OM 39

7.1K 406 13
                                    

Gaaaaaas kan voteeee and comeeeeeent yak....hehehe

Because this is special part, yang kalian tunggu-tunggu selama ini...jadi rameiiiiiiiiiin yuk hehehe

Happy Reading

Langkah tegap seorang laki-laki kini membuat semua pasang mata menatap ke arahnya dengan tatapan penuh kekaguman, terlebih tatapan memuja para wanita yang datang dengan pakaian yang begitu seksi dan dandanan yang cukup tebal. Mereka tak lain adalah para wanita yang menaruh hati pada Haikal, tetapi Haikal menganggapnya tak lebih daripada teman. Benar sekali, laki-laki berpawakan tegap dan kekar yang memukau semua pasang mata itu adalah Haikal Putra Abdullah. Jas berwarna putih gading kini membalut tubuh tegapnya, dengan rambut gondrongnya yang ia ikat sebagian membuat karismanya semakin terpancar yang ditambah dengan tatapan mata yang begitu tajam dari kedua netra coklatnya. 

Ruang tamu yang kini sudah di dekor sedemikian rupa dengan begitu indahnya, membuat suasana kebahagiaan semakin terpancar di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang tamu yang kini sudah di dekor sedemikian rupa dengan begitu indahnya, membuat suasana kebahagiaan semakin terpancar di sana. Mungkin kalian bertanya-tanya, acara apa yang sebenarnya di selenggarakan oleh keluarga Haikal ini hingga mengundang banyak sekali tamu. Acara yang diselenggarakan oleh keluarga Haikal ini, bisa dikatakan merupakan acara yang sangat sakral dan sangat penting bagi mereka. Acara yang sudah lama dinantikan dan diperjuangkan oleh Haikal, hingga akhirnya bisa terselenggara hari ini.

"Bisa kita mulai sekarang?" Tanya seorang laki-laki paruh baya yang mengenakan peci itu yang duduk di seberang Haikal.

"Bisa, Pak."

"Baiklah, setelah penyampaian khotbah nikah tadi kini acara akan di lanjutkan dengan prosesi akad nikah oleh mempelai laki-laki. Sudah siap, Mas?"

"Insya Allah, siap Pak."

"Baik, silahkan jabat tangan saya! Lalu Mas bisa langsung mengucapkan lafadz Qobul ketika saya sudah selesai mengucapkan lafadz ijabnya ya."

"Baik, Pak." Tangan kokoh milik Haikal kini dengan tegas menjabat tangan sosoklaki-laki paruh baya yang berada di depannya itu, berusaha bersikap setenang mungkin dan fokus akan apa yang dilakukannya nanti itu. 

"Bismillahirahmanirahim, saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Haikal Putra Abdullah bin Abdullah Anwar dengan saudari Roselia Afifah Pratiwi binti Almarhum Fatih Ginanjar dengan maskawin seperangkat alat salat dan uang tunai senilai dua ratus juta rupiyah serta cincin emas putih dua puluh empat karat di bayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Roselia Afifah Pratiwi binti Almarhum Fatih Ginanjar dengan maskawin tersebut di bayar tunai."

"Bagaimana para saksi?"

"Sah..."

"Alhamdulillahirrabilalamin." 

Senyuman kebahagiaan langsung terpatri di wajah tampan Haikal, luapan kata syukur tak henti-hentinya ia ucapkan ketika dirinya mampu memiliki gadis pujaannya menjadi miliknya seutuhnya sekaligus sah dimata Allah yang tentu saja mulai hari ini dan detik ini dirinya telah memiliki seorang pendamping dan belahan jiwanya yang harus ia pimpin dan lindungi di dalam kelaurga kecilnya itu. Kini Roselia Afifah Pratiwi, telah sah dimata hukum dan agama sebagai seorang Istri dari Haikal Putra Abdullah serta menjadi sosok pendamping sekaligus sosok Ibu bagi anak-anaknya hingga maut memisahkan mereka berdua.

Om Suamiku? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang