Mencari Petunjuk

3 1 0
                                    

Billy bersama yang lain baru saja sampai di lokasi yang dikirimkan. Kezie dan Joshep juga sudah berada di sana. Billy dengan cepat menghampiri mobilnya yang sedang di jaga oleh beberapa pria berbadan kekar menggunakan jas hitam itu.

"Mana Ara?" Tanya Billy tergesa menghampiri salah satu di antara mereka.

"Maaf, Boss. Mereka meninggalkan mobil anda di sini. Kami menemukan jejak mobil lain. Sepertinya mereka sudah menyiapkan mobil lain di sini untuk membawa Nona Ara," ujar pria itu membuat Billy menatap marah lalu menarik kasar kerah bajunya.

"Jangan gunakan kata sepertinya, brengsek!"

"Maaf, Boss."
"Bill," tegur Edy menghampiri Billy lalu menggenggam pergelangan tangan adiknya agar melepaskan bodyguard itu.
"Mereka meninggalkan kertas ini, Boss."

Billy dengan cepat merebut kertas yang di sodorkan bodyguard itu dan membacanya.

"Find me."

Billy menggeram kesal sambil meremas kertas itu lalu membuangnya.

"Dia mempermainkan kita, Bang! Aku harus cari Ara!"

Billy yang akan pergi itu di tahan oleh Joshep. Ia tentu juga khawatir dengan Aurora, namun mencari tanpa tujuan itu sepertinya hanya akan membuang waktu dan tenaga.

"Om mau cari kemana? Kita gak tau penculik itu bawa Ara kemana."

"Kemana pun," ujar Billy melepaskan tangan Joshep.

Edy menahan Joshep ketika anaknya itu akan kembali menahan Billy. Joshep menatap ayahnya penuh tanya. Menurutnya membiarkan Billy pergi sendiri mencari Aurora dalam keadaan kacau tanpa arah itu bisa membahayakan omnya.

Edy tentu juga mengerti bagaimana perasaan Billy. Makanya ia membiarkan Billy mencari Aurora untuk memenuhi egonya agar tidak menambah penyesalannya nanti.

***

Billy terus melajukan mobilnya menelusuri beberapa jalan yang ia harapkan mendapat sebuah petunjuk akan keberadaan kekasihnya. Berharap ada sebuah keajaiban yang bisa mempertemukannya dengan Aurora.

"Sayang kamu dimana?"

"Tunggu aku ya, kamu pasti lagi ketakutan sekarang."

Billy menghapus air matanya yang mengalir ketika pikiran buruk terus menghampirinya. Memikirkan bagaimana takutnya Aurora sekarang. Memikirkan apa yang akan dilakukan penculik itu pada Aurora membuatnya benar-banar khawatir.

Billy menepikan mobilnya melihat pejual es krim keliling yang pernah dibelinya bersama Aurora. Ia teringat saat itu Aurora terus merengek padanya, namun Billy tidak mau membelikan karena lidah Aurora sedang perih karena terlalu banyak makan permen.

"Ara... pulang, sayang. Nanti aku beliin semua es krim yang kamu mau," ujar Billy lirih sambil menghapus air matanya lalu kembali menjalankan mobilnya.

Billy terus berkeliling hingga hari sudah gelap, namun tidak ada tanda-tanda keberadaan Aurora. Ia menghentikan mobilnya saat pandangannya mulai kabur dan kepalanya terasa pusing. Billy menaruh keningnya di stir mobil ketika kepalanya semakin sakit, telinganya berdenging dan mulai merasa mual. Air matanya kembali menetes sebelum kesadarannya menghilang.

Dua orang bodyguard yang di tugaskan Edy untuk mengawal Billy merasa aneh ketika mobil Billy sudah cukup lama diam di sana. Salah seorang dari mereka memutuskan untuk menghampiri mobil Billy dan menemukan Boss mereka sudah tidak sadarkan diri di dalam mobil. Billy yang mengunci mobil membuat salah satu bodyguardnya itu terpaksa memecahkan jendela. Sedangkan satu orang lagi menghubungi Edy untuk melapor.

Om Jadian Yuk!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang