11. Serumah

21.1K 1K 58
                                    

Lisa sudah selesai mengemas barang barangnya, Lisa sudah akan pergi tidak ada satupun sahabat nya yang mengucapkan selamat tinggal padanya. Ya mungkin Lisa memang pantas mendapatkan nya, Lisa sudah menyakiti perasaan para sahabatnya.

"Aku pergi" kata Lisa pamit, Lisa berdiri di depan pintu beberapa saat. Berharap para sahabatnya akan keluar dan mengucapkan selamat tinggal padanya. Tapi mungkin itu hanya harapan semu.

Lisa akhirnya pergi dengan perasaan sedih, setelah kepergian Lisa. Jisoo, Rose, dan Jennie keluar dari kamar. Mereka menangis melihat kepergian Lisa.

Sebenarnya mereka ingin sekali memeluk dan mengucapkan selamat tinggal kepada maknae mereka itu. Tapi perasaan kecewa mereka terlalu dalam.

"Kita belum terlambat untuk menahan Lisa pergi." Kata Rose, ia mengambil mantelnya, rose akan mengejar Lisa namun langsung di tahan oleh Jennie.

"Tidak usah, jika Lisa memang tidak ingin bersama kita lagi. Biarkan saja dia pergi" kata Jennie, mungkin Jennie yang lebih terpukul dari pada yang lain. Karena Jennie sangat dekat dengan Lisa.

"Menurut ku Lisa tidak mungkin berkata seperti itu" jisoo bersuara.

Jennie dan Rose menatap jisoo, bingung.

"Maksudnya??" Tanya Rose bingung, dengan maksud jisoo.

"Maksudku mungkin jisoo di paksa atau diancam oleh seseorang" jisoo menyebutkan teori nya.

"Kenapa kau yakin dia di paksa." Tanya Rose, rose memang otak nya sedikit lebih lemot dari mereka semua.

"Aku juga yakin, Lisa bukan orang yang suka berkata kasar ataupun menyakiti perasaan orang seperti tadi." Jennie meyakinkan teori jisoo.

"Kalian ngomong apa sih, kenapa aku tidak mengerti kalian sedang membicarakan apa??" Kata Rose bingung, ia masih tidak mengerti tentang pembicaraan ini.

"Rose kau tidak perlu mengerti, kau hanya perlu mengikuti rencana kita" Ucap jisoo mencubit pipi Rose.

"Ahhh... " Rintih Rose.

"Hahaha iya Rose, ikuti saja rencana kami" Jennie ikut mencubit pipi Rose.

"Kita harus mencari tahu apa yang terjadi pada Lisa!!" Kata jisoo,

"Iya demi maknae kesayangan kita" kata Jennie.

Di tempat lain Lisa sudah sampai di kediaman Mension Sehun, wanita itu langsung masuk ke dalam rumah setelah mengetuk pintu.

Lisa berjalan ke ruang tamu di sana sudah ada Sehun yang sedang duduk di atas sofa dengan tangannya terlipat di dada.

"Kau sudah sampai sweetie" tanya Sehun.

"Kau lihat" jawab Lisa datar. Ia memutar malas matanya.

Sehun bangkit dari duduknya, lelaki itu berjalan ke arah Lisa.

"Mau apa kau" tanya Lisa, mulai was was.

Sehun hanya menyeringai melihat Lisa, yang mulai gemetar ketakutan.

Lisa memundurkan tubuhnya, Sehun terus melangkah maju menghilangkan ruang kosong di antara mereka. Sehun memojokkan tubuh Lisa ke dinding dan mengunci nya.

"Peraturan pertama kau tidak boleh berkata kasar kepada tuanmu sweetie" kata Sehun kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga Lisa.

"Kau mengerti sweetie" bisik Sehun sensual, menciptakan gelegar aneh di tubuh Lisa.

"I--iya mengerti." Balas Lisa mencoba menjauhkan wajahnya dari Sehun.

"Kedua, kau..." Tangan Sehun menelusup masuk ke dalam baju Lisa, membuat wanita itu menegang. Sehun meraba raba punggung wanita itu, mencoba mencari sesuatu. Ia akhirnya menemukan pengait bra milik Lisa, Lelaki itu langsung melepaskan pengait bra itu.

Psycho | Hunlis | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang