Play| Secukupnya-Hindia
Hay guys....
Lagi nggak ada kata-kata hari ini
Langsung aja ya, Happy reading. Jangan lupa vote, coment, add ke library kalian dan follow aku biar cepet update 😂Semoga suka part ini💞
——————————————
🍂Masih dengan seragam sekolah yang melekat di badannya, Zetta duduk berhadapan dengan Dokter Crystal di sebuah kafe. Keduanya masih sama-sama terdiam dan fokus pada minuman masing-masing hingga tak lama kemudian Dokter Crystal mulai membuka suara. "Kamu apa kabar, Zetta?"
Zetta yang sedang menyedot jus apelnya melirik ke arah Dokter Crystal. "Seperti yang Dokter lihat. Saya baik, sangat baik, bahkan semakin baik." Bukan bermaksud kurang ajar, Zetta hanya menunjukkan dia tidak lemah hanya karena seorang Vincent.
Dokter Crystal tak melakukan apa-apa selain tersenyum tipis. Dan, yah.... "I know that you are strong girl. Em, any way, bagaimana hubunganmu dengan Alfa?"
"Uhuk uhuk!" Zetta sangat terkejut hingga merasa lehernya tercekik. Bagaimana Dokter Crystal tahu hubungannya dengan Alfa. "Hubungan apa?"
Saat itulah Dokter Crystal tersenyum lagi. Zetta pikir Dokter Crystal tak tahu tentang dirinya. Dia telah mendengar semua cerita dari Vincent. "Perjodohan kalian. Apa lagi?"
"Uhuk uhuk!" Dan untuk kedua kalinya Zetta tak bisa mengendalikan keterkejutannya. Dokter Crystal benar-benar cenayang.
"Alfa itu laki-laki yang baik. Kamu nggak perlu meragukannya." Pasti Dokter Crystal bicara seperti itu agar Zetta menerima Alfa dan menjauhi Vincent. Sudah Zetta tebak.
"Oh, tentu saja. Dia jauh lebih baik dari bodyguard abal-abal itu." Hanya alibi Zetta saja. Dalam hatinya tetap Vincent is number one. Meskipun sudah mematahkan hatinya. Sekali lagi, Zetta hanya ingin menunjukkan pada Dokter Crystal kalau dia tak lagi mengharapkan Vincent.
Zetta khilaf telah memuji Alfa. Untung saja Alfa tidak mendengar. Kalau sampai dia dengar, entah akan bagaimana reaksinya. Mungkin dia bakal salto sampai puncak himalaya.
"No, Zetta. Alfa itu memang baik. Dia selalu tulus mencintai seseorang."
Pernyataan Dokter Crystal membuat Zetta memutar matanya dengan malas. "Saya tahu Dokter psikiater. Bukan berarti tahu semua tentang Alfa.
Tentu saja Dokter Crystal tahu. "Alfa mantan pacar adikku yang sudah meninggal. Kurang lebih aku tahu tentang Alfa."
Zetta tercengang. "Jadi, mantannya Alfa adik Doker?"
Setelah kematian Crissen, Dokter Crystal ingin mengenang adiknya dengan membaca buku hariannya. Crystal tak berhenti meneteskan air mata karena terharu oleh tulisan-tulisan adiknya.
Crissen adalah gadis yang pandai merangkai kata. Tak jarang dia memenangkan beberapa penghargaan di bidang sastra. Crissen adalah adik yang membanggakan bagi Crystal. Tapi semua itu musnah ketika Crystal tahu suatu kebenaran tentang adiknya. Dada Crystal terasa panas ketika pandangannya tertuju pada sebuah halaman yang membuatnya kecewa pada sang adik.
Dear diary,
Aku masih belum bisa melupakan kejadian semalam bersama Draco. Menyelam dalam dunia gelap yang ada hanya aku dia.
Untuk pertama kalinya aku menyerahkan diriku pada laki-laki yang aku cintai.
Jujur aku takut, tapi Draco meyakinkanku jika semua akan baik-baik saja.Kata-kata Draco bagaikan embun pagi yang selalu menyejukkanku.
Datang dari kegelapan menyambut sinar yang terang benderang.
Dia terlalu sempurna untuk kugambarkan dalam segala bentuk penjabaran.
Aku terjatuh dalam jurang kegelapan bersamanya.
Menghabiskan setiap helaan napas hingga masa yang tak terbatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVAGE (End)
Teen FictionDia Zetta. Gadis SMA dengan jabatan Nona Boss di sebuah geng yang semua anggotanya berisikan murid laki-laki. Dikenal sebagai ratu jalanan dan bercita-cita menjadi penggerak feminisme. Sayang, mimpinya harus terkubur ketika orang tuanya menjatuhkan...