Chap 36 - Guardian

885 116 131
                                    

- Definitely Yours -

November, 2026

Yayasan SM, Seoul.

Jaemin keluar dari Aula Yayasan SM setelah melihat persiapan yang dilakukan oleh staff menjelang Gala Dinner yang akan digelar besok malam. Ia melewati lorong taman yang menghubungkan aula utama yang akan menjadi lokasi Gala Dinner dengan halaman kantor yang terdapat taman dengan berbagai macam bunga dan tanaman.

Hari ini tepat satu bulan sejak ia mengantar Lami ke apartemen Donghyuk setelah menyatakan perasaan sukanya pada gadis itu dan kemudian mereka terlibat pembicaraan yang cukup dalam mengenai masa lalunya yang melibatkan dua nama, Jeon Somi dan Seo Herin.

Sejak saat itu, seperti janjinya, Jaemin memberikan ruang untuk Lami memikirkan semuanya. Ia tidak menghubungi Lami sama sekali, namun tetap meminta Yuta mengirim satu atau dua orang untuk mengawasi Lami meskipun Jo Jinho juga sudah tidak pernah mengganggu lagi semenjak kepulangan paman dan bibi Lami.

"Jaemin."

Jaemin tersentak dari lamunannya dan menghentikan langkahnya seketika. Ia mengangkat wajahnya dan mendapati sosok wanita yang amat sangat ia rindukan. "Seohyun noona!" Tidak menunggu waktu lama untuk Jaemin bergegas menghampiri saudari perempuannya itu dan memeluknya dengan sangat erat.

"Kapan kau datang, noona?" Tanya Jaemin.

"Dua hari yang lalu. Kudengar kau berada di Tokyo selama seminggu terakhir." Tanggap Seohyun yang tidak mengira akan bertemu Jaemin.

"Ya, untungnya permasalahan sudah selesai sehingga aku bisa pulang untuk acara besok." Jawab Jaemin masih dengan memeluk Seohyun, terlalu enggan untuk melepasnya.

Seohyun tersenyum tipis, seketika menyadari jika ada sesuatu yang sedang mengusik saudara termudanya ketika Jaemin tak kunjung melepaskan pelukannya. "Jaemin."

"Hm?"

Seohyun mengusap lembut punggung Jaemin dan berkata. "Bagaimana hubunganmu dan Kim Lami?"

Jaemin akhirnya melepaskan pelukannya pada Seohyun dan duduk di salah satu bangku kayu yang ada tak jauh dari mereka. "Entahlah. Kami tidak bertemu sama sekali selama sebulan terakhir."

Seohyun ikut duduk di bangku kayu itu dan menatap Jaemin dengan penuh tanya. "Kenapa?"

Berbagi cerita dengan Seohyun adalah hal yang mudah bagi Jaemin mengingat sejak dulu memang selalu Seohyun yang menjadi tempatnya berkeluh kesah. Semua masalah, mulai dari yang paling sepele hingga yang paling sulit, saran dan masukan Seohyun selalu menjadi pertimbangan penting untuknya.

Ketika akhirnya Jaemin menyelesaikan ceritanya, Seohyun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dan tersenyum tipis penuh pengertian. "Aku tidak menyangka kau akan menyatakan perasaanmu secepat ini."

"Apa aku salah?" Tanya Jaemin.

"Kurasa momentumnya kurang tepat dan terkesan terburu-buru." Tanggap Seohyun memberikan pendapatnya.

Jaemin mendengus pelan dan menghentakkan kakinya dengan kasar. "Ternyata memang salah."

Seohyun tergelak dan memukul bahu Jaemin berkali-kali karena terlalu kesal pada saudara termudanya itu. "Kau ini benar-benar payah sekali, Choi Jaemin."

Pukulan Seohyun tidak terlalu kuat, mengingat ia adalah wanita yang feminim dan lembut. Jaemin juga tidak menghindar karena ia memang membutuhkan pukulan-pukulan dan omelan Seohyun untuk mengembalikan pikirannya ke jalur yang tepat.

"Apa kau memiliki waktu luang malam ini?" Tanya Seohyun.

Jaemin mengangguk. "Ada apa?"

"Kyuhyun oppa ingin membicarakan sesuatu denganmu."

Definitely YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang