Play: Linkin Park-what i've done
——————————————
🍂Sampai di basecamp Falconer Zetta masih saja terkikik sambil memegangi perutnya mengingat ekspresi Alfa tadi. "Sumpah, bapaknya gledek cupu banget. Gue godain lagi ah kapan-kapan." Otak Zetta benar-benar isinya hanya dipenuhi keusilan semata. Gadis itu duduk di sofa sambil mencomot kuaci yang tersedia di meja. Semejak Vano membawa kuaci ke sekolah, Zetta selalu minta disiapkan kuaci di mana pun dia berada.
"Kalau Alfa sampai bucin ke elo, berarti fix, kayaknya dia kena sawan," ujar Nichole dengan asal. Laki-laki itu ikut duduk bersama Zetta dan alhasil terkena lemparan kuaci oleh Zetta karena menyindirnya dengan terang-terangan.
"Kampret, lo! Emang gue memedi bikin orang sawan?" ujar Zetta kesal.
"Ti ati lo, Ta! mainin anaknya orang bisa dapet karma lo ntar," sambung Dave sambil mengatur senar gitar kesayangannya.
"Enak dong dapet karma apalagi karma muda." Jawaban macam apa itu? Zetta benar-benar gadis yang otaknya penuh dengan kosa kata.
Dave pun menarik napasnya panjang-panjang sebelum bicara dengan bosnya itu. "Itu kurma, Lampir. Yang gue maksud karma adzab. Gue lempar gitar juga lo lama-lama. Kesel gue!" ujarnya sambil menganggat gitarnya seolah mau melempar gitarnya ke arah Zetta. Tentu saja hanya ancaman. Mana berani Dave macam-macam pada Nona Bos Zetta.
"Adzab cewek bar-bar mati kuburannya dipenuhi cacing kremi." Vano yang sedang menyodorkan minuman pada teman-temannya tiba-tiba juga ikut menyambung ucapan Dave. Dan tentu saja membuat Zetta merasa dikeroyok anak buahnya.
"Emang dasar ketua geng kremi lo!" celetuk Zetta pada Vano. Lantas gadis itu seperti teringat sesuatu. "Eh, tapi yang ngeroyok si Sapi beneran geng gledek?"
"Sebelum koma sih dia bilangnya gitu. Emangnya kenapa, Ta?" tanya Ali.
Zetta mengetuk-ngetuk dagunya seolah dia sedang berpikir keras. "Kok feeling gue bukan mereka ya yang ngeroyok si Sapi."
"Lo bilang gitu karena lo suka kan sama leadernya Thunder?" ucap Marcel spontan setelah meneguk minuman botolnya.
"Lo kira sejak kapan gue bawa-bawa urusan perasaan dalam geng?"
Skak matt. Semua terdiam. Zetta memang ketua geng yang bisa menempatkan dirinya sebagai ketua yang sebenarnya. Yang tidak seenaknya membawa-bawa urusan perasaan.
"Pokoknya cari tahu siapa yang ngeroyok si Sapi! Bawa buktinya sekalian!" perintahnya pada semua anak buahnya dan dijawab anggukan kepala oleh mereka yang artinya bersedia.
🍂
Pagi-pagi sekali Alfa sudah duduk sebangku dengan Sere. Sejak kejadian bersama Zetta Alfa suka sekali melamun. Entah melamunkan apa yang pasti laki-laki itu terlihat aneh. Seperti itu contohnya, dia melamun sambil bertopang dagu seperti anak gadis yang datang bulan di hari pertama. Dan tentu saja membuat Sere bertanya-tanya.
"Al, kamu kok diem aja dari tadi, kamu sakit?" tanya Sere dengan lembut. Gadis itu sedang mengerjakan tugas kelompok bersama Alfa di mejanya yang berada di kelas XI IPA 3 SMA lentera.
Alfa spontan tersadar dari lamunannya karena Sere hampir menyentuh keningnya. "Eh, iya Re kenapa?"
"Kamu sakit? Kok aku lihatin dari tadi diem aja?" tanya Sere.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVAGE (End)
Teen FictionDia Zetta. Gadis SMA dengan jabatan Nona Boss di sebuah geng yang semua anggotanya berisikan murid laki-laki. Dikenal sebagai ratu jalanan dan bercita-cita menjadi penggerak feminisme. Sayang, mimpinya harus terkubur ketika orang tuanya menjatuhkan...