5. Berani

24.7K 1.2K 25
                                    

Author capek nulis, jadi hargai
______________________________

Happy reading 💋

"Tidak sopan membuang angin sembarangan nona!" bisik sensual seorang pria di belakangnya

Bulu roma milik Lisa berdiri semua. Mendengar bisikan setan itu masuk ke dalam gendang telinga. Pipinya merona malu. Ia kemudian berbalik badan, terkejut dengan kehadiran pria yang ia temui tadi berada tepat didepannya. Pria itu tersenyum misterius.

"Ke-kenapa kamu ada di sini, ini toilet perempuan?!" Tanya Lisa dengan nada gagap. Wajahnya masih memerah malu.

"Bukan balasan seperti itu, yang ingin ku dengar dari mu nona Lalisa Manoban" ucap Sehun membelai lembut pipi milik Lisa. Jantungnya langsung berdegup kencang. Lisa segera menepis tangan Sehun dari pipinya.

"Dari mana kamu tau nama ku?" Pertanyaan bodoh itu terlontar begitu saja dari mulut Lisa. Ia terlalu panik, sampai hanya pertanyaan bodoh itu yang terpikir olehnya.

"Pff. Aku tidak mengira, ternyata nona Lalisa manoban ternyata bodoh. Kamu seorang idol, jelas aku tahu namamu!" Cemooh Sehun mengejek.

"Kamu yang bodoh. Seluruh keluargamu bodoh!" Batin Lisa kesal, memaki pria didepannya itu.

"Apa kamu sedang memakiku?" Tanya Sehun serius.

Batin Lisa langsung berhenti memaki. Setelah apa yang pria itu katakan. Bagaimana dia bisa tahu, Lisa memakinya dalam hati? Apakah dia Dilan yang itu? Suka meramal, seperti di dalam film.

"Apa kau cenayang? Bisa mengetahui isi pikiranku." Pertanyaan bodoh diterlontarkan kembali oleh mulut Lisa. Entah kenapa ia tidak bisa menahan untuk tidak mengucapkan apa yang sedang ia pikirkan.

"Cenayang?" Sehun balik bertanya. Ia tidak tahu apa maksudnya itu. Apa kah itu nama seorang pria? melihat Lisa penuh intimidasi. Ada apa dengan tatapan pria itu?

"Ah, tidak. Maksudku apa yang kau mau dariku?" Lisa mengalihkan pembicaraan nya. Ia bodoh sekali dalam membuat pertanyaan sih.

"Aku ingin kamu bertanggung jawab, karena sudah buang angin sembarangan!" Ucap Sehun dengan wajah serius.

Pipi Lisa kembali memerah. Sial, kenapa pria itu mengucapkan kata memalukam seperti itu dengan wajah serius? Apa dia tidak tahu, Lisa sangat malu sekarang. Rasanya ia ingin kabur dari planet bumi dan tinggal di planet mars sampai rasa malunya hilang.

"J-Jika kamu ingin permintaan maaf. Aku akan minta maaf, karena sudah tidak sengaja buang angin saat kalian sedang bercumbu!" Ucap Lisa, dengan wajah cool. Walaupun pipinya tidak bisa berbohong, kalo dia malu sekali.

"Bukan permintaan maaf yang seperti itu yang aku inginkan!"

"Permintaan maaf seperti apa lagi yang kamu inginkan?" Tanya Lisa kesal.

Bukan nya menjawab pertanyaan Lisa, Sehun malah menarik pinggangnya lalu mencium bibirnya. Lisa terbelalak, ciuman pertamanya di rengut paksa oleh pria yang baru ia temui beberapa menit yang lalu. Lisa memberontak memukul-mukul dada Sehun keras, namun usahanya tidak membuahkan hasil. Pria itu semakin menciumnya paksa, bahkan menggigit bibirnya karena menolak membuka mulutnya.

"Akh!" Lisa meringis sakit, bibirnya berdarah.

Sehun pun melepaskan ciumannya, membiarkan Lisa menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

"Bibir mu sangat manis sweetie" kata Sehun memuji. Ia mengusap air disudut bibirnya.

Lisa menggigit bibirnya, matanya memerah, dengan air mata yang menggumpal dibawah kelopak matanya. Emosinya memuncak. Ia kemudian melayangkan tangannya mengenai pipi kanan Sehun. Lisa menampar pipi Sehun cukup keras.

Psycho | Hunlis | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang