OM 46

5.2K 239 4
                                    

Bismillah...

Jangan lupa vote and comment dulu guys...hehehe


Happy Reading

"Lo yakin mau melakukan hal ini?" Ujar seorang pemuda yang tengah duduk santai di salah satu kursi yang berada di dalam kafe', kepada laki-laki yang duduk di hadapannya.

"Iya, gue yakin."

"Gini, bukannya gue mau nasehatin lo atau gimana. Tapi seperti yang lo dan gue tahu, dia itu statusnya udah jadi milik orang. Bukannya keinginan lo ini lebih kaya obsesi daripada rasa suka? Pasti lo tahu maksud ucapan gue gimana."

"Gue yakin ini rasa suka dan bukan obsesi, dia seharusnya jadi milik gue dan bukan laki-laki tua itu. Lagian laki-laki itu gue yakin belum terlalu mengenal dan memahami dia lebih baik daripada gue, dia hanya seorang pemain figuran yang tiba-tiba muncul dan menjelma seolah menjadi pemain utama di kehidupan gue dan dia." Sahut laki-laki ber-hoddie hitam itu, dengan tatapan yang kini berubah seperti menyiratkan kebencian dan dendam dengan seseorang yang ia anggap sebagai perebut miliknya. 

"Intinya gue cuma ingetin lagi sama lo, jangan sampai tindakan lo malah membuat penyesalan mendalam di kemudian hari. Karena gue sebagai sahabat lo nggak mau, kalau sampai lo melakukan hal-hal yang bisa mendatangkan bencana untuk lo sendiri." 

~||~~||~

Sore ini Ro berencana untuk mengajak Kezraf ke toko bunga, tempat kerjanya dulu. Karena dirinya merasa sudah lama sekali dirinya tidak bertemu dengan Esya sahabatnya, seingatnya dirinya bertemu dengan gadis itu terakhir pada resepsi pernikahannya.

Tetapi ketika dirinya sedang mengenakan jilbab segi empatnya, tiba-tiba Ro merasakan perutnya bergejolak yang seketika membuat wanita itu langsung berlari menuju ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, Ro mengalami mual-mual yang cukup hebat tetapi ketika di muntahkan tidak ada yang keluar kecuali hanya cairan bening. Cukup lama Ro muntah-muntah di kamar mandi, yang membuat tubuh mungilnya langsung terasa begitu lemah. Bahkan kini Ro harus berpegangan dengan tembok ketika akan keluar dari kamar mandi, karena tenaganya seakan sudah terkuras habis. 

"Bububububunininininini." Celetuk Kezraf dengan nada cerianya, ketika melihat Ro berjalan ke arah ranjang.

"Iya, Sayang. Kezraf lagi main ya, Nak. Main apa nih? Ibu ikutan ya." Dengan perlahan Ro mendudukan tubuhnya di atas ranjang, sambil menyandarkan badannya yang terasa begitu lemas di kepala ranjang dengan Kezraf yang berada di sampingnya yang masih aktif bermain dengan banyak mainannya.

"Yahyahyahyahbilbilbilbil." Seru Kezraf sambil menyodorkan mobil-mobilannya ke arah Ro yang membuat wanita itu tersenyum ke arah putranya yang semakin mengemaskan.

"Ini mobilnya Kezraf ya, mobil Ayah lagi di pakai kerja ya Sayang." 

Ro kini merasa badannya sedikit enakan, setelah dirinya mengoleskan minyak kayu putih di area perut dan tengkuknya. Tetapi sepertinya sore ini dirinya harus mengurungkan niatnya yang ingin mengunjungi sang sahabat, karena kondisi tubuhnya yang seperti ini. Mungkin besok atau lusa, dirinya akan pergi untuk menemuinya. 

Ketika Ro sedang asik menemani sang buah hati bermain, tiba-tiba wanita itu mendengar ponselnya berbunyi yang menandakan sepertinya ada panggilan di sana. Ro pun segera mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas nakas samping ranjang dan begitu melihat nama yang tertera di layar ponselnya, Ro pun langsung menerima panggilan itu.

Om Suamiku? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang