Om Billy

567 26 3
                                        

"Jadi lo gak nerima ajakan dia?"

"Enggak" Jawaban singkat dari gadis yang bernama Kezie itu membuat dahi Aurora berkerut.

"Iih.. kenapa? Kan ganteng. Lo kenapa sih selalu nolak cowok-cowok cakep, doyan yang cantik lo?" Sewot Aurora.

Seperti biasa Kezie tidak mengindahkan omelan sahabatnya. Aurora heran kenapa Kezie selalu menolak teman seangkatan, junior, dan senior yang selalu mencoba mendekatinya. Bahkan bisa dikatakan setiap hari mereka selalu mencoba menarik perhatian Kezie.

"Atau ada yang lo suka, ya?" Tanya Aurora lagi, gadis itu memang sedikit cerewet.

"Hm" Gumam Kezie sambil menganggukan kepalanya acuh. Tentu saja itu membuat Aurora terkejut, kedua matanya membesar hingga terlihat seperti akan meloncat keluar. Selama ini jika Aurora bertanya tentang hubungan asmaranya, Kezie tidak pernah menjawabnya dengan serius.

"Eh seriusan!? Iih! Kok lo gak bilang-bilang gue, sih!? Lo gak anggep gue sahabat terbaik lo apa!!?" Ujar Aurora sambil menatap kesal Kezie.

"Gue anggep babu" Ujar Kezie dengan wajah datarnya. Aurora semakin mengembungan pipinya. Kezie yang melihat itu menghela nafasnya pelan.

"Kan lo gak pernah nanya, Ara"

"Lo... ck bener-bener deh. Masa hal kayak giu harus gue tanya dulu" Dengan kesal Aurora beranjak dari duduknya.

"Ara.. Kok jadi beneran marah sih?" Tanya Kezie sambil meraih tangan Aurora, menariknya pelan untuk kembali duduk ditempatnya tadi.

"....." Aurora hanya diam tak menjawab pertanyaan Kezie sambil melipat tangannya.

"Sorry, Ara.. Jangan marah dong. Gue gak pernah cerita itu karena ugh.. ini.. kami gak mungkin, Ra" Setelah mengatakan itu Kezie tampak murung. Aurora yang melihat itu langsung merengkuh tubuh sahabanya. Rasa kesalnya menguap begitu saja melihat Kezie yang tiba-tiba tampak tersenyum paksa.

"Gak marah kok, gue cuma becanda kali. Maksud lo gak mungkin itu gimana? Lo itu salah satu idola di kampus ini, siapa yang berani nolak Kezie Ganendra coba!?" Ujar Aurora dengan serius namun malah tampak imut dengan dahi yang berkerut dan bibir mengerucut.

"Bukan itu, Ara.. dia suka orang lain. Dia gak pernah liat gue. Hahaa.. lucu, kan? Kezie Ganendra yang katanya idola kampus ini bukan apa-apa bagi orang yang dia suka. Bahkan dilirik pun enggak" Ujar Kezie sambil terkekeh, tapi Aurora tahu gadis itu sangat sedih, ia hanya mencoba menutipinya.

"Gue gak suka lo pura-pura di depan gue, Zie. Kalau sakit bilang sakit. Zie, selain Josh, Gaby, lo itu juga sahabat terbaik gue. Lo pasti bakalan dapet yang terbaik nanti" Ujar Aurora sambil tersenyum mencoba menyemangati sahabatnya itu.

"Gue tau kok" Kezie terkekeh mendengar ucapan sahabatnya.

"Nah gitu dong. Sombong, angkuh, dingin. Baru seorang Kezie Ganendra yang gue kenal. Jangan sedih-sedih dan mulai sekarang gue mau lo cerita apapun yang ganggu pikiran lo sama gue. Awas aja sampe nyembunyiin sesuatu lagi dari gue!!" Ancam Aurora.

"Iyaaaa.. bawel" Ujar Kezie lalu tertawa pelan melihat Aurora yang menggebu-gebu.

"Tapi.. lo gak mau kasih tau gue nih siapa orangnya?" Tanya Aurora, ia masih penasaran siapa yang membuat gadis dengan julukan 'ice princess' itu galau.

"......" Aurora menghela nafas melihat Kezie hanya diam sambil menatap sembarang arah dengan gelisah.

"Ya udah kalau gak mau kasih tau. Gue kenal gak?" Aurora tampaknya sangat penasaran dengan

"Iy-"

Srett

"Hallo.. ladies. Lagi ngomongin apaan nih?" Ujar seseorang baru datang yang langsung mengambil tempat duduk di sebelah Aurora.

Om Jadian Yuk!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang