53

1.6K 135 5
                                    

Harris memberikan sapu tangan pada Billar untuk di balutkan di luka nya, agar darah yang mengalir dari luka di dahi Billar bisa terhambat.

Billar dan Harris tiba dirumah dan saat masuk ke dalam rumah. Billar dan Harris berpapasan dengan 3 orang polisi yang memegangi tangan Hari yang sudah di borgol.

"Maaf.. Ada apa ini pak?" Tanya Billar pada polisi tersebut.

"Apa anda pemilik rumah ini?" Tanya Polisi pada Billar.

"Iya benar. Ada apa ini pak?" Tanya Billar lagi.

"Dia ini seorang buronan polisi, dia tersangka yang sudah melarikan diri dari penjara dan dia sudah berusaha melecehkan nona Lesty" jelas Polisi.

Billar terkejut ketika mendengar penjelasan polisi. Emosi Billar meradang lalu Billar mengepalkan tangan nya.

Buugghhh!!!

Billar menghantam pipi Hari sebanyak 2x dan polisi melerai dan menenangkan Billar.

"Sudah pak! Sudah!" Ucap seorang polisi.

"Sudah! Sudah bagaimana? Si brengsek ini mencoba melecehkan istriku! Aku tidak terima dengan perlakuan dia terhadap Lesty! Dia harus lenyap di tanganku" Seru Billar pada polisi dan Billar menghantan pipi Hari untuk ketiga kalinya. Wajah Hari terlihat babak belur, darah mengalir dari pelipis mata, hidung dan ujung bibir nya.

"Sudah pak Billar! Saya tau pak Billar pasti sangat marah dengan tindakan tersangka tapi anda harus menghormati hukum yang ada" jelas polisi.

"Bagaimana cara kerja kalian sehingga dia bisa melarikan diri dari penjara?!" Sentak Billar pada ketiga polisi tersebut. Saat ini Billar sungguh sangat marah hingga ia tidak takut dengan polisi.

"Maaf pak! Saat itu tidak sengaja terjadi keteledoran dari pihak lapas sehingga membuat tahanan ini bisa melarikan diri" jelas polisi tersebut.

"Sekarang saya tidak mau tau. Dia harus di hukum seberat-berat nya!" Seru Billar.

"Pasti pak! Karna tersangka ini sudah berani melarikan diri dan sudah mencoba melakukan pelecehan terhadap saudara Lesty. Jadi, kami dari pihak kepolisian akan menjatuhkan hukuman terberat untuk tersangka, dan kami akan memperketat penjagaan kami di lapas" jelas polisi tersebut.

"Memang itu hukuman yang pantas untuk pria iblis ini!" Seru Billar menatap Hari dengan sorot mata yang tajam.

"Baik pak. Kami permisi..." Pamit para personil polisi seraya membawa Hari pergi bersama mereka.

Dan Lesty menuruni anak tangga menuju ke lantai dasar dengan memakai selendang menutupi separuh tubuhnya. Lesty melihat Billar di ambang pintu dengan segera Lesty berlari memeluk Billar dengan isak tangis nya.

"Sayang.. Udah-udah. Maafin aku ya.." Ucap Billar sesekali meneteskan air mata dan memeluk Lesty.

"Aku takut" lirih Lesty menangis sejadi-jadi nya di pelukan Billar.

"Sayang.. Aku minta maaf ya.. Aku tidak bisa menjaga mu dengan baik" ucap Billar.

Lalu Billar melihat ke arah Arfan yang berada di belakang Lesty.

"Arfan!" Lirih Billar seraya melihat Arfan.

Arfan menghampiri Lesty dan Billar.

"Sayang sekali.. Rumah sebesar dan semewah ini tidak ada satupun pembantu atau pengawal untuk menjaga rumah ini.. Heh! Sungguh miris!" Ucap Arfan menatap Billar dengan malas.

Billar menatap tajam Arfan.

"Kamu tenang saja setelah ini aku akan memperketat penjagaan rumah ku" balas Billar.

THE PROMISE OF MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang