29. Bosan

10.8K 743 55
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN COMEN NYA.

TERIMAKASIH

-----------------------------------------------------------

Happy reading ❤

Ring... Ring... Ponsel meneger Lisa berdering, membuat perhatian Sehun teralihkan. Ia segera merogoh saku baju dan celananya, dan ketemu.

Panggilan itu berasal dari Lili, atau yang lebih di kenal dengan Lisa.

Sehun mengernyit bingung, untuk apa Lisa menelpon manager brengsek ini, apa wanita itu ingin memaki maki nya. Kalo begitu Sehun akan dengan senang hati mengangkat nya.

"Bicara!" Perintah Sehun, pisaunya sudah berada di leher maneger itu, mau tidak mau maneger itu berbicara.

"Ha-hallo Lisa?"

"Hallo, akhirnya maneger mau mengangkat telpon ku"

"Maafkan aku Lisa, maaf maneger sudah menipu mu. Maneger terpaksa membayar hutang judi dengan uang mu!"

Lisa terdiam sesaat, dalam hati ia masih berharap, kalo pemberitaan itu bohong, dan maneger tidak benar menipunya.

Tapi ternyata ekspetasi tidak seindah realita, kenyataan nya maneger mereka benar-benar sudah menipu mereka, demi membayar hutang judinya.

"A-Aku ingin berbicara dengan maneger masalah itu!"

"Lisa maafkan maneger, maneger benar benar tidak sengaja. Maneger khilaf, maneger mengaku salah sudah menipu mu!" Mohon maneger itu, pisau Sehun semakin menekan lehernya, darah segar mulai keluar dari sana.

Mendengar kata menipu membuat hati Lisa sakit, ia begitu percaya pada maneger nya kenapa kepercayaan nya di permainkan.

Apa ada sikap Lisa yang keterlaluan pada maneger nya itu, atau ada kata katanya yang menyakiti hati maneger nya itu? Lisa sudah menganggap maneger nya itu, teman sekaligus Abang untuk nya.

"Sudah lah maneger, jika maneger memang mengakui kesalahan maneger, menyerah lah. Akui kesalahan maneger di dapan hukum!" Kata Lisa, mulai menangis.

"Baik Lisa, aku pasti akan menyerahkan diri pada polisi dan mangakui kesalahan ku" ucap meneger itu cepat.

"Terimakasih maneger"

"Tidak Lisa, aku yang harusnya berterima kasih, dan tolong maafkan aku!"

"Aku sudah memaafkan mu maneger, terimakasih sudah merawat dan bersamaan kami selama ini!" Ucap Lisa tersenyum dengan mata yang masih menangis.

"Terimakasih Lisa, terimakasih!"

Setelah itu Lisa mematikan sambungan telepon nya, menangis tersedu-sedu. Jennie, Rose, Jisoo hanya bisa memeluk sahabat mereka itu, menenangkan hati Lisa yang terluka.

Walaupun bukan mereka yang ditipu, mereka tetap marah dan tidak terima Lisa di sakiti seperti ini. Padahal Lisa sudah bersikap baik, tapi tetap saja akan ada orang yang berniat jahat padanya.

Mempercayai seseorang itu, ibarat kamu memberinya pisau, dan berharap ia tak akan menikam mu. Semakin dekat kamu dengan nya, akan semakin dalam luka tikaman nya.

*
"A-aku sudah berbicara, jadi ku mohon lepaskan aku" mohon maneger itu

"Lepasin gak ya? Menurut kamu gimana!" Ucap Sehun senyum mengejek

"Brengsek lepaskan aku! Aku sudah mengikuti perintah mu!" Teriak maneger itu emosi

"Aku bisa membebaskan mu, tapi kamu harus memilih terlebih dahulu!"

Psycho | Hunlis | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang