Tante Genit

201 18 1
                                    

"Iya, ini gue. Yakali lo samain gue sama Bokap lo, gue gak brewokan,," ujar Aurora cemberut. Joshep menggigit kecil bibir bawahnya menahan diri untuk tidak berhambur memeluk Aurora kini. Melihat wajah lucu serta suara imutnya cukup mengobati rindunya beberapa hari terakhir tidak bertemu gadis itu.

"Lo ngapain disini?" Joshep menatapnya datar membuat Aurora mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan dan tatapan Joshep padanya.

"Kok lo nanya gitu? Ya gue kesini mau ketemu lo lah. Mau ngapain lagi coba, masa mau ketemu Om Edy," ujar Aurora menatap serius Joshep, bahkan suaranya mulai meninggi.

"Ooh... gue kira mau nemuin Om Billy," ujar Joshep ketus dengan senyum sinis membuat Aurora merasa aneh dengan sikap Joshep.

"Lo kenapa sih!?"

"Semua orang pada kenapa nanya gitu mulu? Lo kenapa, lo kenapa? Emang gue kenapa elah," ujar Joshep lalu tertawa kecil, namun Aurora tidak merasa itu lucu sama sekali.

"Karena lo bikin khawatir semua orang! Gue kesini, malah nanya ngapain, aneh banget!" Teriak Aurora yang kekesalannya semakin bertambah pada Joshep. Padahal dia juga sudah beberapa kali main ke rumah dan baru kali Joshep menanyakan 'lo ngapain disini?'

"Aneh? Aneh apaan sih?" Tanya Joshep tanpa menatap Aurora. Joshep tau jika ia tidak akan bisa menahannya.

"Kenapa lo ngehindar? Kenapa lo nolak kehadiran gue? Gue gak bego ya, gue tau akhir-akhir ini lo berusaha menjauh dari gue sama Zie," ujar Aurora dengan menggebu-gebu. Aurora memang ingin semua jelas tanpa basa basi.

"Berarti lo gak kenal gue gimana, Ra." Lagi-lagi Joshep terkekeh di akhir kalimatnya.

"Joshep!!"

Aurora menatap tak percaya ke arah Joshep. Bagaimana mungkin ia berkata seperti itu. Bahkan mereka sudah saling mengenal untuk waktu yang cukup lama. Aurora tau jika Joshep mengenalnya dengan baik begitupun sebaliknya.

"Kenapa?" Tanya Joshep santai seolah tidak ada yang salah dengan ucapannya walaupun sebenarnya ia terkejut dengan kata-kata yang baru saja keluar dari mulutnya.

"Gue emang gak kenal lo yang kayak gini!!" Teriak Aurora sambil memukul dada Joshep keras lalu beranjak melangkah keluar kamar pria itu. Saat di depan pintu Aurora menoleh menatap Joshep sebentar. Melihat Joshep yang hanya diam membuat Aurora tambah kesal dan melanjutkan langkahnya.

Blamm!!

Joshep menatap pintu yang baru saja di banting keras itu. Ia mengusap kasar wajahnya, mengacak-acak rambut yang sudah tampak kusut itu. Hatinya gusar melihat tatapan terluka Aurora. Joshep membuang nafas panjang menyesali apa yang baru saja ia lakukan.

'Ini salah.'

"Sial... Bego banget sih gue!? Kenapa gue jadi marah sama dia coba!? Ini bukan salah Ara. Kalau gini gue bener-bener bakalan kehilangan dia. Aah shit."

Sementara Joshep merutuki sikap bodohnya, disisi lain Aurora dengan tergesa menuruni anak tangga, bahkan tidak menghiraukan Mbak Minah yang menyapanya.

"Si begoo, Asep begoo!! Gue kan cuma mau liat keadaan dia. Kok malah jutekin gue. Ish... bego bego bego," gerutu Aurora sambil melangkahkan kakinya dengan kesal keluar dari rumah Joshep, yang ada difikirannya kini hanya satu yaitu, mematahkan headphone merk V-Moda Crossfade M-100 with 3D Printed Shields Joshep yang tertinggal di mobilnya menjadi dua bagian.

"Ra, tunggu, Ra. Yaelah, cepet banget jalan lo," ujar Joshep terengah-engah mengejar Aurora. Bukan hanya karena berlari, namun karena Joshep sedang tidak enak badan.

Om Jadian Yuk!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang