OM 45

5.3K 278 6
                                    

Bismillah...

Mau absen yang nungguin cerita ini...hehehe

Masih stay kan??? ^_^

Jangan bosen-bosen ya...

Happy Reading

Setelah kejadian dimana Haikal mengungkapkan kalimat manis untuk Istri tercintanya kemarin, kini laki-laki itu tengah bersiap-siap untuk pergi ke kantornya setelah dirasa badannya sudah lebih baik. Sebenarnya Ro sempat melarang Suaminya itu agar tidak pergi bekerja terlebih dahulu, karena mengingat Haikal baru saja sembuh dari sakitnya. Tetapi Haikal berusaha meyakinkan Istrinya bahwa dirinya sudah sembuh dan bisa kembali untuk bekerja, terlebih di kantor miliknya terdapat beberapa hal yang harus ia urus dan tidak bisa di wakilkan.

"Dek, lihat kemeja hitam Abang nggak? Yang kemarin kamu setrika." Tanya Haikal, ketika dirinya tidak menemukan kemeja yang diinginkannya di dalam lemari.

Ro yang sedari tadi masih berada di kamar mandi, seketika langsung keluar begitu mendengar ucapan keras Suaminya itu. Dirinya memutuskan menghentikan kegiatan mandinya yang sebenarnya belum selesai dan tinggal memakai pakaian, tetapi mengingat jika Suaminya tadi memanggil dirinya membuat Ro segera bergegas keluar meskipun hanya menggunakan sehelai handuk untuk menutupi tubuhnya dengan rambut yang ia ikat bun ke atas dan menyisakan beberapa anak rambut yang menjuntai. 

"Iya, Abang. Kemeja Abang, Adek taruh di dalam lemari deket pakaiannya Kezraf sekalian Ro gantung dan nggak Adek lipat." 

Mendengar suara sang Istri, sontak Haikal langsung membalikkan badannya dan seketika kedua mata tajam milik laki-laki itu seakan terpaku sejenak begitu melihat penampilan wanitanya yang begitu terlihat mempesona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar suara sang Istri, sontak Haikal langsung membalikkan badannya dan seketika kedua mata tajam milik laki-laki itu seakan terpaku sejenak begitu melihat penampilan wanitanya yang begitu terlihat mempesona. Bahkan kini tanpa di sadari, jangkun laki-laki itu bergerak naik turun yang mengindikasikan bahwa Haikal kini tengah merasakan gejolak luar biasa dari dalam dirinya. 

Tanpa menyadari tatapan tajam dari sang Suami, kini Ro berlari kecil menuju ke lemari yang ia gunakan untuk menyimpan kemeja yang diinginkan oleh Haikal. 

"Ini Abang, kemejanya sengaja Adek gantung biar Abang enak nyarinya. Tapi ternyata Abang nggak tahu, Adek juga lupa mau kasih tahu Abang kemarin." Ucap Ro dengan nada lembutnya sambil tersenyum manis ke arah Suaminya, seraya menyerahkan kemeja hitam yang masih terpasang di gantungan baju itu kepada Haikal.

Sedangkan Haikal kini seolah sudah kehilangan fokusnya, niat awal yang ingin segera memakai setelan kantornya dan langsung pergi bekerja seketika teralihkan begitu melihat sosok mempesona yang kini sedang berdiri di hadapannya itu. 

"Abang? Ini kemejanya. Tadi katanya mau cepet-cepet dipakai." Karena melihat Haikal tak juga mengambil kemeja yang ada di tangannya, Ro pun melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Suaminya itu yang sedari tadi memperlihatkan raut wajah datar dengan kedua mata tajamnya menatap dalam ke arah dirinya. 

Om Suamiku? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang