Chap 11 - Friend With Benefits

1K 94 33
                                    

- Definitely Yours -

Dua tahun kemudian...

SM Apartment, Seoul.

April, 2023.

Hembusan angin dingin yang cukup kencang membangunkan Jaemin dari tidur nyenyaknya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali sambil tangan kanannya secara alami berusaha menggapai seseorang yang seharusnya tertidur disisi kirinya.

Jaemin membuka matanya seketika saat merasakan kekosongan di sisi lain ranjangnya. "Herin..." gumamnya memanggil nama seseorang yang sepanjang hari tadi bersamanya.

"Aku disini."

Suara lembut Seo Herin membuat Jaemin sepenuhnya terjaga. Ia mengubah posisinya yang semula berbaring menjadi terduduk, ia menoleh ke sumber suara yang datang dari arah balkon.

"Apa yang kau lakukan?" Bentak Jaemin saat melihat Herin berdiri menyandarkan punggungnya di pagar pembatas balkon dan hanya mengenakan underwear serta atasan piyama tidur miliknya yang dibiarkan terbuka sehingga memperlihatkan setiap lekuk tubuh bagian atas wanita yang berprofesi sebagai model itu.

Jaemin menyibak selimut yang menutupi tubuhnya, ia hanya mengenakan celana piyamanya saat bergegas menghampiri Herin dan menyeretnya masuk kembali ke dalam kamar. "Kau bisa mati kedinginan." Ujarnya sambil membawa Herin ke dalam pelukannya. Ia bisa merasakan kulit tubuh Herin yang dingin bersentuhan dengan kulitnya yang lebih hangat.

"Aku tidak bisa tidur." Herin berkata pelan di telinga Jaemin.

"Kau tahu kondisimu, Herin." Jaemin melepas pelukannya, ia lalu menutup pintu balkon dan menarik tirai hingga menutupi seluruh pintu berbahan kaca yang sangat tebal itu.

"Aku tidak selemah itu, Jaemin." Tanggap Herin sedikit tersinggung.

Perhatian Jaemin kembali pada sosok Herin yang masih belum bergerak dari posisinya. "Seharusnya kau membangunkanku. Aku bisa membuatmu tertidur dengan mudah."

Herin menundukkan kepala seketika, wajahnya yang sudah merona karena udara dingin semakin memerah saat mendengar kata-kata Jaemin. Ia tidak bisa menyangkal, selama satu tahun kebersamaan mereka sebagai partner sex atau ia lebih suka menyebut hubungan mereka sebagai friend with benefits, memang Jaemin selalu bisa membuatnya kelelahan dalam setiap permainan mereka. Pada akhirnya ia memang akan selalu tertidur pulas setelahnya selama berjam-jam.

"Ayo." Ajak Jaemin yang kemudian menggendong tubuh Herin dan membaringkannya di atas ranjang.

"Jaemin, tidak." Herin menahan kedua tangan Jaemin yang mulai bergerilya di dadanya.

Jaemin mengerutkan keningnya dan menatap Herin bingung. "Kenapa?"

"Kita tidur saja. Biarkan aku memelukmu." Pinta Herin sambil mendorong pelan tubuh Jaemin yang berada di atas tubuhnya.

Jaemin menurut. Ia lalu menggeser tubuhnya ke samping, berbaring miring ke arah Herin. "Kemarilah." Ujarnya sambil menarik tubuh Herin ke pelukannya.

Herin menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Senyum kecil terukir di wajahnya saat Jaemin mengeratkan pelukannya, membuat tubuh mereka benar-benar tanpa sekat. Usapan lembut di punggungnya dan kecupan-kecupan singkat yang dilayangkan Jaemin di puncak kepalanya menjadi pengantar tidur terbaik untuk Herin.

.
.
.

Seo Herin menggeliat pelan dan terbangun dari tidurnya. Ia melirik jam digital di nakas yang masih menunjukkan pukul tujuh pagi. Ia mencoba bangun namun tubuhnya tertahan oleh lengan dan kaki Jaemin yang melilit tubuhnya. Wanita itu menghela nafas panjang dan memperhatikan sosok yang masih terlelap nyaman disampingnya.

Definitely YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang