Chap 42 - Something Wrong

844 105 182
                                    

- Definitely Yours -

Jaemin keluar dari ruang ganti yang tersambung dengan kamar tidurnya yang ada di apartemen. Ia sudah berpenampilan rapi, mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan setelan kerja yang berwarna cokelat. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja setelah menikmati momen liburan yang sangat menyenangkan bersama keluarganya di Villa selama tiga hari terakhir.

"Lami, kau belum bersiap?" Tanya Jaemin yang terkejut melihat Lami yang masih mengenakan piyama tidur dan bermalas-malasan di tempat tidur karena seingatnya tadi ia sudah membangunkan Lami dan memintanya bersiap untuk bekerja. "Bukankah hari ini kau bekerja?" Tanyanya lagi, kali ini dengan kening berkerut karena keheranan.

Lami mendesah lelah dan menggumam pelan. "Aku tidak ingin berangkat kerja." Keluhnya bernada manja.

"Memangnya kenapa?" Tanya Jaemin lagi.

Lami mengangkat bahunya ringan. "Tidak tahu."

Kerutan di kening Jaemin semakin terlihat jelas. "Kau mau berhenti bekerja?"

"Bolehkah?" Tanggap Lami dengan bersemangat.

Jaemin mengangguk. "Boleh."

Jawaban Jaemin membuat Lami semakin malas untuk bangun dari tempat tidur. Bisa-bisanya pria itu dengan mudahnya membolehkan keinginannya untuk tidak bekerja, padahal ia membutuhkan sedikit saja dukungan darinya.

"Jika aku berhenti bekerja, apa yang akan kulakukan untuk menghasilkan uang?" Tanya Lami lagi.

Sekali lagi Jaemin mengerutkan keningnya. "Kau bersungguh-sungguh ingin keluar dari pekerjaanmu sekarang?" Tanyanya.

"Memangnya aku terlihat main-main?" Sembur Lami yang kesal karena Jaemin menganggap perkataannya hanya main-main saja.

Jaemin menggaruk tengkuknya dan terkekeh. Ia lalu duduk di tepi tempat tidurnya dan menatap Lami cukup lama. "Bagaimana jika bekerja padaku?" Tawarnya kemudian.

"Bekerja apa?" Balas Lami.

"Menjadi asisten pribadiku." Jawab Jaemin.

Lami menggelengkan kepalanya dengan lesu. "Aku tidak mau mengambil pekerjaan Jungyeon eonni."

"Sekretaris pribadi?"

"Itu pekerjaan Nako eonni."

Jaemin menghela nafas jengah. Seketika ia mengingat perkataan Lee ahjussi kemarin sebelum mereka berpisah setelah merayakan tahun baru bersama. Pria paruh baya itu berkata jika Lami memang terlihat sangat dewasa di usianya saat ini namun gadis itu juga masih memiliki sisi kekanakan yang bisa membuat semua orang sakit kepala dan satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan memberinya ketegasan. Ternyata sisi inilah yang dimaksud oleh Lee ahjussi kemarin.

"Lami."

"Hm?"

"Bangun." Perintah Jaemin dengan tegas.

"Biarkan aku memperpanjang libur satu hari saja. Kumohon, Jaemin oppa." Rengek Lami.

Jaemin menggeleng tegas. Ia menyibak selimut dan memaksa Lami bangun. "Cepat bersiap. Aku akan mengantarmu bekerja."

"Benarkah?" Pekik Lami.

"Ya."

"Bukan Yoojung eonni?" Tanya Lami memastikan.

"Aku akan mengantarmu bekerja. Jika kau tidak keberatan, aku juga bisa mengantarmu sampai ke meja kerjamu." Jawab Jaemin.

Senyum merekah di wajah Lami yang bergegas bangun dan menuju ke kamar mandi untuk bersiap. Jaemin hanya menggelengkan kepalanya dan keluar dari kamar. Terlihat Yuta dan Yoojung yang sedang menikmati sarapan di meja makan.

Definitely YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang