Play: Blackpink-Pretty Savage
——————————————🍂
Jadi gadis yang baik? Zetta benar-benar tidak mengerti. Apakah selama ini dia bukan gadis yang baik. Apa karena dia seorang ketua geng? Tentu saja begitu. Kehidupannya penuh hal-hal buruk. Tidak seperti gadis-gadis pada umumnya.
Dia lebih sering berkumpul dengan laki-laki, sering berada di luar rumah, pulang malam, balapan liar, tawuran dan hal lain yang membuatnya dicap bukan gadis yang baik. Untung saja Zetta jauh dari tetangga. Kalau saja dia hidup di desa, sudah pasti jadi bahan ghibahan setiap hari.
"Ta, ngelamun aja lo!" Marcel yang duduk di sebelah Zetta menepuk pundak gadis yang sedang melamun sambil bertopang dagu saat jam pelajaran itu. Untung saja belum ada guru yang datang. "Apaan sih lo ngagetin aja!"
"Nglamun jorok lo ya?" tebak Marcel.
Zetta pun tak terima dengan tuduhan Marcel itu. "Emangnya gue Nichole?"
"Heh, apa nih bawa-bawa nama gue?" Nichole yang duduk di belakang Zetta mendengar pembicaraan mereka berdua. Karena keingintahuannya yang tinggi, Nichole mencondongkan badannya di tengah-tengah Zetta dan Marcel.
Zetta langsung mendorong kepala Nichole kebelakang dengan telapak tangannya. "Kepo aja lo!"
Kalau Zetta sudah berkehendak, Nichole bisa apa. Laki-laki itu hanya mencebik dan kembali duduk dengan raut wajah yang masam.
"Mmmppppfffftt." Dave yang duduk di sebelah Nichole menyemburkan tawanya sebelum akhirnya tergelak. "Sabar, Bro. Nona Bos lagi PMS," ujarnya.
"Zetta bukan cewek normal, mana ada dia PMS," jawab Nichole saking kesalnya dia dengan bosnya satu itu.
BRAK!
Zetta memukul meja Nichole dengan kencang. "Ngomong apa lo barusan?" Gadis itu memelotot seraya mencengkeram kerah Nichole.
Nichole terbelalak sebentar lantas memasang wajah penjilat di hadapan Zetta. "Eh, eng- enggak Bos. Bos cakep banget hari ini, rambut lo, iiih... Keren parah cocok jadi duta shampo sunlight," rayunya dengan memegang-megang rambut Zetta yang dibiarkan terurai. "Jadi tambah cuantik tik tik tik sampai bunyi hujan aja kalah." Laki-laki itu lantas meringis gagu.
Bukan takut dihajar Zetta, tapi Nichole takut gadis itu mengerjainya habis-habisan. Zetta bukan ketua geng pada umumnya yang di pilih karena jago berkelahi. Bahkan Zetta sama sekali tidak bisa berkelahi. Gadis itu selalu menggunakan otaknya untuk mengalahkan lawan. Otaknya yang cerdik itu sewaktu-waktu bisa berubah licik. "Awas lo macem-macem sama gue!" ancam Zetta.
"Aw! Sakit, Ta!" Nichole mengaduh karena Zetta menjewer telingnya sampai merah. Itu sudah menjadi kebiasaan Zetta. Setiap ada anak buahnya yang membuatnya jengkel, hukuman yang wajib adalah di jewer.
"Sudah di rumah dijewer emak gue, di sekolah di jewer sama emak lampir." Nichole menggerutu sambil mengusap telinganya yang terasa panas. Sedangkan Dave tertawa puas atas penderitaan Nichole.
"Woe! Udah istirahat tuh!" Ucapan Vano itu menghentikan Zetta dan langsung mengajak teman-temannya untuk keluar. "Cabut!"
🍂
![](https://img.wattpad.com/cover/227716797-288-k672041.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVAGE (End)
Teen FictionDia Zetta. Gadis SMA dengan jabatan Nona Boss di sebuah geng yang semua anggotanya berisikan murid laki-laki. Dikenal sebagai ratu jalanan dan bercita-cita menjadi penggerak feminisme. Sayang, mimpinya harus terkubur ketika orang tuanya menjatuhkan...