26. Baikan

11.2K 773 262
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN COMEN NYA.

TERIMAKASIH

-----------------------------------------------------------

Happy reading ❤

Plak... Lisa menampar pipi Sehun cukup keras, membuat semua orang yang berada di studio itu terkejut. Begitu juga dengan Sehun, yang tidak menyangka akan di tampar oleh Lisa.

Lisa menatap nanar wajah Sehun, setelah itu dia berlalu pergi dari ruangan studio itu. Sehun hanya bisa diam, memproses apa yang baru saja terjadi. Kedua tangan Sehun terangkat, memegangi pipinya yang panas, akibat tamparan dari Lisa.

Meneger Lisa segera menghampiri Sehun, ia tidak menyangka Lisa akan berani menampar Sehun.

"Saya meminta maaf atas ketidak sopanan Lisa" ucap meneger tersebut membungkuk, habislah Lisa sudah membuat Sehun marah.

Meneger itu yakin sebentar lagi, karir seorang Lalisa manoban akan segera berakhir.

Sehun tidak mendengarkan ucapan dari meneger itu, ia masih terus memegang pipinya. Sebuah seringaian tercetak di bibir Sehun, entah apa yang sedang ia pikirkan sekarang. Yang pasti itu tidak baik untuk Lisa.

"Tunggu lah Lisa, aku akan memberikan mu sebuah hadiah karena sudah berani menamparku di depan umum!"

Sehun berlalu pergi, mengabaikan meneger Lisa yang terus terusan meminta maaf.

Di dalam ruang ganti, Lisa duduk di depan meja rias. Tangannya meremas kuat celananya, melampiaskan rasa marah nya pada Sehun. Berani sekali lelaki itu mencium nya di tempat umum, apa dia mau menghancurkan karir, yang susah payah Lisa dapatkan.

"Huf lebih baik aku segera pergi dari sini, sebelum lelaki itu datang!"

Lisa beranjak mengambil tas dan mantelnya, kemudian keluar dari ruangan itu.
*
Lisa berdiri di depan pintu, menatap sedih pintu dorm Blackpink. Tangan Lisa terangkat, menyentuh pintu itu.

"Aku sangat merindukan kalian, apakah kalian baik-baik saja sekarang" ucap Lisa menatap sendu pintu itu.

Tiba tiba pintu itu terbuka, membuat Lisa terkejut, begitu juga dengan orang yang membukanya.

"Lisa!" Panggil Rose

"Rose, hmm aku akan segera pergi" ucap Lisa akan beranjak pergi, tapi langsung di tahan oleh Rose. Menarik tubuh Lisa mendekat dan memeluk sahabatnya itu.

"Kami sangat merindukan mu, kenapa tidak pernah berkunjung kemari"

Rose memeluk Lisa erat, bahkan sangat erat membuat Lisa hampir tidak bisa bernafas.

"Aku tidak cukup berani bertemu kalian, setelah apa yang kulakukan" ucap Lisa menunduk, mata nya mulai berkaca-kaca.

Rose tersenyum hangat, ia tahu bahwa Lisa tidak benar-benar sengaja menyakiti perasaan mereka. Pasti sahabat nya itu, mempunyai alasan yang mungkin tidak bisa Lisa katakan pada mereka.

"Apa yang kamu katakan, dorm ini selalu terbuka untukmu. Kami sudah memaafkan mu, Lisa!" Kata Rose kembali memeluk Lisa.

"Ya benar Lisa, dorm ini selalu terbuka untukmu" Jennie dan Jisoo tiba tiba muncul dari belakang Rose.

Mereka berjalan menghampiri Lisa, ikut memeluk sahabatnya itu. Mencurahkan rasa rindu yang amat dalam pada sahabat nya itu.

Pertahanan Lisa seketika runtuh, air mata yang sedari tadi Lisa bendung, mengalir deras membasahi pipinya.

"Maafkan aku teman teman, aku benar-benar tidak bermaksud menyakiti perasaan kalian" isak Lisa begitu sedihnya.

Jennie, Rose ikut menangis, Jisoo yang terkenal susah untuk menangis, ikut menetas kan air mata. Mereka berpelukan cukup lama, melampiaskan kerinduan selama 5 bulan tidak bertutur sapa.

"Maafkan kami Lisa, sudah membuat mu bersedih. Seharusnya kami tidak memusuhi mu, kamu pasti memiliki alasan atas tindakan mu. Tugas kami adalah mencari tahu alasan dari tindakan mu" batin mereka berkata.

Flashback on

Jennie, Rose dan Jisoo sedang duduk di kafe langganan mereka. Setelah keributan Jennie dengan seorang pria tadi. Semua mata memperhatikan mereka, tepatnya kepada Jennie yang sedang kesal.

"Sudahlah Jennie, jangan kesal lagi. Lebih baik kita diskusikan bagaimana caranya Lisa mau memberitahukan kepada kita, alasan dari tindakannya" kata Jisoo, sudah sedari tadi Jennie hanya diam, dengan wajah kesal.

"Gimana coba gak kesal, cowok itu seenaknya motong antrian dan ngatain aku Tante. Apa matanya muta, wajah seimut aku di bilang Tante!" Gerutu Jennie kesal.

"Ya udahlah, kamu kesal aja terus. Kami mau pulang aja!" Kata Jisoo mulai kesal.

"Iya, kita datang ke sini untuk diskusi tentang Lisa" ucap Rose mengingat kan tujuan mereka datang ke sini.

"Tunggu, iya iya aku minta maaf" ucap Jennie menahan tangan Jisoo dan Rose

Jisoo dan Rose kembali duduk ke kursi mereka, dan mulai berdiskusi.

"Menurut ku, kalo kita terus menjauhi Lisa hanya akan menyakiti nya" ucap Jennie

"Benar, aku setuju dengan perkataan Jennie" dukung Rose

"Jadi kita harus gimana?" Tanya Jisoo

"Saran ku, kita baikan saja dengan Lisa. Buat dia mau mengakui alasan dari tindakannya" saran Rose

Jennie dan Jisoo menatap Rose bersamaan, tumben sahabat nya itu otaknya lancar, tidak lemot seperti biasanya.

"Wah tumben ide kamu bagus" puji Jisoo yang terkesan mengejek Rose.

"Haha iya, kamu baru makan apa biar bisa lancar gitu?" Jennie ikut mengejek.

"Ih kalian, apaan sih. Otak ku lancar kalian heboh, otak ku lemot kalian kesal. Mau kalian apa sih?!" Kesal Rose

"Haha jangan marah Rose, kami hanya bercanda" ucap Jisoo

"Haha iya" Jennie ikut berkata.

Mereka pun kembali berdiskusi, membuat rencana untuk Lisa.

Flashback off

Mereka membawa Lisa masuk ke dalam dorm.

Sekarang di sinilah Lisa berada, di dalam dorm. Sedang menonton dengan ke tiga sahabat nya, mereka sedang menonton film horor dengan judul Psikopat.

Beberapa kali mereka berteriak takut, saat adegan sadis di film nya. Jantung mereka berdetak begitu kencangnya, akibat film horor tersebut.

"Film nya serem banget, gak nyangka aku cowoknya psikopat. Padahal ganteng loh!" Kata Jennie

"Iya, sayang banget ya. Ganteng, ganteng kok psikopat" Rose ikut bersuara.

Jisoo melihat ke arah jam di dinding, menunjukkan pukul 12 malam, tidak terasa mereka sudah menonton lama.

"Udah jam segini, aku pamit pulang dulu" kata Lisa bangkit dari duduknya

"Kamu nginap aja di sini, gak baik pulang larut malam gini" kata Jisoo

"Iya Lisa, kamu nginap saja disini. Kita juga udah lama gak tidur bareng"

Akhirnya karena sedikit paksaan dari mereka, Lisa memilih untuk menginap di dorm Blackpink. Malam semakin larut, para member Blackpink sudah tertidur pulas, menjelajahi alam mimpi mereka.

Di tempat lain, Sehun duduk di sofa rumahnya. Mata nya menatap tajam ke arah jam di dinding, sudah jam segini Lisa tak kunjung pulang, kemana wanita itu pergi, geram Sehun.

Sehun menggebrak meja emosi, berani sekali Lisa bermain main dengan nya. Apa dia tidak tahu, bermain dengan iblis bukan sesuatu yang baik untuknya.

"Lihat saja Sweetie, besok akan ku buat kamu tidak bisa berjalan selama seminggu!" Ucap Sehun menyeringai iblis.


To be continued!!

Hai guys, gimana ceritanya seru gak.

Hayoo kira kira Sehun mau ngapain Lisa ya🤔

Vote 200 comen 200
Part selanjutnya author update.

Spoiler dan info kapan update ada di Ig @hlmsskdh ya guys.

Psycho | Hunlis | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang