Chap 15 - Unexpected Meeting

794 110 13
                                    

- Definitely Yours -

Jeno memindahkan Herin yang tertidur di kursi penunggu pasien yang ada disamping ranjang perawatan Jaemin ke sofa panjang yang ada di sisi lain kamar rawat yang ada di bangsal VIP rumah sakit Seoul. Ia lalu melepas jaket yang dikenakannya untuk menutupi bagian bawah tubuh Herin yang sedikit tersingkap karena wanita itu mengenakan summer dress yang panjangnya hanya sebatas lutut.

Jaemin yang duduk bersandar di kepala ranjang perawatannya pun hanya memperhatikan sekilas sebelum kemudian mengalihkan pandangannya ke dinding kaca yang menampilkan pemandangan malam kota Seoul. Herin tertidur beberapa menit yang lalu ditengah-tengah obrolan ringan mereka. Wanita itu terlihat kelelahan mengingat sejak Jaemin dirawat di rumah sakit dua hari yang lalu, Herin juga tinggal bersamanya sepanjang waktu.

"Akhir-akhir ini aku merasa ingin kembali ke masa lalu. Saat aku, kau, dan Jisung masih menjadi yang termuda di keluarga kita masing-masing. Hidup bebas tanpa beban dan tanggungjawab, memiliki banyak waktu luang untuk bermain, dan yang pasti tidak terbelit masalah percintaan yang rumit."

Jaemin tertawa kecil dan merespon. "Jika kau mulai bernostalgia, itu berarti kau mulai beranjak tua."

"Sialan!" Umpat Jeno kesal.

Jaemin kembali tertawa namun kali ini hanya sekilas saja sebelum kemudian menatap sang sahabat melalui dinding kaca yang memantulkan wajah Jeno. "Apa yang ingin kau bicarakan denganku?"

Jeno mengerutkan keningnya. "Bagaimana kau tahu jika aku ingin membicarakan sesuatu?"

"Jeno, kita sudah saling mengenal selama dua puluh tahun." Tanggap Jaemin jengah.

Jeno terkekeh pelan dan tak lama kemudian raut wajahnya kembali datar dan sorot matanya menajam. Jaemin melihat perubahan itu dan perasaannya mendadak menjadi tidak nyaman.

"Herin mengunjungi pemakaman Somi bersama Jisung, dua minggu yang lalu. Mereka bertemu dengan keluarga Jeon. Aku tidak tahu seperti apa detailnya namun Jisung berkata jika Nyonya Jeon menampar dan menghardik Herin dengan kata-kata yang tidak pantas." Ujar Jeno memulai topik pembicaraan utama mereka. "Saat Jisung menceritakan hal itu, aku baru teringat jika dua minggu yang lalu adalah hari peringatan kematian Somi."

Jaemin mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat, tatapan tajamnya terarah pada Herin yang tertidur. Ingatannya melayang pada pertengkarannya dan Herin beberapa waktu yang lalu saat Herin mengajaknya datang ke acara peringatan kematian Somi dan ia menolaknya mentah-mentah. Gagal mengajaknya, ternyata Herin bersikukuh datang dan meminta Jisung menemaninya.

"Aku sudah melarangnya!" Geram Jaemin.

Jeno mengangguk paham. Sejak kematian Somi, hubungan Jaemin dengan keluarga Jeon memang bermasalah. Semua berawal dari peristiwa setahun yang lalu saat Jaemin tidak menghadiri acara peringatan kematian Somi yang pertama namun berselang sehari kemudian justru foto-foto liburan Jaemin dan Herin beredar di internet. Tentu saja Jaemin dan Herin menjadi bulan-bulanan publik saat itu, apalagi begitu kembali ke Seoul, Jaemin dan Herin juga tidak memberikan pernyataan apapun. Jaemin bahkan sama sekali tidak terpengaruh, ia bahkan tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa meskipun lobby perusahaan dipenuhi oleh media yang menunggu pernyataannya.

Semua orang sempat memandang negatif Jaemin dan Herin, hal itu berlangsung selama beberapa hari. Kecaman dan komentar negatif yang didapatkan Jaemin tidak sebanding dengan Herin, bahkan beberapa komentar menyebut Herin sebagai wanita murahan dan lain-lain. Kabar itu kemudian menghilang seiring waktu. Kedekatan yang terus ditunjukkan Jaemin dan Herin setelah peristiwa itu justru mengubah pandangan publik terhadap mereka. Perlahan semua orang berpikir jika keberadaan Herin adalah sepenuhnya untuk memberi dukungan pada Jaemin, sama seperti Jeno dan Jisung yang selalu berada di sekitar Jaemin bahkan hingga saat ini.

Definitely YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang