54. Tentang Kris (2)

3.1K 384 30
                                    

Author capek nulis, jadi hargai.
_____________________________

Happy reading 💋

Sehun sedang berada di sebuah ruangan VIP, berdiri menghadapa keluar jendela. Menonton konser Blackpink dari sana. Sebuah senyuman terukir di bibir manisnya, melihat Lisa wanitanya menari dengan sangat indah.

"Sehun, jangan berdiri disana. Kami tidak bisa menonton konsernya!" Protes Suho dari belakang.

"Iya benar!" Chanyeol ikut bersuara.

Sehun menghela nafas berat. Kenapa ketiga temannya itu harus ikut menonton konser sih? Sehun jadi tidak leluasa menontonnya. Belum lagi suara berisik mereka yang mengganggu. Ingin sekali Sehun menjahit mulut mereka masing-masing. Tapi mengingat ketiga manusia itu adalah temannya, Sehun mengurungkan niatnya.

"Ya!" Jawabnya singkat. Kemudian melangkah kembali ke tempat duduknya.

"Nah gitu dong, kami jadi bisa nonton juga!" Ujar Kai senang

Suho dan Chanyeol langsung melirik ke arah Kai. Tidak biasanya teman mereka itu, seantusias begitu menonton konser. Konser kekasihnya saja, dia tidak datang. Tapi ini? Heum, sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan oleh Kai!

"Kai? Ini beneran kamu kan?" Tanya Chanyeol memastikan.

"Iya, kenapa?" Jawab Kai tanpa memalingkan pandangannya dari luar kaca.

"Bukankah kamu tidak suka menonton konser?" Sekarang Suho yang bertanya.

"Siapa bilang? Aku suka kok!" Jawabnya lagi.

"Suka? Tapi mengapa kamu tidak pergi ke konser kekasihmu kemarin?" Tanya Chanyeol curiga.

"Heum itu!" Kai coba berpikir. Mencari alasan yang bagus untuk kecurigaan teman-temannya itu. Tapi sial, pikirannya buntu.

"Oh iya, kemana yang lain? Kenapa tidak ikut menonton?" Tanyanya mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Ah, mereka sibuk katanya!" Suho membantu menjawab.

Kai menghela nafas lega, berhasil mengalihkan topik pembicaran. Mereka kembali fokus menonton konser, tidak ada yang berbicara setelah itu. Sampai konser selesai.

Ponsel Sehun berdering. Ia segera mengambil ponselnya didalam saku. Kemudian pamit sebentar pada teman-temannya untuk mengangkat panggilan telpon itu. Sehun sedikit menjauh dari teman-temannya, setelah itu barulah ia mengangkat sambungan telpon itu

"Hallo pak?!" Suara dari sekretarisnya.

"Kenapa?!" Tanya Sehun dingin.

"Ma-maaf pak, saya ingin melaporkan jadwal meeting bapak di hotel xx 1 jam lagi!" Ujarnya.

"Batalkan, saya masih sibuk sekarang!" Perintah Sehun

"Tapi pak, bagaimana jika kelan kita marah?!" Tanya sekretaris itu.

"Biarkan saja, klean kita bukan hanya mereka saja. Mengerti!" Tegas Sehun, sedikit mengeraskan nada suaranya.

Menyebalkan. Kenapa hari ini banyak sekali yang membuatnya kesal? Mulai dari teman-temannya, sekarang sekretarisnya ikut juga. Apakah karena ia sekarang jarang membunuh orang? Makanya beberapa hari ini moodnya sering tidak bagus. Apalagi saat berjauhan dari Lisa. Moodnya akan sangat buruk dan keinginan untuk membunuh itu kembali lagi. Sehun harus sekuat tenaga untuk menahannya, ia tidak mau membunuh lagi. Ia mau menjadi pria normal demi Lisa, wanitanya.

Setelah mematikan sambungan telpon dari sekretarisnya itu, Sehun kemudian menelpon Lisa. Ingin mengucapkan selamat atas kesusesan konser pertama wanitanya itu. Tapi sesuatu yang aneh terjadi, Lisa tidak panggilan telponnya. Aneh sekali? Tidak biasanya panggilannya tidak diangkat. Sehun kembali menelpon Lisa, tapi tetap saja tidak diangkat olehnya. Ia mulai gelisah, firasatnya buruk, mengatakan terjadi sesuatu pada Lisa. Sehun menekan tombol kembali, menelpon anak buahnya.

Psycho | Hunlis | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang