Chap 45 - Last

1.2K 117 43
                                        

- Definitely Yours -

Jenewa, Swiss.

Sebuah mobil berhenti di depan lobby gedung utama Triple Building Apartments yang merupakan sebuah kompleks apartemen mewah milik Cho Group yang berada di Jenewa. Dengan konsep yang hampir sama dengan Triple Tower SM Hotel, gedung apartemen ini menjadi salah satu kompleks eksklusif yang memiliki keamanan sangat tinggi karena menjadi tempat tinggal bagi sejumlah tokoh-tokoh penting dari sejumlah organisasi Internasional seperti United Nation, WHO dan Red Cross.

"Aku tidak bisa mengantar kalian sampai ke dalam, tetapi kalian sudah memiliki akses untuk kesana." Henry Lau, yang berada di balik kemudi akhirnya bersuara setelah perjalanan darat selama hampir satu jam dari Private Runway hingga ke Triple Building.

"Kau akan langsung kembali ke Bern, sunbaenim?" Tanya Yuta yang duduk di kursi penumpang disamping Henry.

Henry mengangguk. "Ya. Aku harus mewakili Kyuhyun hyung untuk beberapa pertemuan selama dia masih berada di Seoul."

Yuta mengangguk mengerti. Ia lalu keluar dari mobil dan membuka bagasi untuk mengeluarkan kursi roda milik Lami.

"Jenna sudah menyiapkan semua kebutuhan kalian di Penthouse. Jika ada yang kurang, kau bisa menghubunginya, Jaemin." Kata Henry pada Jaemin yang berada di kursi penumpang belakang bersama Lami.

"Baiklah, kalau begitu. Terimakasih, hyung." Kata Jaemin yang kemudian keluar dari dalam mobil, ia lalu berlari ke sisi lain untuk menggendong Lami dan menempatkannya di kursi roda.

"Siapa dia, oppa?" Tanya Lami begitu mobil Henry meninggalkan halaman lobby.

Jaemin mendorong kursi roda Lami sementara Yuta berjalan disampingnya. "Henry hyung, satu-satunya orang yang paling dipercayai oleh Kyuhyun hyung dalam segala hal. Bisa dikatakan, dia adalah tangan dan kaki lain Kyuhyun hyung."

Lami mendongakkan wajahnya, menatap jahil pada Jaemin dan Yuta. "Ah, sama seperti kalian berdua ternyata." Gumamnya sambil lalu.

Jaemin dan Yuta saling berpandangan sesaat sebelum kemudian membuang wajah ke arah lain. Melihat hal itu, Lami mau tak mau tertawa lepas. Para pria dan segala ego yang dimilikinya. Mereka lalu masuk ke dalam lift yang membawa ke Penthouse.

Lift berhenti di lantai teratas. Mereka keluar dari dalam lift yang tersambung langsung dengan lorong yang membawa mereka ke Penthouse. Yuta berjalan mendahului Jaemin dan Lami untuk membuka pintu utama Penthouse menggunakan kartu akses.

"Welcome to Geneva!"

Lami tidak bisa menutupi keterkejutannya saat melihat dua orang yang mengenakan setelan kerja hitam tiba-tiba menyambutnya di depan pintu. "Astaga, Ya Tuhan." Gumamnya sambil mengusap dada karena terlalu terkejut.

"Kalian..." Yuta mendelik tajam pada kedua orang terkonyol yang ada di Tim Osaka 1 yang berada dibawah kendalinya.

"Anyeonghaseyeo, Ning Yizhuo imnida. Kau bisa memanggilku Ningning."

"Anyeonghaseyo, Osaki Shotaro imnida. Kau bisa memanggilku Shotaro."

Lami tersenyum ramah pada kedua orang yang menurutnya memiliki kepribadian yang ceria dan menyenangkan. "Anyeonghaseyo, Kim Lami imnida." Ujarnya membalas perkenalan diri Ningning dan Shotaro.

Jaemin lalu berlutut di samping kursi roda dan menjelaskan pada Lami. "Mereka yang akan menemanimu disini. Yuta-nii menempatkan dua orang sekaligus karena dia tidak ingin terjadi hal-hal seperti sebelumnya. Ningning dan Shotaro berusia dua tahun lebih tua darimu."

Lami melirik sekilas pada Yuta yang segera mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Terimakasih, Yuta-nii."

Yuta mengernyitkan keningnya dan berkata pada Lami. "Aku cukup alergi mendengar kata-kata terimakasih dan maaf. Jangan mengatakan hal itu lagi padaku." Ujarnya yang berhasil memancing tawa tidak hanya Lami, namun juga Ningning, Shotaro dan Jaemin.

Definitely YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang