I'll be Okay

164 16 12
                                    

Aurora yang sedang sibuk dengan Ice cream strawberry itu menghentikan jilatannya melihat Kezie yang tersenyum hingga Ice creamnya mencair dan meleleh mengotori tangannya.

"Idih gila ya, lo? Ngapain lo senyam senyum gitu?" Tanya Aurora bergidik ngeri lalu memukul lengan Kezie hingga membangunkan gadis itu dari mimpi indahnya.

"Yah! Kok lo gak bilang kalau udah cair!? Belepotan nih tangan gue," ujar Kezie yang malah menyalahkan Aurora. Bukan hanya belepotan di tangan, namun juga mengenai paha dan celananya.

"Eh! Simpanse! Lo nya yang gue panggil-panggil enggak nyaut dari tadi, tau-taunya kesurupan hantu perawan," balas Aurora yang tak terima dirinya disalahkan. Walaupun begitu ia tetap membantu membersihkan paha dan celana Kezie yang kotor, sedangkan Kezie membersikan tangannya menggunakan tisu.

"Lagian lo kenapa deh, aneh banget. Dulu aja lo murung kayak abis di tinggal suami pergi perang, sekarang malah... eh bentar deh." Aurora tiba-tiba menatap Kezie intens hingga gadis itu gelagapan walaupun ia tidak tau kenapa.

"Cerita sama gue se ka rang!" Tegas Aurora. Ia yakin perubahan mood Kezie ini masih dikarenakan hal yang sama dengan beberapa waktu lalu. Kezie yang tidak bisa mengelak, mulai bercerita dimana Joshep mengajaknya ke danau, namun tentu saja ia tidak mengatakan jika itu Joshep. Ia hanya mengatakan ini pria yang ia suka.

"Yosh!! Kita udah sampai," ujar Joshep ketika mobilnya berhenti di depan apartemen Jessica. Senyum manis itu tidak luntur dari wajah gadis yang terkenal dingin itu. Namun kini suasana hatinya sedang baik, terlewat baik malah. Hingga ia tidak bisa menahan senyum itu mengambang di wajahnya.

"Makasih," ujar Kezie lalu turun dari mobil diikuti oleh Joshep.

"Apa... apa Aurora ada ngabarin lo?" Tanya Joshep membuat Kezie tersenyum kecil.

"Nggak, Josh. Dia cuma minta gue buat nginep di apartemen Kak Jessie hari ini." Joshep hanya mengangguk kecil sambil tersenyum mendengengarnya

"Ya udah, gih masuk. Makasih ya, lo nemenin gue hari ini."

"Seharusnya gue yang bilang makasih kali. Dah... gue masuk ya," ujar Kezie lalu kembali tersenyum sebelum berbalik hendak meninggalkan Joshep.

"Bentar."

"Ya- !!"

Kezie terkejut mendapat pelukan tiba-tiba dari Joshep. Tubuhnya menegang. Paru-parunya serasa kurang dengan pasokan udara, hingga rasanya akan tersedak.

"Gini bentar," bisik Joshep.

Perlahan tangan Kezie terangkat. Naik ke punggung Joshep, membalas pelukannya. Mereka saling mengeratkan pelukan masing-masing. Beberapa saat sebelum Joshep melepaskan pelukan mereka, saling menatap dengan senyum mengembang di wajah keduanya.

"Dah sana masuk," ujar Joshep sambil sedikit mengacak poni Kezie. Jika saja Joshep sedang dalam mode jail mungkin Kezie akan mengamuk. Namun kin berbeda keduanya kembali saling melempar senyum.

"Hm." Angguk Kezie lalu berlalu meninggalkan Joshep. Kezie nampak buru-buru memalingkan wajahnya, bahkan berlari kecil dengan menunduk. Sedangkan Joshep masih diam di sana walau Kezie sudah tak tampak lagi.

Om Jadian Yuk!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang