Mobil Billy berhenti di salah satu mall yang biasa ia kunjungi. Kekesalan Aurora bertambah saat Joshep dengan sengaja menarik Kezie dengan langkah cepat hingga ia tertinggal di belakang, tepat beberapa langkah di depan Billy yang juga sengaja menjaga jarak dengan Aurora karena tau gadis itu tidak nyaman
Tidak jarang Aurora mempercepat langkah untuk menyusul kedua sahabatnya, bahkan sesekali menjambak rambut Joshep yang hanya memberikan wajah tidak berdosanya dan melanjutkan dengan semangat memilih beberapa barang. Tentu meminta saran dari Kezie dan mengabaikan Aurora Billy seperti kambing cengo .
"Zie, Ra. Sekalian mau cari dress kalian, gak? Ambil aja kalau ada yang kalian suka," ujar Joshep dengan senyum lebarnya membuat beberapa gadis yang melewati mereka terpana dengan mata berbinar namun sedetik kemudian menunduk mendapati tatapan tajam Kezie seakan ingin mencongkel bola mata mereka keluar.
"Lo yang bayar gak?" Tanya Kezie yang mulai tertarik sedangkan Aurora tampak tak menikmati namun ia berusaha agar tak terlihat jelas oleh Joshep yang begitu semangat mempersiapkan keperluan acaranya.
"Yaelah, lo gimana sih? Kita ini lagi jalan sama CEO W CORP. Enggak usah pusing mikirin siapa yang bayar. Ya gak, Om?" Joshep tersenyum manis pada Billy yang duduk di sebuah kursi.
"Iya iya. Ambil aja apa yang kalian mau. Nanti Om yang bayar."
"Wah makasih, Om." Kezie tiba-tiba juga memanggil Billy dengan sebutan 'Om' padahal sebelumnya Ia memanggil Billy dengan sebutan 'Kakak' sama seperti Aurora. Billy hanya membalas dengan anggukan serta senyum iritnya.
Drrt drrt
"Halo. Ya, Wanda?"
Billy berjalan sedikit menjauh dari mereka setelah melirik Aurora sekilas. Namun tetap saja seorang gadis mendengar siapa yang menelponnya. Setelah Aurora mendengar nama Wanda, tiba-tiba suasana hatinya jadi makin suram.
'Tenang Ara tenang. Jangan pikirin lagi tuh om-om kardus.'
"Ra, ini kayaknya cocok deh buat lo," ujar Joshep lalu memberikan sebuah dress selutut berwarna hitam untuk Aurora.
"Gak makasih," tolak Aurora ketus yang hanya ditanggapi senyuman oleh Joshep.
"Ayo ih coba dulu," ujar Joshep sekali lagi menyodorkan dress itu. Gadis itu melotot karena dipaksa seperti itu.
"Om! ini cocok buat Ara, kan?" Tanya Joshep pada Billy yang duduk tak jauh dari keduanya. Mata Aurora membesar,
'What The F-!?'
Apa dia baru saja bertanya pada Billy!? Kira-kira itulah teriakan di dalam kepala Aurora kini.
"Ha? Oo... Iya," ujar Billy yang telah selesai dengan telponnya. Ia menatap keduanya sebentar sebelum kembali mengalihkan pandangannya pada benda pipih di genggamannya. Setidaknya Billy tidak melihat tatapan datar Aurora yang membuatnya gugup.
"Josh, gue mau ngomong sama lo," geram Aurora. Walau pelan tetapi Joshep masih dapat mendengarnya dengan baik, namun ia lebih memilih untuk mengabaikannya.
"Ah... Lo gak suka yang ini, ya? Gue cariin yang lain dulu buat lo ya," ujar Joshep lalu segera meninggalkan Aurora yang menatapnya kesal. Joshep tak ingin diamuk sekarang.
Aurora melihat ke arah Billy, tak sengaja pandangan keduanya bertemu. Namun tak berlangsung lama saat menoleh menoleh ke arah lain. Aurora tidak ingin terhanyut lagi dengan bola mata yang teduh itu, sedangkan Billy takut menatap kesedihan dan merasa bersalah setiap menatap mata Aurora.
Bosan menunggu, Aurora memutuskan untuk melihat-lihat beberapa pakaian yang terpajang di sana. Ia berhenti saat melihat salah satu dress yang menarik perhatiannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/206346167-288-k753200.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Jadian Yuk!
Fiksi RemajaNamanya Aurora, Aurora Esther. Gadis 18 th yang suka sama Om sahabatnya yang keren abis.. Billy Wesphal. Siapa yang bisa menolak pesona pria tampan itu? Tidak satupun, termasuk Aurora. Aurora melupakan satu hal bahwa, ia juga tampak sempurna di mata...