Jangan lupa follow, vote dan comen ya
_____________________________Happy reading 💋
Ting.. pintu lift terbuka. Mata Rose langsung di buat syok dengan pemandangan didepannya. Seorang wanita dan pria sedang bercumbu mesra di dalam lift. Ia pun refleks berteriak, kemudian menutup matanya. Tolong mata polosku ternodai.
"Aaaaa....!"
Semua orang yang berada di sana langsung melihat ke arah Rose. Mereka langsung berhentikan bercumbu, kaget dengan teriakan Rose. Shit. Wanita itu menutup wajahnya malu, menghindari tatapan orang-orang padanya. Tapi tidak dengan pria itu, dia menatap tajam ke arah Rose dan orang yang berada disana. Pria tidak tahu malu.
Rose menelan salivanya takut. Gawat, pria itu marah. Ia segera memutar badan, bersiap untuk kabur keluar dari gedung itu. Tetapi tangannya sudah lebih dulu ditarik oleh pria itu masuk ke dalam lift.
"Aaa... lepaskan!" Rose memberontak, memukul lengan pria itu.
"Keluar!" Perintah pria itu menyuruh teman bercumbunya tadi keluar dari dalam lift. Wanita itu mengangguk mengerti, segera berlari keluar dari lift. Setelah itu, pria itu menekan tombol untuk menutup pintu lift tersebut.
"Tidak, siapapun tolong aku!" Rose berteriak meminta tolong. Tapi tidak ada seorangpun yang datang menolongnya. Seolah mereka buta dan tuli.
Kenapa mereka tidak menolongnya? Padahal mereka melihat Rose sedang kesulitan. Apakah rasa kemanusian didunia ini sudah punah?
"Lepaskan aku!" Teriak Rose, semakin keras memukul lengan pria itu. Tapi sia-sia saja, pukulannya sama sekali tidak berasa. Itu hanya akan menghabiskan tenaganya.
"Lepaskan aku brengsek!" Rose mulai kehabisan tenaga, tangannya sakit karena terus memukul pria itu.
"Sudah melawannya?" Tanya pria itu tersenyum remeh. Dasar wanita, semuanya lemah.
Rose tidak bisa menjawab, ia sibuk mengatur nafasnya agar tidak ngos-ngosan lagi. Sebuah ukiran tercipta di sudut bibir pria itu.
"Jika kamu tidak melawan lagi, aku akan memakanmu loh!" Bisik pria itu sensual.
Deg, jantung Rose serasa berhenti sebentar. Ia menatap nanar pria di depannya. Apakah pria ini seorang kanibal atau zombie? Kenapa dia ingin memakan Rose.
"Aaa... jangan makan aku. Dagingku tidak enak!" Teriaknya histeris
Pria itu menjauhkan wajahnya. Hampir saja telinganya dibuat tuli, dengan suara teriakan Rose yang sangat kencang. Ia mengusap telinganya yang berdenging.
"Tuan kanibal, tolong lepaskan aku. Dagingku sangat tidak enak, cari daging lain saja ya!" Mohonnya dengan wajah memelas. Rose masih ingin hidup, ia masih ingin merasakan kencan dan menikah dengan pria yang dicintainya. Masih banyak yang Rose inginkan, tapi belum tercapai.
Pria itu menatap wajah memelas Rose, ada sesuatu yang menggelitik perutnya saat mendengar permohonan Rose barusan. Apakah wanita ini mengira, aku seorang kanibal dan ingin memakan dagingnya. Pikir pria itu.
"Pff.. polos sekali!" Pria itu berusaha untuk tidak tertawa dan tetap memasang wajah seramnya.
"Bagaimana jika aku tidak mau melepaskan mu!" Ucap pria itu tersenyum horor.
Rose semakin gemetaran, wajahnya memucat, keringat dingin mengucur dari pelipisnya.
"To-tolonglah tuan kanibal. Saya-saya akan mencarikan daging terbaik untukmu. Seperti daging sapi contohnya!" Rose memohon lagi dengan wajah babyfasenya.
Deg. Detak jantung pria itu tiba-tiba berdetak lebih kencang. Ada sesuatu didalam dirinya yang bangkit dan ingin dipuaskan. Fuck!
"Aku tidak suka daging sapi. Aku lebih suka daging sepertimu yang putih, mulus seperti porselin!" Ucapnya menyeringai iblis.
Rose menggit bibirnya takut, tidak tahu harus bagaimana lagi. Apakah riwayat hidupnya akan tamat, tapi bagaimana dengan impiannya. Ia masih ingin berkencan. Tuhan, tolong selamatkan aku. Mohonnya dalam hati.
Glukk.. pria itu menelan salivanya. Ada sesuatu dibawah sana yang ingin berdiri tapi bukan keadilan. Apakah wanita itu, sedang mencoba menggodanya? Tidak tahukah dia efek dari menggit bibir untuk seorang pria.
"Persetan, dengan menahan diri!" Ucapnya kasar.
Pria itu mendorong tubuh Rose kebelakang, menciumnya dengan ganas. Rose terbelalak, memukul-mukul dada pria itu keras. Tapi kedua tangannya langsung dicekal oleh salah satu tangan kekar pria itu, meletakan ke atas kepalanya.
"Lepaskan aku BRENGSEK hump..!" Pria itu terus memangut bibirnya tidak membiarkan untuk berbicara.
Rose menutup mulutnya rapat-rapat tidak membiarkan lidah pria itu masuk ke dalam. Tapi gagal, pria itu sangat licik. Dengan sengaja menggigit bibirnya hingga mengeluarkan darah.
"Akhh...!" Pria itu langsung mengambil kesempatan, memasukan lidahnya ke dalam. Mengabsen setiap gigi Rose dan melilitkan lidahnya dengan lidah Rose.
"Siapapun tolong aku. Pria ini ingin memakan lidah ku!" Jeritnya dalam hati.
Tidak membiarkan salah satu tangannya menganggur, tangan pria itu mulai turun ke bawah, meraba setiap inci badan Rose.
"Tidak, apa yang mau dia lakukan?!"
Tangan pria itu kemudian menelusup masuk ke dalam kaosnya. Perlahan naik ke atas menuju dua gundukan kenyal milik Rose.
Ting.. pintu lift tiba-tiba terbuka. Pria itu menghentikan aksinya, melirik tajam ke arah pintu lift. Ini kedua kalinya aktifitasnya terganggu, padahal sedikit lagi ia bisa menggapai dua gundukan kenyal itu.
"Chanyeol?!" Panggil Baekhyun melihat siapa yang ada di dalam lift tersebut.
Matanya kemudian beralih ke arah wanita di depan Chanyeol. Penampilan wanita berantakan. Sebuah senyuman terukir di bibirnya. Sekarang Ia tahu stuasi apa ini.
"Ups.. maaf menganggu kalian!" Ucapnya berbalik badan kemudian pergi.
"Tidak, jangan pergi. Tolong aku!" Teriak Rose meminta tolong. Tapi diabaikan oleh Baekhyun.
"Baekhyun sialan. Memganggu aktifitasku saja!" Gerutunya dalam hati. Chanyeol mengalihkan pandangannya ke arah Rose lagi.
"Ayo lanjutkan, aktifitas kita yang tertunda tadi honey!" Ucapnya.
Chanyeol kemudian mendekatkan wajahnya ke bibir Rose, melanjutkan ciuman panas mereka yang sempat terhenti tadi. Rose diam, tidak memberontak seperti tadi. Apa yang terjadi dengannya? Chanyeol tersenyum senang. Baguslah kalo dia tidak melawan lagi. Pikirnya demikian.
Tapi diluar dugaannya. Rose tiba-tiba menghantukan kepalanya ke wajah Chanyeol, saat wajahnya mendekat.
"Akhh..!" Chanyeol merintih kesakitan melepaskan kuncian tangan Rose. Hidungnya mengeluarkan banyak darah.
Tidak sampai disitu saja. Rose meraih salah satu tangan Chanyeol, menggigitnya kuat sampai membentuk tanda gigi disana. Kemudian mendorong kuat tubuh Chanyeol hingga terjatuh ke lantai. Setelah itu barulah Rose berlari keluar dari dalam lift.
"Rasakan itu kanibal!" Ucapnya.
Setelah keluar dari gedung itu, Rose berlari ke arah taman di dekat gedung tersebut. Duduk di salah satu kursi taman. Nafasnya masih ngos-ngosan, dengan keringat yang sudah membasahi wajahnya.
Beberapa orang memperhatikannya, bukan karena mereka mengenal Rose seorang artis. Tapi penampilannya yang berantakan. Rose segera merapikan penampilannya, memakai masker dan kaca mata agar tidak ada yang mengenalinya.
Tiba-tiba Rose teringat lagi dengan kejadian tadi. Tubuhnya kembali gemetaran, suhu ditangannya berubah dingin. Jelas sekali Rose saat ini sangat ketakutan.
Tit... tit.. ponsel Rose berdering. Sebuah panggilan masuk dari luar daftar no kontak miliknya. Dengan tangan gemetaran, Rose mengangkat panggilan telpon itu.
"Ha-hallo?!"
Tbc
Hayoo, kira² siapa yang nelpon Rose. Ada yang bisa menebak?
Maaf ya guys, kalo pendek.
Info untuk kalian. Kuota author sedang habis. Author sudah usahakan untuk tetap update. Jika kalian masih tidak mau menghargai, sudahlah bodoamat. Author gak bisa berkata apa² lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho | Hunlis | ✔
RomantiekDON'T COPY MY STORY Warning 18+ !!! Semua cerita aku, real dari pemikiran ku sendiri. No ciplak ciplak. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Manusia adalah mahluk bodoh. Mereka hanya peduli pada penampilan saja. Tak masalah sifatmu seperti iblis asalkan penam...