10. Black Angel

19K 2.3K 113
                                    

Play: Aurora-Run away

——————————————

🍂

Feral, papi Zetta melihat anak gadisnya tertidur di sofa dengan televisi yang masih menyala. Lantas pria itu duduk di sebelahnya sambil memandangi wajah anaknya yang tertidur damai, sangat mirip dengan istrinya waktu muda. Bedanya,  Sharena adalah sosok yang mandiri sejak dulu, sedangkan Zetta di usianya yang hampir menginjak tujuh belas tahun masih seperti anak kecil. Hanya terkadang dalam gengnya saja dia terlihat dewasa karena memikul tanggung jawab sebagai leader.

Rasanya belum rela untuk melepas gadis kecilnya itu untuk laki-laki lain. Feral menghela napas pendeknya berharap Zetta bisa meninggalkan gengnya dan terbebas dari ancaman perjodohan konyol itu. Setelah mematikan televisi Feral mengangkat Zetta dan memindahkannya ke kamar. Hal itu sama sekali tak meganggu tidurnya.

Sharena pun tersenyum melihat dari kejauhan. Meskipun wanita itu jengkel setengah mati dengan kelakuan anak gadisnya, yang namanya ibu tetaplah ibu. Kasih sayangnya tak ada yang menandingi,  bahkan melebihi kasih sayang pada dirinya sendiri. Sharena terpaksa melakukannya demi kebaikan Zetta.

Harapannya sama dengan sang suami agar Zetta bisa benar-benar meninggalkan gengnya dan perjodohan itu tidak akan terjadi sehingga Zetta bisa merasakan kehidupan normal layaknya remaja pada umumnya.

🍂

Zetta menatap pantulan dirinya di cermin kamar. Dia bergaya ala gadis manis di luaran sana. Rambutnya yang menjuntai panjang diurai dengan indah hingga terlihat seperti gadis yang anggun.

"Selamat pagi, teman-teman." Zetta berakting di depan cermin mempraktekkan dirinya menjadi gadis yang lemah lembut. Seperti permintaan Kanjeng Mami. Zetta berusaha berubah menjadi gadi yang manis.

"Selamat pagi, Emak. Selamat pagi, Abah. Mentari pagi ini berseri indah." Dengan santainya Zetta bernyanyi meskipun dia sadar suaranya sangat hancur.

"Wuek! Jijik gue sama diri gue sendiri! Mami ada-ada aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wuek! Jijik gue sama diri gue sendiri! Mami ada-ada aja. Masa gue disuruh jadi gadis yang manis, iuwh!  Nggak banget," monolognya di depan cermin sambil bergidik ngeri.

"Zetta, cepat turun, sarapan!" teriak Sharena dari ruang makan.

"Iya, Mamiku tercinta," jawab Zetta dengan suara lemah lembut khas putri solo. Zetta menarik napasnya dalam-dalam lantas mengembuskannya perlahan. "Tenang, Zetta tenang. Ini lebih baik dari pada jadi istri keduanya sugar dady. Nggak lama lagi pasti mereka lupa dan gue nggak perlu keluar dari Falconer," monolognya di depan cermin.

SAVAGE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang