Chap 35 - Honesty

1K 117 113
                                    

- Definitely Yours -

Jaemin dan Yuta keluar dari ruang ganti SM Sport Center setelah selama satu jam terakhir menghabiskan waktu untuk berolahraga. Wajah keduanya tampak segar, begitupula dengan pakaian santai yang mereka kenakan juga tampak bersih. Mereka juga membawa sport bag yang tersampir di bahu masing-masing. Kedua pria itu saling melempar lelucon dan tertawa lepas sambil melangkah ke lift.

"Kau tersenyum sepanjang hari ini. Semua staff membicarakanmu sejak pagi." Ujar Yuta sambil menekan tombol lift.

"Apa terlihat sangat jelas?" Tanya Jaemin.

Yuta mengangguk. "Apa kau akan menjemputnya lagi nanti?" Tanyanya bersamaan dengan pintu lift terbuka dan tiga orang wanita keluar dari dalamnya.

Jaemin mengangguk dan melihat jam tangannya. "Masih empat jam lagi." Jawabnya sambil mengikuti Yuta masuk ke dalam lift.

"Renovasi penthouse sudah selesai. Kapan kau akan kembali ke Main Tower?" Tanya Yuta.

"Aku masih ingin tinggal di apartemen untuk sementara." Jawab Jaemin singkat.

"Kau mau Kim Lami memiliki akses ke penthouse juga?" Tanya Yuta lagi.

Jaemin menggelengkan kepalanya. "Tidak sekarang."

"Kenapa?"

"Penthouse itu adalah ruang pribadiku. Lami harus menjadi milikku sepenuhnya sebelum dia menginjakkan kakinya disana. Aku bisa memberinya semua akses terhadap ruang pribadiku namun ia harus lebih dulu menerimaku." Ujar Jaemin menjelaskan.

Yuta mengangguk-anggukkan kepalanya, memahami maksud Jaemin. Meskipun sejak dua tahun terakhir banyak wanita silih berganti menjadi pasangannya namun Jaemin selalu memberikan batasan yang sangat jelas. Jaemin tidak mau ruang pribadinya diusik sehingga mereka selalu bertemu di Hotel.

Mengenal Jaemin sejak remaja dan menjadi orang terdekatnya selama dua belas tahun terakhir, Yuta bisa mengingat dengan sangat jelas jika hanya Somi, Herin dan Lami yang bisa membuat Jaemin mengabaikan batasannya dan bahkan membiarkan mereka berinteraksi secara bebas dengan keluarganya.

"Yuta-nii." Jaemin menepuk ringan bahu Yuta saat pria itu tak kunjung bergerak dari posisinya padahal lift sudah berhenti dan pintu terbuka.

Yuta tersentak dan bergegas mengikuti Jaemin berpindah ke lift khusus yang hanya disediakan untuk tiga lantai teratas dimana lantai teratas adalah helipad, sementara dua lantai berikutnya masing-masing adalah lantai apartemen Jaemin dan Yuta.

"Aku tidak perlu menemanimu naik, kan?" Tanya Yuta.

Jaemin mengangguk. "Aku bukan remaja enam belas tahun lagi, Yuta-nii."

Yuta terkekeh pelan dan kemudian menekan kode akses ke lantai apartemennya dan lantai apartemen Jaemin. Tak lama lift berhenti di lantai apartemen Yuta dimana pria berdarah Jepang itu segera keluar sambil melambaikan tangan pada Jaemin.

"Sial!" Jaemin mengumpat kesal saat pintu lift belum sepenuhnya tertutup namun matanya sudah disuguhi romantisme Yuta yang berpelukan hangat dengan Jungyeon yang baru saja muncul dari ruang tengah.

Setibanya di apartemennya sendiri, Jaemin bergegas melewati beranda dan masuk ke ruang tengah. Ia meletakkan sport bag di sofa dan melangkah ke dapur untuk mengambil air minum.

Jaemin berbalik kembali ke ruang tengah dan memekik terkejut saat melihat Lami keluar dari kamar dengan wajah datar namun tatapan matanya cukup tajam dan sedikit mengintimidasi. "Lami!"

"Direktur Choi. Aku ingin bicara." Lami berkata dengan tegas.

"Kau tidak bekerja?" Tanya Jaemin sambil mengikuti pergerakan Lami dengan matanya. Ia mengamati gadis itu dan menyadari jika Lami mengenakan kemeja miliknya yang tentu saja membuat tubuh mungil itu tenggelam dalam kemejanya.

Definitely YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang