56. Mimpi buruk

3.1K 384 11
                                    

Author capek nulis, jadi hargai.
______________________________

Happy reading 💋

Lisa mengerjapkan matanya beberapa kali. Pandangannya masih kabut dan kepalanya pusing. Mungkin karena darahnya keluar lumayan banyak kemarin.

Ditangan kirinya terpasang selang infus yang terhubung ke kantong infus disampingnya. Lisa memalingkan wajahnya kesamping ke arah jam didinding yang menunjukan pukul 04.45 pagi.

"Se-hun!" Panggilnya dengan suara parau. Tenggorokannya terasa sangat kering sekali. Lisa butuh air sekarang.

"Sehun..!"

Tidak ada orang. Lisa terus memanggil nama Sehun, tapi pria itu tetap tidak meresponnya.

Kemana pria itu pergi? Lisa mencoba bangkit dari ranjang, tapi kepalanya langsung pusing dan hampir terjatuh jika tidak cepat berpegangan pada tiang infus disampingnya.

"Sehun, kamu dimana?"

Lisa melangkah keluar dari kamar, membawa tiang infus itu bersamanya. Langkahnya pelan dan lunglai. Ia harus berpegang kuat pada tiang infus jika tidak ingin jatuh.

Lisa sedikit takut, dengan keadaan diluar kamar yang begitu gelap. Tidak ada lampu yang menyala walaupun ia sudah menekan stop kontaknya.

Suara guntur terdengar begitu jelas dari luar. Ia beberapa kali terkejut. Kilatan cahaya petirlah yang menerangi langkahnya, walaupun tidak terlalu terang setidaknya Lisa masih bisa melihat apa yang ia lewati.

"Kenapa mension ini menjadi sangat menyeramkan!" Batin Lisa berucap.

Suasana disekeliling menjadi sangat menyeramkan. Ditambah dengan suara guntur yang menggelegar kuat

Tubuh Lisa sedikit gemetaran. Ia melanjutkan langkah menuruni anak tangga menuju ke lantai bawah.

Sesampainya dilantai bawah Lisa berhenti melangkah, ia mendengarkan sesuatu dari sudut tangga dimana disana ada sebuah pintu berwarna merah.

"Pintu apa ini?"Lisa bertanya pada dirinya sendiri. Ia meneguk salifanya. Tegang. Firasatnya tidak baik dengan pintu itu?

Tiba-tiba saja ia teringat tentang ucapan Kris kemarin. Tentang pintu berwarna merah didalam mension milik Sehun. Apakah pintu ini yang dimaksud? Lisa berpikir sebentar. Ragu untuk masuk kedalam.

Ia takut dengan kenyataan yang ia dapat nanti didalam ruangan itu.

Tapi ia juga sangat penasaran dan ingin membuktikan perkataan Kris itu bohong.

Ia menarik nafas dalam-dalam. Mengumpulkan semua keberanian dalam dirinya. Setelah keberaniannya terkumpul semua barulah ia menarik knop pintu tersebut. Jantung Lisa berdegup sangat kencang, wajahnya berkeringat dingin.

Suasana menjadi sangat menegangkan. Ia sampai susah untuk sekedar menghirup oksigen. Ditambah keheningan disekitarnya membuat suasana menjadi sangat menyeramkan.

"Ayo Lisa. Kamu pasti bisa, jangan takut!" Batinnya menyemangati. Ia mengusap keringat dikeningnya.

Kreckk... Pintu tersebut terbuka lebar. Tidak ada siapapun didalam. Hanya ada sebuah ranjang kosong berwarna merah darah. Walfaper berwarna merah gelap dan beberapa lukisan dinding yang aneh.

Tanpa Lisa sadari, seseorang mengendap-ngendap dibelakangnya. Mendekat ke arah Lisa dan langsung menyerang dengan mengalungkan tali ke lehernya. Mengikat tali itu kuat, sampai ia kesulitan bernafas.

Psycho | Hunlis | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang