~* THE PROMISE OF MY LOVE *~
* Malam Harinya..
Billar Lesty dan Alenta tiba di sebuah Mall mewah dan terkenal tentu nya.
Mereka bertiga mulai berjalan bergandengan tangan seraya menoleh ke arah kanan dan kiri, melihat toko-toko dan pameran yang ada di dalam mall tersebut.
"Sayang.." ucap Lesty menghentikan langkah nya ketika melihat butik gamis di hadapan nya.
"Apa?" tanya Billar.
"Aku mau ke butik itu" ucap Lesty seraya menunjuk ke arah butik gamis muslimah itu.
"Kamu mau kesana? Ya sudah yuk" ajak Billar. Lesty pun tersenyum dan bersemangat.
Lesty pun segera masuk kedalam butik gamis muslimah itu. Lesty memilih-milih dan mencocokkan gamis yang ia pilih ke tubuh nya sedangkan Billar dan Alenta menunggu di luar.
"Pa... Alenta mau mainan disana" pinta Alenta.
"Alenta mau main?" tanya Billar dan Alenta mengangguk cepat.
"Sebentar ya.. Mama sedang memilih baju. Kita tunggu mama dulu ya.." ucap Billar.
"Iya paa" ucap Alenta.
Tak lama kemudian.. Lesty keluar dari butik dan membawa sebuah tas berisi gamis yang baru ia beli.
"Ayo sayang" ajak Lesty.
"Kamu sudah beli baju?" tanya Billar.
"Sudah!" jawab Lesty singkat.
"Kok kamu cuma beli satu?" tanya Billar.
"Terus aku harus beli berapa sayang?" tanya Lesty balik
"Terserah kamu, kamu mau beli berapa, kalau bisa kamu borong semua gamis di butik itu. Biar nanti aku yang bayar" jelas Billar membuat Lesty membelalakkan kedua matanya.
"Aku beli 1 gamis sudah cukup kok. Ngapain beli banyak-banyak. Mubadzir! Itu namanya pemborosan!" sahut Lesty.
"Itu bukan pemborosan sayang. Itu kebutuhan" balas Billar.
"Kebutuhan itu secukupnya sayang. Tidak berlebihan" ucap Lesty.
"Iya ya..! Istriku ini memang pintar berceramah" ucap Billar seraya mencubit kedua pipi Lesty dengan gemas nya. Lesty pun menepis tangan Billar.
"Ihh.. Sakitt!" gerutu Lesty.
"Iya sayang maaf"ucap Billar mengelus lembut kedua pipi Lesty.
Para pengunjung yang melintas di sekitar Lesty dan Billar pun menatap mereka.
"Ngapain kamu lihat-lihat?!" seru Billar.
"Ini juga ngapain kalian lihat kita?! Iri bilang bos!" seru Billar lagi kepada beberapa pengunjung yang melintas.
"Ih.. Billar kamu nggak boleh gitu.." lirih Lesty pada Billar.
"Emm maaf ya mbak mas" ucap Lesty meminta maaf pada pengunjung yang sudah Billar marahi.
"Itu suami mbak ya..? Tempramental banget sih mbak suami nya" ucap salah satu pengunjung yang berada di mall tersebut.
"Iya.. Mbak nya pasti ngebatin terus kalau tinggal serumah sama pria ini" sahut pengunjung yang lain.
"Eh kalian bilang apa! Sekali lagi kalian berdua bicara seperti itu. Aku tidak akan segan-segan membeli mulut kalian berdua sekarang juga!" seru Billar seraya menatap dan menunjuk ke arah kedua pengunjung yang sudah memaki nya itu.
"Ihh.. Sadis banget pak" ucap pengunjung tersebut lalu pergi.
"Ih.. Awas kalian!" seru Billar yang hendak mengejar pengunjung yang sudah memaki nya itu.
"Sayang-sayang. Sudah.. Ngapain kamu ladenin mereka sih kayak anak kecil aja" omel Lesty.
"Sekarang gantian kamu yang ngatain aku?! Ya sudah.. Ayo Alenta kita berdua saja" ajak Billar seraya menggandeng tangan Alenta.
Lesty yang melihat nya hanya tersenyum dan menggelengkan kepala nya.
"Billar-Billar kiyut banget sih kamu, kalau sedang ngambek kayak gitu" gumam Lesty dari kejauhan seraya mengikuti Billar dan Alenta dari belakang. Dan tiba-tiba..
"Lesty!" panggil seseorang dari belakang. Lesty pun segera membalikkan tubuh nya ke belakang.
"Arfan!" lirih Lesty ketika mengetahui yang memanggil nya ternyata adalah Arfan Afif teman masa kecil Lesty.
Ya karna sejak lahir hingga SMP Lesty tinggal dan bersekolah di kota Surabaya dan saat Lesty duduk di bangku SMA dia pindah dan tinggal di Jakarta.
Arfan menghampiri Lesty.
"Ya ampun Lesty aku kangen banget sama kamu! Bagaimana kabarmu?" tanya Arfan pada Lesty dengan perasaan senang.
"Alhamdulillah kabar ku baik, kalau kamu?" tanya Lesty balik.
"Aku juga baik" jawab Arfan.
"Kamu kemana aja selama ini? Udah lama loh aku gak denger kabar kamu dan waktu 5 tahun aku tinggal di surabaya juga aku gak pernah ketemu kamu" ucap Lesty.
"Oh saat itu aku sedang berada di Jogja, ada urusan pekerjaan. Kemarin malam aku baru tiba di Jakarta" jelas Arfan.
"Kamu sekarang tinggal di Jakarta?" tanya Lesty.
"Enggak. Aku tetap tinggal di Surabaya. Cuma untuk saat ini aku tinggal nya gak nentu. Karna pekerjaan ku yang super sibuk jadinya aku sering ke luar kota" jelas Arfan.
"Emangnya kamu kerja kamu apa kalau aku boleh tau?" tanya Lesty.
"Aku bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan" jawab Arfan.
"Oh.. Begitu.." ucap Lesty.
"Oh ya Kamu disini sendiri?" tanya Arfan dengan senyum bahagia nya karna sudah bertemu dengan teman masa kecilnya yang selama ini dia rindukan.
"Tidak! Aku bersama dengan suamiku" jawab Lesty.
"Kamu sudah menikah?" tanya Arfan dengan senyum yang tiba-tiba memudar.
"Ya aku sudah menikah dan aku juga sudah punya anak" jawab Lesty.
"Heh.. Aku kira kamu belum menikah. Emm lucu juga ya kalau inget-inget masa sekolah dulu. Setiap kita kerja kelompok dirumah ku. Mama ku selalu menggoda mu untuk menjadikan kamu menantu nya" ucap Arfan dengan mata berkaca-kaca dan mencoba untuk tersenyum.
"Hem iya.. Kalau di ingat-ingat lucu juga ya fan. Oh ya.. Gimana keadaan keluarga kamu. Apa semua sehat?" tanya Lesty.
"Mama ku sudah pergi Lesty, dia meninggal 2 tahun yang lalu" ucap Arfan sembari meneteskan air mata nya.
"Ya allah.. Aku turut berduka ya Fan. Aku gak tahu, jika mama kamu sudah meninggal" ucap Lesty dengan mata berkaca-kaca.
"Hem ya tidak apa-apa kok Les. Cuma aku merasa gagal aja jadi anak" lirih arfan.
"Gagal kenapa fan?" tanya Lesty.
"Karna aku tidak bisa mengabulkan keinginan nya untuk menjadikan kamu menantu nya, sebelum mama ku pergi dia meminta ku untuk mencarimu dan menjadikanmu istriku. Tapi nyata nya takdir berkata lain" jelas Arfan sesekali meneteskan air mata.
------
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PROMISE OF MY LOVE
Fanfiction( LESLAR STORY ) Setiap orang pasti pernah merasakan jatuh cinta. Sungguh bahagia jika kita mencintai orang yang juga mencintai kita. Akan tetapi.. Hati juga bisa terluka karena cinta. Apalagi mencintai orang yg justru kelak akan meninggalkan kita h...