"Kok enggak habis? Kan makanan kesukaan kamu," ujar Billy melihat sisa makanan Joshep masih banyak. Padahal Billy sengaja memasakan makanan kesukaannya karena merasa sudah lama juga tidak menemui Joshep.
"Lagi gak enak badan, Om. Jadi gak selera," ujar Joshep memaksakan senyumannya. Saat Joshep akan meninggalkan meja, Billy kembali bersuara.
"Kamu kenapa? Mau Om panggilin dokter?" Tanya Billy yang menatap cemas keponakannya itu. Kini semua mata tertuju pada Joshep, tentu mereka juga mengkhawatirkan Joshep yang dari tadi terlihat lesu.
"Gapapa kok, Om. Cuma gak enak badan biasa." Melihat Billy yang akan kembali bersuara, Joshep lebih dulu meninggalkan meja makan.
"Josh kenapa, ya? Kok banyak diem. Apa sakit, ya? Biasanya kan dia heboh banget. Apa dia lagi ada masalah di kampus?" Tanya Billy sambil menatap bergantian Aurora dan Kezie.
"Aku gak tau, Kak. Aku juga ngerasa gitu, Josh jadi aneh. Belakang ini dia jadi agak pendiem, ngumpul juga udah jarang. Ntar biar aku tanyain deh, Kak." Aurora tersenyum menenangkan, Billy mengangguk serta membalas senyuman Aurora. Kemudian mereka kembali melanjutkan acara makan mereka yang sempat tertunda.
"Ah... iya. Ntar malem ada festival kembang api, kalian mau liat?" Tanya Azka yang lebih dulu menyelesaikan makanannya.
"Eh... seriusan!? Wah kita ke sana ya, Yang." Jessica menatap Azka penuh harap.
"Iya iya, ntar kita kesana ya. Habisin gih makanan kamu."
Azka menggenggam lembut tangan Jessica. Mengelus punggung tangan Jessica dengan ibu jarinya yang membuat bule cantik itu tersipu. Jessica benar-benar beruntung setelah selama ini Azka tetap lembut padanya. Walaupun kadang Jessica sering bersikap kasar, tetap saja Azka yang akan mengalah.
"I-iya kita pergi." Jessica mengalihkan pandangannya dari Azka karena salah tingkah dan terlihatlah Billy yang menatap mereka dengan wajah konyolnya.
"Apa liat-liat!?"
"Enggak. Cuma liatin anak remaja yang pacaran trus yang cewek malu-malu tapi keliatan menggelikan," ujar Billy dengan cengirannya.
"Sabar sayang sabar. Gak usah dengerin. Dia mah iri doang, kan jomblo," cibir Azka yang melihat Jessica akan meledak.
"Wah... Bocah, kurang jauh main kamu! Banyak tuh yang ngajak aku kencan terang-terangan! Cuma ya belum ada yang cocok aja," ujar Billy sewot. Ia memang pendiam, cool, keren dsb, namun jika sudah diejek jomblo entah mengapa tiba-tiba tanduknya keluar.
"Ya iyalah, terang-terangan. Kalau gelap-gelapan mah bikin anak," celetuk Azka yang langsung dihadiahi Jessica cap lima jari di belakang kepalanya. Ingin rasanya Azka berkata kasar, namun ia urungkan melihat wajah Jessica yang kini menatapnya horor.
"Mulut ya. Bilang lagi, aku masukin ulekan cabe ke mulut kamu," ujar Jessica membuat Azka yang tadi akan protes malah menunjukan cengirannya.
"Becanda kali, Yang."
"Ya, becandanya jangan gitu. Kamu enggak liat ada Ara sama Kezie disini!?"
"Udah ih, Kak. Pada kenapa sih, berantem mulu perasaan," ujar Aurora menghentikan perdebatan mereka. Azka masih menatap tajam Billy. Billy tersenyum mengejek sebelum beralih menatap Aurora dan Kezie.
"Kalian gimana? Ikut festivalnya?"
"Iya, aku ikut, Kak. Kayaknya seru," ujar Aurora dengan semangat.
"Festivalnya mulai jam berapa, Bang?" Tanya Azka masih sambil mengelus belakang kepalanya yang tadi kena pukul. Jessica yang melihat itu juga ikut mengelus belakang kepala Azka yang membuat pria itu tersenyum seolah mengatakan jika ia baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Jadian Yuk!
Teen FictionNamanya Aurora, Aurora Esther. Gadis 18 th yang suka sama Om sahabatnya yang keren abis.. Billy Wesphal. Siapa yang bisa menolak pesona pria tampan itu? Tidak satupun, termasuk Aurora. Aurora melupakan satu hal bahwa, ia juga tampak sempurna di mata...