Era.

"Ayah juga ngak ada hubungan apa-apa sama dia kok, jadi tenang aja. Kalau udah selesai sarapannya kalian bisa berangkat sama mang Rafi keburu telat nanti."

"Iya yah, aku dah selesai kok." Jawab Era yang kemudian disusul oleh Ira.

"Aku juga udah yah."

"Kita berangkat ya Yah." Ucap Era sambil mencium tangan sang ayah juga diikuti oleh Ira.

"Iya, belajar yang bener."

"Siap bosque." Sahut Era dan Ira bersamaan.

"Kakak berangkat dulu ya adik ganteng plus embul." Ujar Era yang mencium pipi tembam sang adik.

"Iya nih tambah embul pipinya kaya bakpao bu lingling." Celetuk Ira yang juga mencium pipi baby Kez yang tengah minum susu.

"Kita berangkat ayah, Assalamalaikum." Kata keduanya bersamaan dan langsung bergegas pergi ke dari ruang makan.

"Walaikumussalam warakhmatullah."










Di sisi lain seorang gadis berusia 20 tahun yang merupakan anak yatim piatu yang bernama Roselia Afifah Pratiwi atau kerap dipanggil Ro ini,  tengah berkutat dengan alat masaknya. Ia harus menyiapkan sarapan bagi dirinya juga kakaknya yang tengah terbaring lemah di ranjangnya.

Setelah beberapa menit menyiapkan sarapan, kini ia berjalan menuju ke kamar kakaknya dengan semangkuk bubur dan obat untuk sang kakak.

"Kak."
"Sarapan dulu ya, aku tadi bikin bubur ayam buat kakak habis itu minum obat deh."

"Makasih ya dek, kamu seharusnya bisa menikmati masa muda kamu sama teman-temenmu bukan malah ngurusin kakak sama kerja gini."

"Sutt, apaan sih kak kok ngomongnya kaya gitu. Aku lebih memilih seperti ini saja dari pada jalan ke sana kemari sambil menghamburkan uang yang tidak jelas. Aku sangat bersyukur akan keadaanku saat ini, apalagi ada kakak yang selalu mencintai aku dan menyanyangiku."

"Itu udah pasti dek."

"Nah, sekarang ayo duduk dulu ya kak. Aku bantu." Ujar Ro sambil membantu kakaknya untuk duduk dengan memberikan bantal di belakang punggung kakaknya.

"Kamu nanti kerja jam berapa?."

"Aku Insya Allah masuk jam 7 kak, soalnya kata bu Keisya pesenan hari ini banyak banget."

"Kamu jangan kecapekan ya kerjanya, kakak kasihan sama kamu Ro. Kamu juga harus perhatiin kesehatan kamu juga."

"Iya kak, Insya Allah aku bakal jaga kesehatan kok."
"Oh iya kak, nanti tante Kinan mungkin datengnya agak siangan. Kakak ngak papa di rumah sendiri?."

"Iya dek, ngak papa kok. Kamu tenang aja, kakak bisa kok jaga diri."

"Nanti kalau ada apa-apa telephone aku ya kak."

"Iya dek."

"Nah kakak kan dah sarapan sama minum obat, Ro mau berangkat kak. Takut ketinggalan bis."

"Iya dek, hati-hati ya."

"Iya kak, Insya Allah aku bakal jaga diri. Aku berangkat ya kak. Assalamualaikum." Ujar Ro sambil memcium tangan sang kakak.

"Walaikumussalam warakhmatullah."






Bismillah

Semoga suka ya☺☺☺

Om Suamiku? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang