Author capek nulis, jadi hargai
______________________________Happy reading 💋
Seorang wanita berambut pirang panjang dengan poni sealis yang menghiasi keningnya. Dialah Lalisa Manoban, usia 23 tahun, asal Thailand. Seorang idol terkenal dari member grup Blackpink. Gril grup terkenal di korea selatan, bahkan diseluruh dunia. Dengan masing-masing personil memiliki pesona, bakat dan karismatik yang berbeda-beda. Salah satu membernya Lisa, sebagai main repper dan dancer. Member paling muda dalam grup. Memiliki kecantikan yang menawan. Tubuh ramping dan juga berkulit putih bersih dan mulus bak porselin. Kecantikan sebenarnya dari seorang dewi yunani portune. Bermata besar, dengan lipatan kelopak dalam. Semua ada padanya. Tulang hidung tinggi dengan ujung lancip. Ketebalan bibir pas yang terlihat seksi dan menggoda. Belum lagi bentuk wajah yang mungil, dengan proporsi jarak setiap bagiannya sempurna.
Cantik dan swag adalah gambaran dirinya yang para penggemarnya tau. Tapi banyak yang tidak mengetahui bahwa seorang Lalisa manoban adalah gadis pemalu.
"Luca?" Panggil Lisa mencari keberadaan kucingnya.
"Jennie apa kamu melihat Luca" Tanya Lisa kepada Jennie.
"Tidak Lisa. Coba kamu cari di bawah tempat tidur. Siapa tau Luca bersembunyi di sana?!" Kata Jennie memberi saran.
Lisa mengikuti saran dari Jennie, ia segera menuju ke kamarnya melihat ke bawah kolong tempat tidur, dan benar saja. Kucingnya Luca berada di sana sedang bersembunyi.
"Ah. Luca kamu membuat ku khawatir saja!" Seru Lisa bernafas lega. Sudah hampir setengah jam ia mencari kucingnya, tapi tidak kunjung menemukannya. Untung saja Jennie memberikan saran padanya, sehingga ia dengan cepat menemukan kucingnya.
"Luca sini! Pus. Pus." Panggil Lisa pada kucingnya tersebut.
Luca, kucing milik Lisa membalas mengeong. Segera keluar dari tempat persembunyiannya, lalu menghampiri Lisa. Luca mengelus-ngelus samping badannya ke tubuh Lisa. Bermanja-manja pada pemiliknya, agar tidak terkena marah. Lisa tersenyum tipis. Melihat kusingnya, pandai sekali mengambil hati agar tidak terkena marah.
"Kamu ini ya! Pandai sekali mengambil hati. Aku jadi tidak bisa memarahimu." Kata Lisa kemudian mengangkat kucingnya ke atas pangkuannya. Mengelus lembut bulu rambut dibadan Luca, kucingnya.
(Lisa dan Luca)
Jennie selesai dengan masakannya, ia kemudian masuk ke kamar milik Lisa. Masih dengan celemek yang melekat di tubuhnya.
"Luca. kamu jangan hilang lagi. Kasihan Lisa capek mencari mu kemana-mana!" Omel Jennie memperingati kucing milik Lisa.
Kucing itu hanya membalas mengeong, mengiyakan perkataan Jennie. Yang sebenarnya ia tidak mengerti sama sekali. Yang ia mengerti adalah, wiskes adalah makanan kesukaannya. Jennie ikut mengelus bulu rambut milik Luca. Mereka pun bermain bersama dengan kucingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho | Hunlis | ✔
RomanceDON'T COPY MY STORY Warning 18+ !!! Semua cerita aku, real dari pemikiran ku sendiri. No ciplak ciplak. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Manusia adalah mahluk bodoh. Mereka hanya peduli pada penampilan saja. Tak masalah sifatmu seperti iblis asalkan penam...