Aron

22 2 0
                                    

Setelah memutuskan panggilannya, tidak ada lagi pembicaraan antara Billy dan Aurora. Gadis itu hanya diam sambil menikmati es krimnya dan Billy yang fokus dengan jalanan. Aurora menoleh ketika Billy menepikan mobil di depan minimarket.

"Bentar ya, Ra. Aku mau jemput Cimori dulu," ujar Billy semangat dibalas anggukan oleh Aurora.

"Manja banget sih, pake di jemput ke dalem segala. Mana janjian di minimarket lagi. Dasar alay," gerutu Aurora sambil main ponsel ketika Billy sudah keluar dari mobil.

"Masa iya ntar duduknya dempet-dempetan sih!?" Aurora masih melanjutkan omelannya.

Aurora keluar mobil saat menyadari sampah cup es krimnya belum dibuang dan melihat ada tempat sampah di depan parkiran mobil.

"Yuk, Ra." Aurora berbalik melihat Billy sudah berada di belakangnya dengan menenteng sesuatu. Aurora mencoba menemukan seseorang di belakang Billy namun tidak ada.

"Loh Kak Cimorinya mana, Kak?"

"Kak Cimori?" Tanya Billy dengan wajah bingung.

"Bukannya Kakak mau jemput? Itu apa?" Tanya Aurora menunjuk kotak yang di bawa Billy.

"Iya, ini Cimorinya udah aku bawa." Billy lalu mengangkat kotak berisi kucing ras Birman yang menatap Aurora dengan mata biru indahnya.

Meaw

"Loh! Itu Cimori!?" Tanya Aurora langsung heboh membuat Billy terperanjat.

"I-iya ini Cimori. Emang kamu mikirnya Cimori itu orang?" Tanya Billy yang diangguki Aurora dengan wajah memelas. Hal itu seketika membuat tawa Billy pecah sedangkan wajah Aurora sudah memerah menahan malu.

Andai saja jika Billy tau bahwa Aurora sempat cemburu pada Cimori yang ia anggap seorang wanita yang menelpon Billy tadi.

"Kok Kakak ambil di minimarket?"

"Aku gak ke minimarket, tuh sebelahnya." Billy menunjuk sebuah Praktek Dokter Hewan dan Pet Shop yang berada di sebelah minimarket itu. Billy parkir di depan minimarket karena parkiran di depan sana sudah penuh.

"Yaudah pulang, yuk."

"Cimorinya gimana, Kak?" Tanya Aurora yang menyadari jika Billy membawa mobil sport yang hanya mempunyai dua kursi dan bagasi yang kecil. Bahkan tas makeup Aurora saja tidak muat kalau dimasukan ke sana.

"Kamu pangku sampai rumah gapapa, kan? Udah deket lagian. Tadi dia juga udah dimandiin kok," ujar Billy yang mendapat gelengan dengan wajah memelas Aurora.

"Kenapa? Ada alergi?" Tanya Billy yang lagi-lagi hanya dibalas gelengan oleh Aurora.

"Takut?" Tanya Billy lagi yang kini diangguki Aurora.

"Loh kok takut sama kucing semanis ini?" Tanya Billy dengan wajah polosnya membuat Aurora menatapnya kesal.

"Ya dulu waktu kecil aku pernah dicakar kucing sampe luka terus demam deh tiga hari. Habis itu aku gak mau lagi deket-deket kucing," jelas Aurora membuat Billy mengangguk-angguk lalu menggaruk pelipisnya sambil memandang Cimori yang juga menatapnya seolah ia tau jika kehadirannya sekarang tidak diharapkan.

Meaw

"Yah Cimori gimana dong?" Gumam Billy yang juga bingung.

"Ya udah deh, Kakak pulang sama Cimori. Aku naik taksi aja," ujar Aurora yang tidak tega melihat wajah bingung Billy.

"Eh gak boleh dong. Gak bisa gitu," ujar Billy lalu diam seperti memikirkan sesuatu.

"Gini deh, tunggu bentar."

Om Jadian Yuk!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang