Play: Sherina munaf-Shimfoni hitam
——————————🍂
Menjelang dini hari udara di tengah hutan semakin dingin menusuk tulang. Selain karena berada di tempat terbuka, banyak suara binatang malam menyahut menambah suasana semakin mencekam. Zetta berulang kali terbangun dari tidurnya dan merasa ada bayangan hitam berjalan mengitari tendanya. Tak tega membangunkan Sere yang sudah tertidur pulas dia pun memaksakan diri memejamkan mata.
Tak lama kemudian Zetta terbangun lagi dan mendapati setangkai mawar hutan berada di sebelah kepalanya entah dari mana asalnya. Sedangkan mawar yang dia bawa dari jelajah jatuh entah kemana. Karena semakin takut Zetta menarik selimutnya sampai ke ujung kepala. Tapi, tak lama kemudian dibukalah lagi selimut itu hingga tiba-tiba merasakan angin kecil berembus di lehernya. Bulu kuduknya semakin berdiri.Tak sampai di situ, Zetta merasa ada yang meraba-raba pipinya. Ragu-ragu ia berbalik dan tiba-tiba... "AAAMph—"
Laki-laki gagah memakai setelan jas hitam dan topi membekap mulutnya hingga membuatnya terbelalak.
"Ssst, don't be noisy. Kamu bisa membangunkannya," ujar laki-laki itu berbisik di telinga Zetta seraya melirik ke arah Sere.
Zetta menarik tangan laki-laki itu dari mulutnya. "Why did you come here, Black angel?" tanya Zetta dengan mata yang memelotot. Pancaran matanya bahkan terlihat samar-samar di tengah kegelapan. Dia heran bagaimana cara Black Angel bisa masuk masuk ke tendanya.
Laki-laki itu pun terkekeh melihat wajah cemas Zetta. "Don't worry, My Lady. I just wanna say something to you."
Zetta mengerutkan keningnya. Apapun yang di katakan Black angel pasti sesuatu yang sangat penting. Tapi, Zetta tak bisa keluar dengan kaki pincang. "Look at this, Black Angel!" ucapnya sambil menyibak selimut yang membungkus kakinya hingga perban di lututnya terlihat.
"I'm your feet," jawab Black Angel. Zetta pun tersenyum jail sambil mencolek pipi laki-laki itu yang menawarkan hal manis padanya. "Cie," goda Zetta.
Pipi Black angel yang gagah itu seketika memerah mendapat perlakuan aneh Zetta. Gadis itu memang aneh dari dulu dan semakin aneh sejak mengenal Alfa. "Jangan membuatku malu, Nona." Zetta hanya terkekeh lucu melihat ekspresi Black angel yang malu-malu kucing.
Tak mau berlama-lama Black angel menarik Zetta keluar dari tenda sambil mengendap-endap. Sampai di depan tenda, Zetta naik ke punggung laki-laki itu dan mereka bergegas pergi.
Sementara itu, Sere yang terlihat tidur pulas tiba-tiba memutar kepalanya menatap kepergian Zetta dan Black angel. Gadis itu tak benar-benar tidur dan dia mendengar semua percakapan mereka. Rasa ingin tahunya muncul seketika.
🍂
Black angel mendudukkan Zetta di bawah pohon berakar besar. Ya, Zetta adalah definisi gangster termanja. Laki-laki itu menatapnya lekat sembari jari besarnya menyisipkan sejumput rambut Zetta ke belakang telinga. "Apa kamu dalam keadaan yang baik?" tanya Black Angel dengan lembut tanpa melepaskan tatapannya sama sekali.
Zetta menghela napasnya dengan jenuh sebelum menceritakan keadaannya pada Black Angel. "I'm okay," jawab Zetta. Dia tidak bisa menatap Black Angel ketika menyembunyikan sesuatu. Dia belum siap menceritakan kesulitannya pada laki-laki itu.
Black Angel akhirnya mengalihkan tatapannya dari Zetta. Dia menatap gelapnya hutan dengan tatapan dingin. "Percuma kamu berpura-pura seperti baik-baik saja jika tidak bisa menyembunyikan mata sayumu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVAGE (End)
Teen FictionDia Zetta. Gadis SMA dengan jabatan Nona Boss di sebuah geng yang semua anggotanya berisikan murid laki-laki. Dikenal sebagai ratu jalanan dan bercita-cita menjadi penggerak feminisme. Sayang, mimpinya harus terkubur ketika orang tuanya menjatuhkan...