56

1.3K 111 3
                                    

"Nama ibu siapa?" tanya Lesty.

"Nama saya Soimah Bu, kalau dikampung saya di panggil Imah. Saya dari jogja" jelas Imah.

"Jogja? Jawa tengah ya" tanya Lesty.

"Enjeh bu" jawab Imah dengan logat jawa.

"Ibu pernah jadi asisten rumah tangga?" tanya Lesty.

"Pernah Bu. Saya pernah jadi asisten rumah tangga di jogja juga" jelas Imah.

"Oh baiklah kalau begitu besok bu Imah sudah bisa kerja" ucap Lesty.

"Enjeh ta bu? Matur nuhun sanget bu (terima kasih banyak bu)" ucap Imah.

"Hem iya bu, mari saya tunjukkan kamar ibu" ajak Lesty.

Soimah pun mengikuti langkah Lesty dari belakang. Lesty menunjukkan kamar Imah yang luas dan terlihat rapi.

"Ini kamar bu Imah" ucap Lesty memperlihatkan isi kamar untuk Imah.

"Matur nuhun bu. Kamar e apik tenan" ucap Imah dengan logat jawa nya dan Imah terpesona dengan kamar yang akan ia tempati itu. Lesty pun tersenyum lebar melihat tingkah lucu Imah.

"Ya sudah ya bu. Saya tinggal ke depan" pamit Lesty pada Imah.

"Enjeh bu. Monggo (silahkan)" balas Imah.

Lesty pergi menemui Billar di kamar.

"Sayang.. Kamu tidak pergi ke kantor?" tanya Lesty pada Billar.

"Tidak. Aku ingin menemani mu disini" jawab Billar seraya menangkup kedua pipi Lesty.

"Sayang.. Kan disini sudah ada Bi Imah, ada 3 bodyguard dan ada satpam. Kenapa kamu masih ingin menemaniku?" tanya Lesty.

"Iya.. Tapi aku masih mencemaskan mu. Aku takut bayangan buruk itu menyiksa mu lagi" ucap Billar dengan mata berkaca-kaca.

"Bismillah sayang, semoga bayangan buruk itu tidak ada dipikiran ku lagi" ucap Lesty.

"Mulai besok. Kemana pun kamu pergi, ketiga orang tadi akan menemani dan mengantarkan mu kemana pun kamu pergi" jelas Billar.

"Jadi, kemana pun aku pergi. Mereka bertiga harus ikut?" tanya Lesty.

"Iya.. Mereka semua harus ikut denganmu" jawab Billar.

"Termasuk pergi ke kamar mandi?" tanya Lesty dengan senyum nya.

"Ha! Ya tidak lah sayang. Kalau kamu ke kamar mandi, cuma aku saja yang boleh ikut" ucap Billar dengan senyum dan mata genit nya.

"Apa sih kamu sayang. Mulai deh genit nya" ucap Lesty tersenyum malu.

Tiba-tiba..
Terdengar suara bel pintu utama berbunyi.

"Sebentar ya sayang. Aku buka pintu dulu" pamit Lesty.

"Iya.." jawab Billar singkat.

Lesty pun melangkahkan kakinya menuju ke pintu utama dan setelah pintu dibuka. Berdiri seorang pria yang ternyata adalah Arfan.

"Arfan!" ucap Lesty.

"Ayo silahkan masuk" ucap Lesty mempersilahkan Arfan untuk masuk ke dalam rumah.

Lesty dan Arfan duduk di ruang tamu.

"Sebentar ya aku buatkan minun dulu" ucap Lesty beranjak.

"Tidak usah repot-repot Lesty. Aku datang kemari hanya ingin melihat keadaanmu saja. Gimana, apa kamu sudah lebih baik?" tanya Arfan.

"Alhamdulillah.. Aku sudah merasa lebih baik sekarang. Terima kasih ya, karna kamu sudah menolong ku waktu itu. Kalau tidak ada kamu mungkin entah apa jadinya aku. Mungkin aku sudah bunuh diri, karna tidak bisa menjaga kehormatan ku untuk suamiku" ucap Lesty

"Hussttt!!" desis Arfan seraya menempelkan jari telunjuk nya ke bibir Lesty. Lesty pun terkejut.

"Emm.. Maaf!" ucap Arfan tersadar.

"Kamu jangan bicara seperti itu. Aku tidak akan pernah membiarkan orang lain menyakiti mu, karna kamu adalah sahabat ku" ucap Arfan seraya memegang pundak kiri Lesty.

Tiba-tiba..

"Apa-apaan ini! Kamu tidak usah pegang-pegang Lesty! Dia adalah istriku!" seru Billar.

"Aku tahu jika Lesty ini istrimu lagi pula aku tau batasan. Aku tidak akan berbuat macam-macam sama Lesty. Kamu tidak usah khawatir!" ucap Arfan membuat Billar kesal.

"Apa kamu sudah tidak ada kepentingan disini? Jika tidak.. Silahkan pergi" usir Billar pada Arfan.

"Billar! Kenapa kamu mengusir Arfan. Dia sahabat ku. Dia tamu kita, rasanya tidak pantas jika kita mengusir nya" ucap Lesty.

"Sekarang aku bertanya padamu. Apa tujuan mu datang ke rumah ku?" Tanya Billar pada Arfan.

"Aku cuma ingin tahu keadaan Lesty" jawab Arfan santai.

"Kamu tidak salah mengatakan itu? Heyy! Dia istriku. Kamu tidak perlu tau keadaan nya!" Seru Billar yang sudah merasa kesal.

"Heyy Billar! Dia juga sahabat ku.. Apa aku salah menanyakan keadaan sahabat ku sendiri, lagi pula sebelum dia mengenalmu. Dia sudah mengenalku terlebih dulu bahkan kita dulu sangat dekat" jelas Arfan.

"Itu kan masa lalu, saat dia masih menjadi sahabat mu dan sekarang status dia disini sebagai Istriku jadi meskipun kamu dan Lesty dulu sangat dekat, yang terpenting saat ini. Aku lah yang berhak atas dirinya dan bukan kamu!" Seru Bilar seraya menunjuk ke dada Arfan. Arfan menatap Billar dengan sorot mata tajam.

"Hem iya aku tahu pak Billar. Aku sangat tahu itu! Tapi apakah kamu lupa. Disaat istrimu sedang dalam bahaya. Apakah kamu ada di samping nya untuk menolong nya . Tidak bukan! Jadi jangan sok jagoan didepan istrimu!" Seru Arfan.

"Sekarang kamu pergi dari rumahku. Jangan menginjakkan kaki mu dirumah ku lagi apalagi untuk menemui Lesty. Aku tidak akan membiarkan dirimu masuk kedalam rumah ku!" Seru Billar.

"Baik. Tanpa kamu mengusir ku. Aku akan pergi dari rumah mu ini!" Seru Arfan.

"Bagus kalau begitu. Cepat kamu pergi dari rumah ku!" Tegas Billar.

"Lesty. Aku balik ya" pamit Arfan pada Lesty.

Arfan pun pergi dari rumah Billar dengan amarah yang meradang.

"Arfan!" Lirih Lesty.

-------

Perseteruan antara suami Lesty dan sahabat Lesty, sama-sama ingin melindungi seorang wanita yang sangat berarti dalam hidup mereka. Ya! Wanita itu adalah Lesty.

THE PROMISE OF MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang