Chap 13 - Still Separate, Still In Destiny

801 105 22
                                    

- Definitely Yours -

"Transplantasi jantung tidak semudah yang kau pikirkan, Jaemin. Ada resiko penolakan dari tubuh penerima donor meskipun jantung pendonor memenuhi semua kriteria. Operasi ini jauh lebih berbahaya daripada yang bisa kau bayangkan."

Jaemin memijat pelan keningnya, ada raut wajah penuh kekecewaan yang terlihat sangat jelas oleh Seohyun yang duduk berhadapan dengannya. Untuk pertama kalinya sejak kematian Somi, ia melihat kembali ketidakberdayaan saudara termudanya itu.

"Herin baik-baik saja. Sejak operasi perbaikan katup jantungnya lima tahun yang lalu, tidak pernah ada masalah yang serius. Dia menjaga tubuhnya dengan sangat baik." Seohyun menjelaskan, berusaha menenangkan Jaemin yang sepertinya masih belum puas dengan apa yang ia katakan.

"Akhir-akhir ini dia terlihat lebih sering kelelahan. Nafas pendek dan seringkali pucat. Aku mengajaknya menemui Sehun hyung di rumah sakit untuk pemeriksaan tapi dia menolak."

Seohyun melipat kedua tangannya di dada, tatapan hangatnya berubah menjadi tatapan tajam. "Choi Jaemin, aku sudah berada di Seoul selama seminggu terakhir tetapi kenapa aku tidak pernah melihatmu di rumah?" Tanyanya.

"Aku di apartemen, bersama Herin." Jawab Jaemin jujur.

"Perempuan dengan fisik normal tanpa ada kelainan jantung sekalipun akan terlihat kelelahan dan kesulitan bernafas jika kau tidak membiarkannya mendapatkan istirahat yang cukup. Apalagi Herin yang memiliki kelainan jantung." Jelas Seohyun dengan sangat terbuka sekaligus memberikan sindiran.

Jaemin berdecak kesal. "Yang benar saja, noona. Aku tahu batasannya."

"Daripada kalian tinggal bersama tanpa ikatan apapun, lebih baik kau menikahinya. Kalian sudah saling mengenal sejak lama. Lagipula setahun terakhir kalian terlihat seperti pasangan yang sedang kasmaran."

"Noona, Herin adalah sahabatku."

"Tidak ada orang yang meniduri sahabatnya, Jaemin." Tanggap Seohyun cepat.

"Damn it, noona!" Umpat Jaemin yang mulai kesal. "Kenapa kau mengubah arah pembicaraan kita?" Sungut bungsu Choi bersaudara itu.

Seohyun hanya tersenyum ringan sebagai tanggapan, meskipun begitu matanya tidak lepas dari Jaemin yang tampak salah tingkah. Sampai kapan saudara lelakinya itu akan menyangkal perasaannya terhadap Herin.

"Jadi, kesimpulannya tetap?" Tanya Jaemin kembali pada permasalahan awal yang mereka diskusikan.

Seohyun mengangguk. "Herin baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

Jaemin menyandarkan punggungnya di sandaran kursi, mencoba menerima kata-kata Seohyun meskipun hati kecilnya masih tetap merasa khawatir. "Baiklah kalau begitu. Kau akan kembali ke Bern setelah ini?" Tanyanya.

"Ya. Kyuhyun oppa harus meninjau kembali pembangunan hotel di Santorini besok, jadi aku harus kembali ke Bern malam ini juga."

Jaemin mengangguk-anggukkan kepalanya dan menghela nafas panjang. "Sampai jumpa di Gala Dinner akhir tahun nanti. Oh ya, aku mengirim sesuatu untuk triplet dari Frankfurt."

Seohyun memutar bola matanya jengah. "Apalagi sekarang? Kau terlalu memanjakan mereka, Jaemin."

"Hanya prototype robot. Aku juga mengirim untuk Noah, Jino dan Jiwon. Aku ingin mendengarkan pendapat mereka sebelum mengembangkannya lebih jauh."

"Apa ini berhubungan dengan perusahaan teknologi yang kau rintis beberapa tahun terakhir?" Tanya Seohyun.

"Begitulah." Jawab Jaemin singkat.

Definitely YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang