51. Everyone is Gone

12.7K 1.7K 309
                                    

Play: Shanna Shannon

Holla, guys... Apa kabar?
Kangen banget sama kalian, kalian gimana? Kangen juga gk?
Seberapa kangen sama cerita ini
——————————————
🍂

Tragedi penembakan Sere mengantarkan Draco ke rumah sakit jiwa dan menjalani rehabilitasi karena juga terjerat kasus penyalahgunaan narkotika. Cukup satu malam dunianya telah runtuh, hancur berkeping-keping.

Jika dulu dia telah merelakan kepergian Crissen yang dia cintai, tapi kali ini dia tidak bisa bertahan karena sosok adik yang menjadi tumpuan hidupnya telah hilang. 

Mungkin Draco tak selalu ada di saat Sere membutuhkannya. Tapi, Draco adalah satu-satunya orang yang rela mati demi Sere. Sedikit saja ada yang menyentuh adiknya, tak segan-segan dia melenyapkan.

Draco mungkin bukan orang yang sepenuhnya baik. Hidupnya penuh dengan hal-hal gelap dan kotor. Dalam hidupnya hanya memiliki prinsip, apa pun dia lakukan demi keluarga. Itulah prinsip yang diturunkan oleh Benington sekalipun cara yang mereka lakukan salah.

Sejak kematian ibunya di tangan rival bisnis ayahnya, Draco bertekad menjaga Sere, satu-satunya keluarga yang tersisa.

Ingatannya berputar ketika mereka masih kecil. Di mana keluarganya masih utuh penuh dengan kebahagiaan. Tapi, kebahagiaan itu tak bertahan lama setelah ayahnya berurusan dengan keluarga Danendra.

Benington tergabung dalan sindikat mafia jaringan Asia. Dalam menjalankan bisnis kotornya, dia terpaksa berurusan dengan keluarga Danendra dan keluarga Ralws.

Hingga suatu kejadian Benington harus menculik Zetta untuk menjalankan misinya. Dia menggunakan keluarga Bramasta karena tahu bahwa keluarga Danendra menyimpan rahasia dari mereka dan menjadikan Zetta sebagai tumbal adalah cara efektif membuat keluarga Danendra mengibarkan bendera putih.

Darco mengetahui cerita itu ketika dia beranjak dewasa dan bahkan dia berteman baik dengan Vincent juga Zetta. Dia pun berusaha membalaskan dendam ayahnya sekalipun dia harus memutuskan hubungan dengan sahabat baiknya. Namun, beruntung Vincent menyadari rencana busuk Draco dan menarik Zetta untuk menjauh darinya.

Lamunannya terhenti ketika wanita dengan sepatu hak tinggi menghampirinya. Melalui jendela tralis di kamarnya, Draco bisa melihat wajah cantik di hadapannya. Sangat mirip dengan sosok yang pernah dia cintai.

"Crystal?"

Meskipun jiwanya terguncang, Draco masih bisa mengenali orang lain. Dia masih sadar bahwa wanita di hadapannya itu adalah kakak dari Crissen, mantan kekasihnya. Wanita itu tersenyum dan mengulurkan sebuah amplop pada Draco.

"Long time no see, Darco. Akhirnya semesta yang mengantarmu untuk mempertanggungjawabkan apa yang kamu lakukan pada adikku. Sekarang kamu bisa merasakan bagaimana kehilangan adik? No, aku tidak pernah berharap semua ini terjadi. Aku mengenal Sere. Dia terlalu baik untuk sebuah akhir yang tragis.

Dunia punya caranya sendiri untuk mempermainkan manusia. Tanpa perlu aku mengotori tanganku, keadilan tetap berpihak pada kebenaran. Oh, maaf aku ralat maksudku. Dunia memang tidak pernah adil, bahkan pada orang baik sekali pun. Jadi, bersenang-senanglah dengan kehidupanmu karena untuk menusuk musuh lebih dalam, kita perlu menjadi seorang yang paling dekat dengannya, kan? Dan sekarang musuhmu adalah dirimu sendiri. Jangan terlalu jauh dari dirimu sendiri. Aku harap setelah ini kamu mengerti bagaimana cara dunia bekerja."

SAVAGE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang