11. Murid Baru

18.5K 2.1K 30
                                    

Play:Sia-Unstoppable

—————————————

🍂

Gadis catik dengan seragam SMA Pelita berjalan melenggak lenggok di koridor SMA Lentera bagaikan model yang sedang catwalk di atas red karpet. Rambut panjang kecoklatannya yang terurai terbang tertiup angin mengekpos leher berkalung hitamnya. Dari ujung ke ujung suara siulan bersahutan menyambut kedatangannya. Siapa pun yang melihat merasa terhipnotis akan kecantikannya bahkan sampai ada yang terjatuh hanya karena berjalan sambil meleng melihat gadis itu. Itulah hari pertama Zetta beradaptasi dengan sekolah barunya.

"Suit suit! Emaknya emprit masuk kandang singa nih."

Tiba-tiba Kean yang baru saja datang langsung menyejajar langkahnya dengan Zetta dan meninggalkan teman-temannya yang masih memarkirkan motor. Laki-laki itu memang suka sekali mencari ribut. Akan lebih seru jika pagi-pagi dia mencari ribut dengan Zetta yang notabene juga bermulut pedas.

Zetta pun menyunggingkan senyum remeh pada Kean. "Kayak gini lo bilang kandang singa? Kandang kucing kali. Kucing garong kayak elo!" celetuk Zetta dengan spontan. Beradu mulut dengan Kean tidak ada apa-apanya baginya.

"Eh eh eh, the mother of sparrow kalau ngomong mulutnya nylekit amat, hmmm," keluh Kean. Dia tidak sadar kalau mulutnya sama pedasnya dengan Zetta.

"Lo nggak usah SKSD sama gue! Mendingan lo kasih tahu gue di mana ruang Kepsek!" Rasanya berlama-lama di dekat anak-anak Thunder membuat hawa di sekitar Zetta menjadi panas. Akan berbahaya kalau sampai emosinya terpancing.

"Gue anterin aja gimana?" Kean menaik-naikkan kedua alisnya hingga membuat Zetta mengeryit jijik. "Lo mau nglamar jadi anak buah gue?" celetuk Zetta lagi dengan spontan.

Kean pun mengelus dada mendengar ucapan Zetta. "Anjir! Lo songongnya ngalah-ngalahin Alfa ya ternyata. Cocok nih jadi rival debat capres."

Tak memedulikan ocehan Kean yang tak berbobot itu Zetta melenggang mencari ruang Kepala sekolah seorang diri. Baru selangkah meninggalkannya Kean langsung menarik tangan Zetta ala-ala film Bollywood. Ingat lagi, Zetta gadis no drama-drama club tentu saja dia langung mencekal tangan Kean dan memelintirnya hingga laki-laki itu memekik kesakitan.

"Rasain lo! Udah capek punya tangan, hm?" ancam Zetta pada Kean yang semakin meringis kesakitan. Padahal Zetta belum menggunakan banyak tenaga sudah membuat Kean sakit minta ampun apalagi kalau benar-benar dia niat melawan. Zetta hanya memainkan titik lemah musuhnya. Dia sempat melihat plester di punggung tangan Kean. Sudah pasti ada luka di sana. "Sakit, woe! Lepasin!"

"Nggak akan gue lepasin sebelum lo minta maaf ke gue!" ancam Zetta dengan tegasnya.

"Iya, maaf," jawab Kean dengan menahan rasa sakitnya.

"Yang bener minta maafnya!"

"Maaf, emaknya emprit!" Zetta semakin memelintir tangan Kean dan membuatnya semakin menjerit.

"Iya iya, ampun, Zetta!" Zetta pun melepas tangan Kean dan melenggang begitu saja.

🍂

"Zetta, silahkan perkenalkan diri." Bu Anjani guru berhijab yang cantik itu memandu Zetta untuk melakukan perkenalan di depan murid XI IPA 3 SMA Lentera. Sebelum mengenalkan dirinya Zetta berdeham tiga kali untuk mendapatkan perhatian murid-murid di kelas itu.

SAVAGE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang