Sugarloaf

12 1 0
                                        

Aurora dan Billy sangat menikmati kencan mereka jalan-jalan di Pelourinho. Billy menemukan hal baru di hubungan percintaan pertamanya ini. Seperti Aurora mengajaknya berkeliling sambil berfoto di setiap sudut jalan dan bangunan dengan warna yang berbeda-beda. Memang kalau kencan harus banyak foto, ya?

Setelah lelah berjalan, Billy membawa Aurora ke salah satu gerai street food. Ia menarik satu bangku untuk Aurora duduk sebelum duduk di samping gadis itu.

"Masih sakit kakinya?" Tanya Billy yang diangguki Aurora dengan wajah memelasnya.

"Buka aja dulu sepatunya, Ra. Biar kena angin kaki kamu."

"Eh biar aku aja."

Billy jongkok di samping Aurora lalu membantu gadis itu melepaskan sepatunya. Ia meletakan kaki mulus tanpa bopeng itu di atas sepatu. Jangan tanya bagaimana bapernya Aurora sekarang.

"Makasih, ya."

Billy mengangguk sambil tersenyum lalu mengelus kepala Aurora.

'Yang dielus kepala gue, yang berantakan hati gue. Tai cicak!'

Aurora dan Billy memesan beberapa menu makanan yang ada. Aurora juga memberikan beberapa saran karena sebagian besar menu yang tersedia sudah pernah ia cicipi sebelumnya.

"Kamu makannya lahap ya," ujar Billy melihat Aurora makan dengan baik.

Aurora yang mendengar itu langsung tersedak. Ia lupa sedang makan dengan pujaan hati. Aurora langsung merutuk di dalam hati. Pasti sekarang Billy berfikir ia rakus.

"Laper soalnya," ujar Aurora tersenyum malu.

Dahi Billy berkerut melihat kini gerakan makan Aurora menjadi lebih pelan dari sebelumnya.

"Gapapa dong. Malah aku seneng liat kamu makan lahap kayak tadi," ujar Billy membuat Aurora menatapnya bingung.

"Kamu gak malu makan sama aku?"

"Malu kenapa?"

"Joshep sama Kezie sering bilang malu kalau makan sama aku. Aku makannya banyak terus suka belepotan," ujar Aurora menatap Billy dengan cemberut mengingat Joshep dan Kezie yang sering menceramahi kecintaannya pada makanan.

"Gak udah dengerin mereka."

"Kamu gak ilfeel?"

"Gak."

"Gak keberatan?"

"Gak, kenapa? Kamu mau makan sebanyak apapun aku bisa bayar, aku kan kaya. Kalau kamu makan belepotan, biar aku yang bersihin. Lagian kamu keliatan imut kalau makannya lahap gitu," ujar Billy yang terlihat sungguh-sungguh.

"Kamu beneran baru pertama kali pacaran?" Tanya Aurora yang dibalas anggukan polos oleh Billy.

"Kok manis banget?"

"Y-ya aku kan cuma bilang apa adanya."

Aurora tertawa kecil lalu mencubit kecil pipi Billy. Ia kembali menyantap makanannya dengan senang hati tanpa harus terlihat anggunly. Syukurlah Aurora termasuk orang beruntung yang bisa makan banyak tanpa khawatir tentang berat badan bertambah.

Setelah selesai makan, sepasang kekasih itu kembali berjalan menuju mobil mereka sambil bergandengan tangan. Aurora melihat ada sekelompok musisi jalanan. Para turis dan penduduk lokal ikut meramaikan dengan menari bersama.

"Ke sana yuk," ujar Aurora sambil menarik tangan Billy.

"Kita ikutan ya?"

"Aku gak bisa nari."

Om Jadian Yuk!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang