Holla, guys... Udah tamat masih aja pada kangen 😄
Aku kasih Extra part deh biar tambah Ovt
—————————————
Malam itu Zetta sudah cantik berbalut dress warna hitam dengan tatanan rambut yang menawan untuk menghadiri pesta ulang tahun anak kolega papinya.Kedua orang tuanya sudah berpencar entah kemana meninggalkan Zetta yang berdiri seperti anak kucing kebingungan.
Tiba-tiba saja tubuhnya berjingkat karena ada sesosok laki-laki mengulurkan tangannya. "Mau dansa denganku, Nona?"
Zetta mengernyitkan kening enggan menerima uluran tangan laki-laki itu dan hanya mendongakkan kepala untuk melihat dengan jelas wajahnya. Ternyata si pemilik acara itu sendiri.
"Sorry, gue nggak bisa dansa," tolak Zetta dengan sedikit tak acuh. Biasa, ketika jiwa barbarnya kembali, orang lain tak boleh memaksa.
Laki-laki itu justru tersenyum mendengar jawaban Zetta.
"Jangan khawatir, dengan senang hati aku akan mengajarimu."
Dahi Zetta sedikit berkerut dengan bibir yang tiba-tiba tertekuk. "Gue nggak mau! Nggak usah maksa!"
"Kenapa gadis cantik sepertimu selalu jual mahal? Padahal aku baru mengajakmu menjadi teman dansa. Bagaimana jika aku mengajakmu menjadi teman hidup?"
Laki-laki itu menatap Zetta tepat di bola matanya dan Zetta pun membalas dengan sinis.
"Lo nggak usah ngerayu-ngerayu gue! Gue nggak suka pick me boy!" ujar Zetta seraya melenggang pergi. Namun laki-laki itu menarik tangannya.
"Tapi, aku suka perempuan yang jual mahal sepertimu."
Tangan itu semakin menggenggam erat membuat Zetta memelotot padanya dengan tajam.
Yang lebih mencengangkan lagi, laki-laki itu tiba-tiba berlutut dan nyaris mengecup punggung tangan Zetta.
"Malam istimewa ini milikku, Nona manis.... Aku berhak memilih siapa pun untuk menjadi pasangan dansaku."
Sayangnya tak semudah itu. Excel tiba-tiba datang dan melepas tautan tangan mereka.
"Maaf, anda salah merayu orang, Tuan."
Excel lantas, menarik Zetta untuk pergi meninggalkan laki-laki itu yang tengah mengeraskan rahang.
Zetta menoleh ke belakang sambil menjulurkan lidahnya. "Rasain lo! Emang enak gue gosting?"
Ketika sudah jauh dari laki-laki itu, Zetta menghentikan langkah Excel.
"Kok lo bisa ada di sini?"
"Diundang."
"Emang lo kenal sama yang punya acara?"
"Diundang Papi mertua," ralat Excel.
Pipi Zetta tiba-tiba saja naik dengan spontan. "Ehem ehem! Oh, papi mertua?" sindirnya.
Alis Excek seketika naik melihat ekspresi aneh Zetta. "Kenapa emang?"
"Ya nggak apa-apa. Kalau gitu sekarang mau dong dansa sama anaknya 'papi mertua'?" rayu Zetta seraya menaik-naikkan alisnya.
"Nggak usah aneh-aneh, Ta!" tolak Excel dengan tatapan tajam yang mengerikan.
Kalau gadis lain mungkin sudah menciut. Tapi ini Zetta. Baginya, kemarahan Excel adalah hiburan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVAGE (End)
Teen FictionDia Zetta. Gadis SMA dengan jabatan Nona Boss di sebuah geng yang semua anggotanya berisikan murid laki-laki. Dikenal sebagai ratu jalanan dan bercita-cita menjadi penggerak feminisme. Sayang, mimpinya harus terkubur ketika orang tuanya menjatuhkan...