50. Dance with me

6.8K 645 83
                                    

Author capek nulis, jadi hargai
_____________________________

Happy reading 💋

Sehun berjalan ke arah Lisa, sambil tangannya membuka kancing kemeja yang dikenakannya, otot-otot sixpeknya mulai terlihat. Sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman. Lisa tidak tahu apa arti dari senyuman itu.

"Se-sehun kamu mau ngapain?!" Tanya Lisa takut

Sehun tidak menjawab. Ia terus berjalan menghampirinya. Lisa meneguk salivanya takut, beringsut mundur ke belakang ranjang. Sehun menyeringai iblis, Lisa semakin ketakutan.

"Sehun, tolong jangan!" Ucap Lisa terpojok di kepala ranjang. Sehun kemudian naik ke atas ranjang, merangkak mendekatinya. Ia menutup matanya takut, suara detak jantungnya terus berdegup kencang. Sampai Sehun bisa mendengarnya.

Tiba-tiba..

"Pff.. hahaha!" Sehun tertawa, entah apa yang sedang ia tertawakan.

Lisa membuka mata bingung. Ada apa dengan Sehun? Kenapa dia tertawa?

"Kenapa kamu tertawa!"

"Wajahmu lucu sekali, jika sedang ketakutan sweetie!" Ucap Sehun berusaha menahan tawanya.

Lisa menggeram kesal. Ini sekian kalinya lelaki itu mempermainkannya. Rasanya kesal sekali.

"Menyebalkan!!" Geramnya, memukul-mukul lengan Sehun cukup keras. Sehun tidak merasa sakit sama sekali, ia malah semakin kencang tertawa.

"Menyebalkan. Jangan tertawa lagi!" Lisa semakin kesal.

Tiba-tiba saja Sehun menangkup wajah Lisa, dan lamgsung menciumnya. Ciuman intens tapi tidak menuntut. Entah kenapa ciuman seperti ini membuat Lisa terhanyut, dan tanpa sadar membalasnya. Lisa mengangkat tangan mengkalungkannya di leher Sehun, memperdalam ciuman mereka. Setelah cukup lama, Sehun melepaskan ciumannya.

"Katakan padaku apa yang kamu pikirkan tadi?" Tanya Sehun lembut.

"A-ku tidak memikirkan apapun!" Jawab Lisa bohong. Padahal tadi ia berpikir sesuatu yang aneh 🌚.

"Benarkah!" Sehun tersenyum tidak percaya. Ia tau apa yang wanita itu pikirkan tadi.

"I-iya!" Lisa tergagap menjawabnya, ia kemudian merunduk malu.

Sehun mendekatkan bibirnya ke telinga Lisa, lalu berbisik disana.

"Yadong (mesum)!"

Kemudian ia bangkit dari ranjang. Wajah Lisa langsung memerah, lebih merah dari kepiting rebut.

"Sehunaaaa!" Teriak Lisa begitu kencangnya. Sehun menutup mulutnya menahan tawa.

Menggodanya mungkin lebih menyenangkan dari bada membunuh orang. Pikir Sehun.

"Kemari!" Pinta Sehun, ekpresi wajahnya berubah serius.

Lisa langsung terdiam, tidak berani berteriak lagi. Ia kemudian turun dari ranjang menghampiri Sehun dengan kepala kembali merunduk kebawah.

Tangan Sehun terangkat menyentuh pipi Lisa lembut.

"Kamu tidak bisa berlatih dans dengan kepala merunduk seperti itu, Sweetie!" Ujarnya tersenyum hangat

Lisa menautkan alisnya bingung. Latihan dans? Apa maksudnya itu.

"Latihan dans? Kamu sudah membolehkan ku pergi latihan?" Tanya Lisa ragu.

Bukankah baru tadi pria itu melarangnya untuk pergi latihan, lalu kenapa sekarang boleh. Memang pikiran lelaki itu tidak bisa ditebak.

Sehun mengangguk pelan. Lisa langsung melompat kegirangan, karena Sehun membolehkannya pergi latihan bersama teman-temannya. Ia pun segera berbalik badan, hendak mengganti pakaiannya tapi tidak jadi. Tangan Sehun sudah lebih dulu memeluk pinggangnya, menahannya untuk tidak pergi.

Psycho | Hunlis | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang