13. Sesak

19.6K 956 62
                                    

Lisa sampai di tempat pemotretan, ia segera masuk ke dalam. Di dalam sudah ada Jennie, jisoo dan Rose mereka sudah mengenakan pakaian untuk pemotretan.

"Kalian sudah siap" kata Lisa mencoba berbicara dengan sahabat nya itu.

Jennie, Rose, dan jisoo hanya diam, mereka tidak merespon perkataan Lisa. Mereka menyibukkan diri dengan ber-make up.

"Ah kalian sedang sibuk ya, sebaiknya aku berganti pakaian juga" ucap Lisa segera mengganti pakaiannya. Jujur saja Lisa merasa sedih dengan mereka mengabaikan Lisa. Sikap mereka benar-benar menyayat hati.

Lisa segera mengganti pakaiannya dengan cepat, ia tidak mau membuat member lain menunggu. Setelah Lisa selesai berganti pakaian, ia segera keluar dari ruang ganti.

Ternyata ekspetasi nya salah, Lisa mengira member lain akan menunggu nya selesai berganti pakaian seperti biasa yang mereka lakukan dulu. ternyata Lisa salah mengira, Mereka sudah pergi duluan, meninggalkan Lisa sendiri.

Perasaan sakit itu datang lagi, bedanya ini lebih menyakitkan daripada yang tadi, Lisa sudah tidak tahan membendung air matanya lagi, ia menangis mengeluarkan rasa sakitnya.

"Kenapa semua ini terjadi padaku hiks...." Isak Lisa, ia menjongkok menutup wajahnya diantara lutut kakinya.

"Hiks..... Hiks..... Hiks..." Lisa memegang dadanya yang terasa sesak. Ia tidak pernah mengira semua ini akan terjadi.

Dari luar jisoo, Rose dan Jennie sudah terlebih dahulu pergi ke tempat pemotretan meninggalkan Lisa di dalam ruang ganti.

"Ah aku meninggalkan kalung ku di ruang ganti" ucap Jennie.

Jennie segera berjalan menuju ruang ganti untuk mengambil kalung nya yang tertinggal. Saat Jennie akan menarik knop pintu, ia mendengar suara wanita sedang menangis dan Jennie tau itu suara siapa. Itu suara Lisa, sahabat nya itu sedang menangis.

Jennie bisa mendengar tangisan memilu kan itu dari balik pintu.

Rose dan jisoo yang melihat Jennie tak kunjung kembali memutuskan untuk menyusul ke ruang ganti.

"Kenapa kau sangat lama jenn-" kalimat jisoo terpotong.

"Sttttt...." Jennie langsung menutup mulut jisoo dengan tangannya.

"Kamu kenapa Jen" tanya jisoo, kesal mulutnya di bungkam oleh Jennie.

"Coba kalian dengar" kata Jennie.

Jisoo dan Rose segera mendekat kan telinga mereka ke pintu.

"Hiks.... Hiks.... Hiks..." Suara isakan terdengar dari balik pintu ini, dan mereka tau suara tangisan siapa itu. Itu suara tangisan Lisa.

"Apa sikap kita gak keterlaluan banget Ama Lisa" Rose bersuara.

Jennie dan jisoo terdiam, mungkin sikap mereka memang keterlaluan.

"Kita harus melakukan ini demi kebaikan Lisa" balas Jennie.

"Iya demi Lisa" jisoo ikut bicara.

Jennie menarik knop pintu ruang ganti tersebut, Lisa yang menyadari keberadaan mereka langsung berdiri, ia segera mengusap pipinya yang basah.

"Kalian kembali" ucap Lisa

"Maafkan kami Lisa, semua ini kami lakukan demi kebaikan mu." Batin mereka berucap.

Lagi lagi mereka mengabaikan Lisa yang berbicara, setelah mengambil kalung Jennie. Mereka pun berlalu pergi.

Lisa terdiam melihat kepergian mereka.

"Tidak apa-apa Lisa, kamu pasti kuat" batin Lisa menguatkan, ia menghapus air matanya dan tersenyum manis.

Setelah selesai ber-make up Lisa segera menuju tempat pemotretan, disana jennie, Rose, dan jisoo sudah menunggu bersama fotografer.

Psycho | Hunlis | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang